Bangka Pos Hari Ini
Didemo Mahasiswa, DPRD Babel Setuju Pangkas Anggaran Dinas Luar dan Tunjangan
Apa yang disampaikan mereka, itu murni aspirasi rakyat. (Kami) akan memangkas anggaran kunjungan kerja keluar daerah mulai besok pagi (Hari ini) ...
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Anggaran kunjungan kerja ke luar daerah atau dinas luar (DL) dan tunjangan bagi anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dipastikan akan dilakukan pemangkasan.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya dihadapan ratusan mahasiswa yang menyampaikan aspirasi mereka di ruang paripurna DPRD Babel, Senin (1/9) malam.
Diketahui pemangkasan itu merupakan satu di antara 10 tuntutan yang disampaikan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Babel Menggugat saat menggelar unjukrasa di DPRD Babel.
“Apa yang disampaikan mereka, itu murni aspirasi rakyat. (Kami) akan memangkas anggaran kunjungan kerja keluar daerah mulai besok pagi (Hari ini) dan juga tunjangan (anggota DPRD),” ungkap Didit.
Tak hanya terkait tunjangan, Didit juga berjanji dan memastikan akan menuntaskan sejumlah permasalahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Apa yang disampaikan mahasiswa terkait Batu Beriga, kami besok juga akan memanggil PT. Timah untuk segera diusulkan pencabutan atas IUP PT.Timah di Batu Beriga. Lalu kami segera mengusulkan pencabutan Hutan Tanaman Industri, di beberapa kabupaten yang sudah kami sampai ke Dirjen dan akan kami kawal sampai selesai,” tegasnya.
Minta Maaf
Pada kesempatan sama Gubernur Babel Hidayat Arsani juga menyampai permintaan maaf secara langsung di hadapan massa
yang melakukan aksi di DPRD Babel.
“Mohon maaf sebesar-besarnya kalau saya menyingung perasaan, tapi niat saya tidak begitu dan saya sayang sama anak-anak (masyarakat) saya. Lalu terkait siaga, maka malam ini saya cabut,” ujar Hidayat Arsani, Senin (1/9) malam.
Selain itu, dia juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih, terhadap kepedulian masyarakat khususnya mahasiswa terhadap berbagai kondisi yang ada di Indonesia ataupun di Negeri Serumpun Sebalai.
“Mereka sudah susah payah, datang ke sini (DPRD) kita hargai. Kita turuti, karena apa yang dilakukan mahasiswa ini adalah sebagai kontrol bagi kita semua,” ungkapnya.
Sebelumnya, total terdapat 10 tuntutan disuarakan para mahasiswa, dalam aksi unjukrasa yang digelar di Kantor DPRD Provinsi Bangka Belitung, Senin (1/9).
Koordinator aksi Alwi Syah mengatakan aksi digelar buntut adanya insiden aparat kepolisian, yang diduga menindas salah satu massa aksi yang ada Jakarta.
“Tuntutan yang kami sampaikan adalah isu nasional baik di DPR mengenai tunjangan mereka, kemudian cara komunikasi mereka di hadapan publik dan mengevaluasi kinerja yang ada di DPR itu sendiri,” ujar Alwi Syah.
Selain isu nasional, pihaknya juga mengangkat berbagai isu daerah, di antaranya penolakan tambang di Desa Batu Beriga dan sektor ekonomi lainnya.
“Harapannya pascatuntutan itu ditandatangani, bukan sekedar omon-omon. Lalu narasi bubarkan DPR itu kan adalah narasi bentuk kritikan yang sangat tajam, karena kami muak karena mereka beralih wewenang mereka dari lembaga legislatif,” ungkapnya.
Temui Pendemo
Sebelumnya Gubernur Babel Hidayat Arsani secara langsung, menemui ratusan mahasiswa yang melakukan aksi di depan Kantor DPRD, Senin (1/9) sore.
Hadir pula Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, Kapolda Irjen Pol Hendro Pandowo berserta jajaran Forkopimda Provinsi Bangka Belitung lainnya.
Dari pantauan Bangkapos.com, hingga pukul 16.12 WIB massa masih berada di luar Kantor DPRD Provinsi Bangka Belitung.
Namun massa pun masih terus berusaha untuk masuk ke dalam gedung DPRD guna menyampaikan aspirasi secara langsung.
Perwakilan mahasiswa Iqbal mengatakan pihaknya hanya akan menyampaikan aspirasinya secara langsung di rumah rakyat.
“Hari ini katanya kepolisian mengayomi masyarakat, kami ini kalau bukan karena keresahan rakyat ngapain kami datang kesini,” ujar Iqbal.
Pihaknya juga memastikan tidak akan membubarkan massa, sebelum seluruh aspirasi dan keresahan disuarakan.
“Di sini kami ribuan jangan main-main, kami tidak akan pulang sebelum menang,” ungkapnya.
Akhirnya massa mulai memasuki, ruang Paripurna DPRD Provinsi Bangka Belitung, Senin (1/9). Hal ini setelah massa terus mendesak, untuk masuk sejak kedatangannya sekitar pukul 15.25 WIB.
Dari pantauan Bangkapos.com, terlihat massa mulai masuk ke ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bangka Belitung pada pukul 17.40 WIB.
Hadir dalam ruang Paripurna DPRD Provinsi Bangka Belitung, di antaranya Gubernur Babel, Hidayat Arsani, Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya dan sejumlah anggota lainnya.
Ketua PC PMII Bangka, Rio Saputra dalam orasinya menyampaikan berbagai keresahan dan juga keluhan yang kini dirasakan oleh masyarakat.
“Semalam guru honorer banyak Whatsapp, ketika mereka digaji dari sumbangan wali siswa. Bangka Belitung sedang defisit, tapi yang dipotong adalah TPP ASN dan guru,” ujar Rio Saputra.
Selain itu beberapa orasi juga disampaikan, termasuk dengan adanya kasus yang menimpa Affan Kurniawan.
“Polisi seharusnya mengayomi masyarakat, namun ini malah sebaliknya,” ungkap satu diantara orator Aksi demo yang digelar Aliansi Gerakan Babel Menggugat di Kantor DPRD Babel, Senin (1/9) mulai pukul 15.30 WIB, berakhir damai dan tertib.
Unjukrasa diakhiri dengan penandatanganan 10 tuntutan mahasiswa oleh Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani hingga Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung Didit Srigusjaya.
Aksi demonstrasi berakhir sekitar pukul 19.30 WIB.
Situasi tetap kondusif hingga mahasiswa membubarkan diri. (riz)
629 Anak Terlibat Demo Ricuh, 22 Demonstran Positif Narkoba |
![]() |
---|
Cerita Hasan, Perajin Tongkat Komando Batu Satam yang Pernah Layani Pesanan Presiden dan Kapolri |
![]() |
---|
Prabowo Sebut Ada Upaya Makar, Perintahkan TNI-Polri Tindak Tegas Aksi Anarkis |
![]() |
---|
Palka Jadi Maut, Tiga ABK Tugboat Tewas Keracunan Gas Saat Cek Muatan CPO |
![]() |
---|
Tertekan Usai Tersingkir di Piala Liga, MU Buru Kemenangan Perdana Kontra Burnley |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.