Berita Pangkalpinang

Masa Penerimaan Mahasiswa Baru PC PMII Pangkalpinang, Chairul Ajak Berpikir Kritis dan Berdaya Saing

Chairul mengatakan organisasi mahasiswa sekarang termasuk PMII mulai sepi dari perdebatan, miskin dari gagasan, dan kehilangan arah

Editor: Hendra
(Ist/PC PMII Pangkalpinang).
PC PMII Pangkalpinang menggelar kegiatan MAPABA, di Balai Besar Betason Kantor Walikota Pangkalpinang, Selasa (11/11/2025). 

BANGKAPOS.COM,BANGKA- Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Pangkalpinang menggelar kegiatan Masa Penerimaan Mahasiswa Baru (MAPABA), di Balai Besar Betason Kantor Walikota Pangkalpinang, Selasa (11/11/2025).

Kegiatan MAPABA tersebut dibuka langsung oleh Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PC PMII Pangkalpinang Chairul Aprizal, dengan peserta berasal dari mahasiswa ICI, UNABA, Pertiba, Polman, dan IAIN.

Demisioner PMII ini menyampaikan MAPABA sebagai momen sakral, gerbang awal untuk menapaki jalan panjang perjuangan intelektual dan sosial sebagaimana diwariskan oleh pendirinya dengan semangat Rahmatan Lil Alamin.

Mantan Jurnalis yang kini sudah berganti kulit menjadi salah satu PNS di Bangka Selatan ini menuturkan kejujurannya, kalau aktivis mahasiswa sekarang telah kehilangan sebagian ruh pergerakannya.

"PMII dulu dikenal sebagai kawah candradimuka bagi mahasiswa yang gelisah terhadap ketimpangan sosial, yang lantang bersuara di tengah kebisuan, dan yang berpikir tajam di tengah arus pragmatisme" sebut Chairul Aprizal.

Tapi diungkapkannya, organisasi mahasiswa sekarang termasuk PMII mulai sepi dari perdebatan, miskin dari gagasan, dan kehilangan arah pergerakan, justru lebih senang dengan seremonial.

"Kita lebih sering sibuk pada seremoni daripada substansi. Lebih ramai di spanduk, tapi sunyi di ruang gagasan. Lebih banyak mengutip slogan, tapi jarang menafsirkan nilai" tandasnya.

Padahal menurutnya, sejarah bangsa ini merekam jelas mahasiswa adalah moral force, bukan penonton. PMII bukan sekadar organisasi, tapi gerakan ideologis yang memadukan Islam, kemanusiaan, dan keindonesiaan.

"Kita bukan sekadar kumpulan mahasiswa yang berkegiatan, kita adalah penjaga akal sehat bangsa. Kalau hari ini PMII terasa redup, jangan salahkan sejarah salahkan diri kita yang lupa menyalakan pelitanya. Karena pergerakan tidak akan hidup oleh nama besar masa lalu, tapi oleh kesadaran dan keberanian generasi hari ini," ucapnya.

Di momen MAPABA ini Chairul menekankan pesan bahwa PMII harus kembali ke akar, kembali pada dzikir, fikir, dan amal saleh, serta kembali pada semangat empati yang berwujud aksi.

Chairul mengatakan PMII harus kembali menjadi mahasiswa yang berpikir kritis, berdaya saing, dan berani menegakkan kebenaran meski harus berjalan sendiri.

"Saya ingin PMII Pangkalpinang menjadi barisan yang menolak diam. Yang tidak takut berbeda. Yang hadir di tengah rakyat, bukan di balik meja. Yang kembali menulis, berbicara, dan bergerak bukan sekadar eksis di media sosial, tapi eksis di hati masyarakat," tuturnya. (Rilis/Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved