BANGKAPOS.COM - Kasus kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan masih penuh tanda tanya dan menjadi misteri yang belum terungkap.
Polisi menyebut tidak ada unsur pidana, tapi keluarga menolak percaya.
Sang ayah kini meminta Panglima TNI turun tangan untuk memecahkan kasus kematian Arya Daru.
Baca juga: Tewasnya Arya Daru, Keluarga Dikirimi Gabus Bersimbol, 7 Kali Telepon Polsek Menteng Tak Ada Respons
Ayah Arya Daru Pangayunan meminta bantuan Panglima TNI mengungkap penyebab kematian anaknya.
Benarkah agar bisa menghadapi Vara ?
Keluarga diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan akhirnya muncul.
Mereka mendesak polisi untuk segera mengungkap kebenaran atas penyebab kematian Daru.
Baca juga: Keluarga Tak Puas, Istri Arya Daru Bantah Perintahkan Geser CCTV di Kosan, Bongkar Kejanggalan Lain
Keluarga tak percaya atas kesimpulan penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya terhadap penyebab kematian Daru.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan bahwa tidak ada keterlibatan orang lain dalam kematian diplomat Kemenlu Arya Daru Pangayunan.
"Kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana," kata Wira saat konferensi pers pada Selasa 29 Juli 2025.
Baca juga: Inilah Sosok Vara, Rekan Kerja Dicurigai Dekat Sama Arya Daru Terungkap, Terekam CCTV Belanja di Mal
Polisi menyimpulkan demikian karena tidak menemukan sidik jari orang lain di lakban kuning yang melilit kepala Daru hingga dalam kamar 105 indekos Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Namun kini yang menjadi polemik yakni polisi tidak menjelaskan sosok Vara dan Dion yang menjadi orang terakhir bersama Daru di Grand Indonesia, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat.
"Kalau masalah hubungan kami tidak bisa sampaikan karena itu privasi," kata Kombes Pol Wira Satya Triputra.
Terlebih polisi mengungkap bahwa Daru sempat salah mengirim chat WhatsApp yang konon sebenarnya ditujukan untuk Vara, tapi malah dikirim ke istrinya.
Arya Daru bekerja di Direktorat Perlindungan WNI (Warga Negara Indonesia) Kemenlu.
Sedangkan Vara diduga bekerja di Direktorat Konsuler Kemenlu.
Jadi Arya Daru bertugas mengurus kepulangan WNI yang bermasalah di luar negeri dan Vara yang menyiapkan logistiknya.
Sedangkan suami Vara, beredar informasi yang belum terkonfirmasi diduga berprofesi sebagai aparat yang memiliki jabatan tinggi.
Bahkan sempat menjadi komandan kapal perang.
Kini pihak keluarga diwakili kuasa hukum, Nicholay Aprilindo meminta bantuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk ikut membantu mengungkap misteri kematian diplomat Arya Daru Pangayunan.
"Ayah dari Daru beliau meminta penguatan, di samping dari Kepolisian juga dari Panglima TNI," katanya.
Nicholay mengatakan permintaan bantuan pada Panglima TNI ternyata tak berkaitan dengan isu soal profesi suami Vara.
"Karena beliau percaya bahwa TNI mempunyai perangkat yang sempurna untuk bisa membantu Kepolisian mengungkap misteri kematian dari Daru," katanya.
"Oleh karena itu ayah Daru meminta bantuan Pangllima TNI supaya ada kolaborasi antara Kepolisian dan TNI," tambah Nicholay Aprilindo.
Ia menegaskan keluarga masih mempertanyakan kesimpulan penyelidikan polisi.
"Keuarga masih mempertanyakan statment dari penyelidik Polda Metro Jaya mengenai misteri kematian almarhum yang katanya tidak ada pihak lain dan tidak ada tindak pindana," katanya.
Mereka menurut Nicholay mempertanyakan fakta dari penyelidikan kematian Arya Daru.
"Keluarga masih mempertanyakan itu sejauh mana fakta empiris yang didapat sehingga dapat menyimpulkan karena penyelidikan belum tuntaa tapi sudah dikeluarkan rilis, nah ini keluarga mempertanyakan," katanya.
Ayah Daru, Subaryono mengatakan sebelum ditemukan meninggal di kamar kos dengan kepala terlilit lakban kuning, sang anak tak pernah bercerita perihal ancaman.
"Kami ketahui Daru tidak pernah menceritakan detail pekerjaannya. Yang dia ceritakan itu hal-hal yang membuat kami bangga misalnya tadi dia membantu anak-anak yang ditelantarkan orang tua di Taiwan, memimpin tim ntuk terapi para TKI, waktu itu dia ke Turki saat gempa, tapi dia tidak pernah bercerita yang lain di luar itu," katanya.
Subaryono menganggap Daru tak pernah cerita mengenai hal negatif yang dialami demi menjaga perasaan ayah ibunya yang sudah sepuh.
"Saya tidak tahu mengapa yang jelas pada kami memang seperti itu. Barang kali dia tahu orang tuanya sudah sepuh mungkin hanya ingin mendengarkan hal-hal yang buat orang tuanya bahagia, saya juga tidak tahu tapi fakta yang ada adalah seperti itu," katanya.
Keluarga Dikirimi Gabus Bersimbol
Keluarga Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan muncul di tengah kasus kematian yang menjadi tanda tanya dan misteri belum terungkap ke publik.
Munculnya keluarga Arya Daru pun akhirnya angkat bicara dan mengungkap fakta-fakta baru seputar kematiannya yang mengejutkan.
Arya Daru ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025.
Kondisinya cukup tragis, terlilit lakban kuning, yang tentu menimbulkan banyak pertanyaan.
Meski begitu, Polda Metro Jaya telah menyatakan bahwa kematian Arya Daru bukanlah hasil dari tindak pidana seperti pembunuhan.
Namun, sejumlah fakta yang baru diungkap pihak keluarga ini justru membuka sudut pandang lain yang belum banyak diketahui publik.
Salah satu momen penting dari pengungkapan ini adalah kemunculan perdana ayah Arya Daru, Subaryono.
Pada konferensi pers yang digelar di Kotagede, Yogyakarta, Sabtu (23/8/2025), Subaryono hadir untuk pertama kalinya menyampaikan kisah di balik peristiwa memilukan tersebut.
Berikut Fakta-fakta baru terkuak
7 Kali Telepon ke Polsek Menteng, Tak Ada Jawaban
Kuasa hukum keluarga, Dwi Librianto, mengungkapkan bahwa sebelum Arya Daru ditemukan meninggal dunia, sang istri, Meta Ayu Puspitantri, sudah berusaha menghubungi Polsek Menteng sebanyak tujuh kali tanpa ada respons.
Dwi menjelaskan, “Tujuh kali istrinya menghubungi Polsek Menteng, tetapi tidak ada respons.”
Kejadian ini berlangsung pada tengah malam tanggal 8 Juli 2025, beberapa jam sebelum Arya Daru ditemukan.
Kegelisahan Meta, atau yang akrab disapa Pita, bermula karena ia tidak dapat menghubungi Arya Daru.
“Pita tidak dapat menghubungi suaminya Daru karena WA-nya tidak aktif dan hanya centang satu,” tambah Dwi.
Pita pun menghubungi penjaga kos, Siswanto, sebanyak tiga kali untuk memeriksa kondisi kamar suaminya, pada pukul 22.30 WIB, 00.30 WIB, dan 05.00 WIB.
Namun Siswanto mengatakan kamar masih gelap dan menyarankan menunggu hingga Arya berangkat kerja pada pagi hari.
Barulah sekitar pukul 07.30 WIB, Siswanto mengecek kamar Arya dan mendapati kondisi yang mengenaskan.
“07.30 WIB Siswanto mengecek kamar Daru, dan diketahui Daru sudah meninggal,” terang Dwi.
Tidak Ada Masalah Rumah Tangga
Sebelum peristiwa tragis itu, Arya Daru masih berkomunikasi dengan Pita.
Pada malam 7 Juli 2025, Arya sempat mengirimkan foto antrean taksi di mal Grand Indonesia sebagai tanda keberadaannya.
Dwi bercerita, “Namun pada malam 7 Juli jam 20.00 WIB Daru tidak memberi kabar ke Pita. Tanggal 7 Juli 20.40 WIB, Daru sempat mengirim foto keberadaan antrean taksi di mal Grand Indonesia. Setelah itu HP Daru tidak aktif.”
Menanggapi isu yang beredar, Dwi menegaskan, “Tidak ada masalah rumah tangga, juga permasalahan dengan orang lain.”
Kondisi Kesehatan Arya Tak Terungkap
Lebih lanjut, Dwi membagikan kondisi kesehatan Arya Daru yang selama ini jarang diketahui publik.
Pria berusia 39 tahun itu diketahui menderita kolesterol selama lima tahun terakhir.
Selain itu, Arya baru didiagnosis mengidap kista ginjal pada 3 Juli 2025, hanya lima hari sebelum kematiannya.
Tak hanya itu, Arya juga mengalami penyakit asam lambung atau GERD sejak dua tahun terakhir.
“Daru mengeluh kepada Pita tentang kesehatannya tersebut karena dampak sakit itu Daru sering kelelahan pada saat kerja dan juga pada hubungan intim suami istri,” tutup Dwi.
Dikirim Gabus Bersimbol
Kuasa hukum lainnya, Nicholay Aprilindo, menyebut sehari setelah Arya Daru meninggal dunia, ada seorang pria misterius mengirim benda-benda kepada asisten rumah tangga (ART) mertua almarhum.
Adapun benda yang dimaksud yaitu gabus putih yang dibentuk menyerupai simbol bintang, hati, dan bunga kamboja.
Gabus putih itu, kata Nicholay, dimasukkan ke dalam amplop coklat.
"Ada seseorang membawa amplop coklat, amplop coklat itu berisi simbol-simbol dari gabus putih, yaitu simbol bintang, simbol hati dan simbol bunga kamboja," kata Nicholay.
"Amplop itu dari orang misterius, pria, istrinya (Arya Daru) pun tidak tahu, keluarganya pun tidak tahu orang itu siapa. Hanya mengantarkan amplop itu dan memberikan, dan pergi," imbuhnya.
Menurut keterangan keluarga Arya, gabus putih itu telah diberikan kepada pihak penyelidik.
IG dan WA Arya Daru Sempat Aktif Pasca 40 Hari Meninggal
Fakta mencengangkan lainnya yakni akun Instagram dan nomor WhatsApp Arya Daru sempat aktif setelah meninggal dunia.
Padahal, Polda Metro Jaya sempat menyebut ponsel utama milik Arya Daru belum diketemukan. Lalu, hingga saat ini, tidak ada kejelasan pula terkait keberadaan ponsel tersebut.
Sementara, kepolisian hanya menemukan ponsel 'cadangan' Arya Daru di kamarnya yang disebut terakhir aktif pada tahun 2024 lalu.
Aktifnya akun Instagram dan WhatsApp Arya Daru diketahui oleh istrinya. Bahkan, Pita sempat mencoba mengirim pesan ke nomor suaminya dan berstatus terkirim dengan tanda centang dua.
"Instagram dan WA Arya Daru ini sempat aktif. Istri atau keluarga dari almarhum itu mencoba lagi mengirimkan pesan singkat lewat WhatsApp, dan (status) centang dua. Berarti kan ON," kata Nicholay.
Namun, setelah upaya tersebut dilakukan, akun Instagram dan nomor Arya sudah tidak aktif lagi.
"Jadi saat keluarga mencoba kembali menghubungi akun WhatsApp dan Instagram almarhum, keduanya sudah tidak lagi aktif. Saat ini sudah nonaktif," tuturnya.
Sebelum itu, kakak ipar Arya Daru, Meta Ayu Tereskova, juga menyebut bahwa akun Instagram almarhum sempat aktif. Tepatnya 40 hari setelah meninggalnya Arya Daru.
Jika dihitung sejak pertama kali jenazah Arya Daru ditemukan yaitu pada 8 Juli 2025, maka aktifnya kembali akun Instagram almarhum terjadi pada Minggu (17/8/2025).
Meta menyebut hal itu diketahui setelah Pita mengecek akun Instagram Arya Daru melalui akun miliknya.
Saat membuka DM, Pita kaget karena tiba-tiba melihat akunnya kembali aktif.
"Adik saya ngecek, melihat Instagramnya suaminya, itu di DMnya. Dia kaget, loh kok DM nya aktif, kok ada tandanya hijau," kata Meta Ayu pada Jumat (22/8/2025).
Pita pun kemudian memberitahu hal itu kepada sang kakak.
"Mbak ini kok aktif? Dia kan tahu password suaminya, jadi semua sosmed yang terkait dengan gadget dia pasti tahu," kata
Namun anehnya, Pita yang tahu password suaminya itu malah tak bisa masuk ke akunnya. Lantas, ia pun turut mengecek melalui akun Instagram miliknya.
"Kemudian saya sendiri ngecek ke Instagram Daru, di situ aktif 7 menit lalu. Itu sempat saya screenshot," tuturnya.
Keluarga pun penasaran siapa yang memegang akun milik Arya Daru.
"Setelah satu bulan meninggal. Ini siapa yang pegang akunnya ini?," katanya.
(Bangkapos.com, TribunNewsmaker.com, TribunnewsBogor.com)