Berita Bangka Selatan

Kecurigaan Orang Tua di Basel Berujung Pilu, Anak SMP Korban Asusila Teman Sekolah, Dipukul 3 Kali

Siswa laki-laki berusia 13 tahun di SMP Negeri di Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan menjadi korban asusila di dalam toilet sekolah.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
MENUNJUKKAN BARANG BUKTI - Seorang penyidik PPA Satreskrim Polres Bangka Selatan ketika menunjukkan barang bukti tindak pidana pencabulan, Senin (10/11/2025). 

Kepolisian ingin anak-anak tahu cara menjaga diri dan berani bicara jika ada tindakan yang tidak pantas mereka alami.

Selain fokus memberikan penyuluhan kepada siswa, aparat kepolisian juga menggandeng pihak sekolah untuk memperkuat sistem pengawasan dan pencegahan.

Para guru dan tenaga kependidikan diimbau untuk lebih peka terhadap perilaku anak didik yang menunjukkan tanda-tanda menjadi korban kekerasan atau pelecehan.

“Sekolah memiliki peran penting karena anak-anak banyak menghabiskan waktu di lingkungan sekolah,” ujar Kurniawan.

Tak hanya menyasar pihak sekolah, aparat kepolisian juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam pengawasan dan pembinaan anak.

Keluarga merupakan benteng pertama dalam melindungi anak dari pengaruh buruk lingkungan maupun kejahatan asusila. 

Banyak kasus asusila yang terjadi akibat kurangnya perhatian dan kontrol dari orang tua terhadap aktivitas anak-anaknya. 

Oleh karena itu, komunikasi antara orangtua dan anak harus terus dibangun. Supaya anak merasa aman untuk bercerita jika mengalami hal yang tidak menyenangkan.

Pendekatan yang menyenangkan dinilai efektif dalam membangun keberanian anak untuk melapor dan terbuka terhadap isu kekerasan. Pasalnya kasus kekerasan terhadap anak masih menjadi perhatian serius di wilayah Bangka Selatan.

“Kami lebih mengedepankan pengawasan terhadap peran serta orangtua. Khususnya dalam menjaga dan mengawasi anak-anaknya terkait pergaulan di luar maupun di sekolah,” ucapnya.

Meskipun sebagian besar pelaku telah berhasil diamankan, langkah pencegahan tetap menjadi prioritas utama. 

Semua pihak harus bekerja sama dalam pencegahan kasus kekerasan asusila terhadap anak.

Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan lingkungan belajar menjadi tempat yang benar-benar aman dan nyaman bagi anak-anak.

“Sebisa mungkin setiap orangtua bisa lebih memperketat penjagaan dan pengawasan anak-anaknya,” kata Kurniawan.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved