Berita Kesehatan

Bagi Pria yang Lemah Syahwat, Ikan Deleg Obatnya, Selamat Mencoba !

Sebagian penduduk lokal di Pulau Bangka menyebut ikan jenis air tawar menggunakan istilah atau sebutan 'ikan darat '.

Istimewa
Ikan Gabus 

BANGKAPOS.COM , BANGKA -- Sebagian penduduk lokal di Pulau Bangka menyebut ikan jenis air tawar menggunakan istilah atau sebutan 'ikan darat'.

Ikan air tawar ini hidup di berbagai sungai, rawa hingga bekas lubang tambang timah yang telah digenangi air, atau biasa disebut kolong.

Jenis ikan air tawar yang dimaksud, antara lain Ikan Gabus. Orang Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel) biasa menyebut Ikan Gabus menggunakan nama atau istilah khusus, yaitu Ikan Deleg.

Namun apapun namanya, ikan ini memiliki banyak kasiat. 

Tak heran jika kemudian Ikan Deleg banyak diburu. Mancing maniak di Pulau Bangka biasanya rela keluar masuk hutan, sungai, rawa dan kolong demi mendapatkan ikan ini.

Maklum harga jualnya relatif lumayan baik, puluan ribu rupiah.

Selain sebagai lauk pauk, ikan ini juga bisa dijadikan bahan utama pembuatan makan khas daerah seperti empek-empek dan kerupuk kempang.

Tapi ada kegunaan lain pada Ikan Gabus atau Ikan Deleg yang dimaksud.

Ikan ini tak hanya sebagai makanan untuk mengenyangkan perut, pemenuh kebutuhan gizi atau protein, tapi sebagian orang meyakini makan Ikan Deleg dapat mempercepat penyembuhan luka operasi.

Tak hanya itu, Ikan Deleg juga diketahui sebagai obat alami bagi Penyakit Diabetes.

Peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, seperti dikutip Bangkapos.com pada laman Kompas.com  2019 lalu menyebutkan, bahwa ekstrak Ikan Gabus atau yang Ikan Deleg yang banyak terdapat di Perairan Sungai Bangka Belitung dapat menjadi obat Penyakit Diabetes.

Dalam penelitian ini, para peneliti melakukan penelitian pada hewan uji.

Hasil yang didapat pada hewan uji, ekstrak Ikan Gabus atau Ikan Deleg dapat menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki jaringan pankreas yang rusak.

"Kerusakan jaringan pankreas sendiri, dapat menyebabkan terjadinya hiperglikemik atau kadar gula berlebih dalam darah," kata Peneliti, Dr Dewi Hidayati SSi MSi.

Dewi mengungkapkan, sebelumnya hewan uji telah diberi senyawa aloksan ke dalam tubuhnya. Senyawa ini bertujuan untuk merusak jaringan pankreas pada hewan uji.

Halaman
12
Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved