Profil Prof Heri Hermansyah Rektor UI, Heboh Diteriaki Zionis saat Acara Wisuda, Kampus Buka Suara
Berawal saat Prof Heri Hermansyah naik ke atas mimbar dan memperkenalkan penggalangan Dana Abadi UI kepada wisudawan dan mahasiswa baru.
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM -- Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Heri Hermansyah diteriaki Zionis.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (11/9/2025), saat acara wisuda dan penyambutan mahasiswa baru di Balairung UI.
Berawal saat Prof Heri Hermansyah naik ke atas mimbar dan memperkenalkan penggalangan Dana Abadi UI kepada wisudawan dan mahasiswa baru.
Baca juga: Kapan Jenderal Listyo Sigit Pensiun, Masih Dipertahankan Prabowo jadi Kapolri hingga Akhir 2025
"Ya, kita juga sama seperti para wisudawan. Saya alumni UI, saya cinta UI. Kita akan membesarkan UI semampunya kita sumbang."
"Para orang tua juga, para orang tua silakan keluarkan HP-nya ya," ucap Rektor UI sambil mengeluarkan handphone.
Namun, para hadirin justru meneriaki kata ‘zionis’ kepada Rektor UI tersebut.
"Zionis, zionis, zionis," sorak hadirin menggema di Balairung.
Zionis adalah istilah untuk merujuk pada pengikut atau pendukung Zionisme.
Baca juga: Profil Ahmad Assegaf Diduga Digugat Cerai Tasya Farasya, Sosok Tajir Melintir Lulusan Luar Negeri
Sebuah gerakan nasionalis Yahudi yang bertujuan untuk mendirikan dan mendukung tanah air bagi orang Yahudi di wilayah Palestina, yang dikenal sebagai Tanah Israel.
Profil Prof Heri Hermansyah
Prof Dr Ir Heri Hermansyah ST MEng IPU adalah Rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2024 - 2029.
Ia resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2024-2029 pada Rabu (4/12/2024).
Prof. Heri juga telah resmi melakukan serah terima jabatan dengan rektor terdahulu yakni Prof. Ari Kuncoro yang menjabat sejak 4 Desember 2019.
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya untuk diangkat sebagai rektor UI periode 2024-2029 baik langsung maupun tidak langsung dengan rupa atau dalih apapun juga," kata Prof. Heri saat mengucap sumpah jabatan di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro UI, Depok, Jawa Barat, Selasa, dilansir dari Kompas.com.
Prof Heri, sebelumnya mendapatkan suara terbanyak saat pemungutan suara dan debat publik 3 calon rektor UI pada YouTube UI, beberapa waktu lalu.
Prof Heri mendapatkan total 18 suara pada pemilihan rektor UI Periode 2024-2029.
Calon rektor UI lainnya, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB FINASIM FACP FACG dari Fakultas Kedokteran UI memperoleh 1 suara.
Sedangkan Teguh Dartanto PhD dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI memperoleh 4 suara.
Totalnya ada 23 suara yang masuk berasal dari 15 anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UI dan 8 suara dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Sosok Heri Hermansyah dikenal sebagai Guru Besar Departemen Teknik Kimia FTUI.
Ia menjadi guru besar di usia 37 tahun pada 2013 lalu. Sebelum mengawali karier sebagai Dosen, Heri menimba ilmu di Fakultas Teknik UI pada jurusan Teknik Gas dan Petrokimia dari tahun 1994 - 1998.
Semasa mahasiswa, Profesor Heri meraih sederet penghargaan. Salah satunya, Mahasiswa Berprestasi UI Bidang Penalaran (1997).
Ia kemudian melanjutkan S2 dan S3 Departemen Teknik Kimia, Tohoku University, Jepang pada 2003 dan 2006.
Ia juga pernah menjabat sebagai Dekan FT UI 2022-2026 dan menjabat sebagai Program Director SMART CITY UI 2017-2020 serta Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) UI pada 2016-2018.
Pihak Kampus Buka Suara Soal Rektor UI Diterikai Zionis
Direktur Humas, Media, Pemerintah dan Internasional Universitas Indonesia, Prof. Arie Afriansyah, S.H., MIL., Ph.D., memberikan klarifikasinya.
Prof Arie, kepada Tribunnews, menjelaskan, sesi tersebut sebenarnya merupakan sesi perkenalan kepada para wisudawan dan orangtua wisudawan bahwa UI memiliki Dana Abadi.
"Dana Abadi itu dikelola untuk kepentingan sivitas akademika, mulai dari pengembangan riset hingga membantu para mahasiswa yang memiliki keterbatasan finansial untuk menyelesaikan studinya."
"Bahkan, jika sudah memungkinkan, UI akan memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa UI yang memang sesuai kategorinya nanti," jelasnya saat dikonfirmasi Tribunnews, pada Jumat (12/9/2025).
Universitas Indonesia sempat menjadi sorotan tajam usai menghadirkan Peter Berkowitz sebagai pembicara utama dalam acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Pascasarjana 2025.
Kehadiran Berkowitz di Balairung UI, Depok, pada Sabtu, 23 Agustus 2025, langsung menuai protes dan kritik, khususnya di media sosial.
Polemik mencuat setelah akun X @kastratofe mengunggah kritik tajam terhadap undangan UI tersebut.
"Universitas Indonesia mengundang Peter Berkowitz; seorang zionis dan pembela genosida Israel, sebagai pembicara di Orientasi Program Pascasarjana UI 2025," tulis akun itu.
Unggahan tersebut viral dan mendapat beragam respons, sebagian besar mempertanyakan keputusan UI.
Berkowitz dikenal sebagai akademisi yang vokal membela Israel.
Jejak rekamnya memperlihatkan pandangan politik yang kerap berpihak pada kebijakan militer Israel, bahkan tidak jarang mengecam dukungan terhadap Palestina yang berkembang di lingkungan akademis internasional.
Pihak UI kemudian memberikan klarifikasi dan permintaan maaf terkait hal ini.
Berikut poin-poinya dikutip dari Instagram @univ_indonesia:
1. Universitas Indonesia (UI) menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kritik dan masukan sebagai bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat yang bersifat konstruktif.
2. UI tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang terus memperjuangkan agar penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, termasuk terdepan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina menghadapi penjajahan yang dilakukan Israel. UI mendukung penuh Kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor UI kepada Duta Besar Palestina saat kunjungannya ke UI pada 17 Januari 2025 yang lalu.
3. Kami memahami reaksi dan keprihatinan publik yang mungkin muncul akibat orasi yang disampaikan oleh salah seorang akademisi tamu pada kegiatan PSAU tersebut. Kasus ini menjadi sebuah pembelajaran sekaligus bentuk perhatian positif untuk UI agar lebih selektif dan sensitif dalam mempertimbangkan berbagai aspek saat mengundang akademisi internasional pada masa yang akan datang.
4. Bagi UI, orasi yang disiapkan dalam kegiatan tersebut semata-mata bertujuan untuk memberikan perspektif dari figur institusi terkemuka di dunia dalam bidang Sosial Humaniora dan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM). Saat pemilihan kandidat pembicara, UI menilai bahwa Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford) dan Dr. Ir. Sigit P. Santosa (PT Pindad, Alumni terkemuka MIT di Indonesia) adalah di antara nama-nama terbaik dari luar negeri dan dalam negeri dalam bidang terkait.
5. Tidak ada maksud lain dalam memberikan kesempatan kepada kedua tokoh tersebut berorasi selain untuk kepentingan akademik. Orasi selengkapnya dari kedua tokoh dalam acara PSAU tersebut dapat dilihat kembali oleh semua pihak dalam kanal resmi YouTube Universitas Indonesia di mana isi orasinya memang murni tentang apa yang diharapkan.
6. Adapun tentang latar belakang pembicara dari luar negeri, Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford), dengan segala kerendahan hati UI mengakui kurang hati- hati, dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan.
7. Dalam kesempatan ini, Ul juga dengan tegas menyatakan akan terus berkomitmen sesuai dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam menghapus penjajahan dan akan melakukan perbaikan dalam semua lini tata kelola universitas untuk menjamin iklim kebebasan akademik dan demokrasi terus terawat dengan baik.
(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Kompas.com)
Kapan Jenderal Listyo Sigit Pensiun, Masih Dipertahankan Prabowo jadi Kapolri hingga Akhir 2025 |
![]() |
---|
Profil Ahmad Assegaf Diduga Digugat Cerai Tasya Farasya, Sosok Tajir Melintir Lulusan Luar Negeri |
![]() |
---|
Ribuan Karyawan PT Terancam Dirumahkan, Dirut PT Timah: Jika Target Tak Tercapai hingga Akhir Tahun |
![]() |
---|
Modus Baru Pengedar Narkoba di Bangka Barat, Sebar Paket Sabu ke 14 Titik, Gagal Kelabui Polisi |
![]() |
---|
Kabar BSU Rp900 Ribu Cair September 2025, BPJS Ketenagakerjaan dan Kemnaker Bilang Gini! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.