Berita Bangka

Lewat Pemberian Gizi yang Tepat, Anak Usia di Bawah 2 Tahun Menderita Stunting Bisa Diperbaiki

Desi Yanti mengatakan anak umur 0-2 tahun masih dalam proses tumbuh kembang sehingga masih bisa dipantau pertumbuhannya

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: Hendra
Bangkapos/Arya Bima Mahendra
Desi Yanti, Subkoordinator Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Anak yang menderita stunting dan di bawah umur dua tahun masih bisa disembuhkan dengan memberikan gizi yang tepat dan teratur.

Subkoordinator Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Desi Yanti mengatakan anak umur 0-2 tahun masih dalam proses tumbuh kembang sehingga masih bisa dipantau pertumbuhannya.

“Pada saat umur segitu, pertumbuhan dan perkembangannya kan sedang pesat-pesatnya,” ucap Desi kepada Bangkapos.com, Selasa (23/9/2025).

Oleh karena itu, ketika dilakukan intervensi berupa pemberian gizi yang seimbang pada usia-usia tersebut, maka bisa lebih mudah memperbaiki kondisi stunting yang diderita oleh anak.

“Tapi kalau sudah di atas umur itu biasanya sudah susah untuk diperbaiki. Apalagi kecerdasan otak dan organ-organ dalam pada balita, sudah agak lambat (pertumbuhan dan perkembangannya-red),” jelasnya.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, angka presentase stunting secara nasional adalah 21,2 persen. Angka tersebut turun 2 persen dari tahun 2023 yang mencapai 23,3 persen.

Dia menyebut, data survei nasional tersebut diperlukan untuk kepentingan pembuatan kebijakan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang berhubungan dengan intervensi stunting.

Sedangkan, berdasarkan pendataan rutin bulanan yang dilakukan oleh Dinkes Bangka, angka prevalensi stunting di Kabupaten Bangka sebesar 1,07 persen dengan 255 orang anak balita yang terdata stunting per Agustus 2025.

“Jadi kalau kita ngasih bantuan langsung yang ke siapa-siapa saja anaknya, kita pakai data yang rutin bulanan. Karena kita ada data-data anak yang stunting tersebut by name by adress,” ujarnya.

Lebih lanjut, dalam menurunkan angka anak penderita stunting, Desi menyebut bahwa Pemkab Bangka telah melakukan sejumlah intervensi. Tak hanya dari Dinkes Bangka, dinas-dinas lainnya juga kerap memberikan bantuan.

“Kita ada program PMT (Pemberian Makan Tambahan), dari dinas KB ada bantuan susu, dari dinas perikanan ada abon ikan, dari dinsos ada makanan lokal. Jadi semua OPD yang punya program tentang stunting pasti melakukan intervensi,” imbuhnya.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved