Berita Viral
4 Klaster Tersangka Kasus Pembunuhan Ilham Pradipta, Mulai Otak Penculikan hingga Eksekutor
Klaster pertama adalah aktor intelektual atau otak dari penculikan terhadap kacab bank BUMN. Berikut para tersangka dalam klaster ini
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM -- Berikut 4 klaster kasus pembunuhan kepala cabang Bank BUMN di Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta (MIP).
Mulai dari otak penculikan, pemantau, eksekutor hingga penganiaya Ilham Pradita sampai tewas.
Kasus penculikan dan pembunuhan ini terus bergulir dan berkembang setiap harinya.
Nama sosok baru sebagai pelaku bermunculan, menambah daftar panjang tersangka atas kematian Ilham.
Baca juga: Sosok S Informan Dana di Rekening Dormant Hingga Tewaskan Kacab Bank Ilham Pradipta, Ini Perannya
Terbaru muncul sosok sosok berinisial S, yang punya peran krusial akibat kematian Ilham Pradipta.
S adalah informan yang memberi tahu keberadaan uang dalam rekening dormant yang diincar para pelaku.
Rekening dormant adalah rekening pasif yang tidak memiliki aktivitas dalam jangka waktu tertentu.
Jenis rekening dormant dapat berupa rekening tabungan (perorangan atau perusahaan), rekening giro, serta rekening rupiah/valas.
Dari tersangka Candy alias Ken, diketahui S merupakan pemberi informasi terkait adanya dana di rekening dormant.
Saat ini, polisi masih melakukan pendalaman identitas S dan upaya pengejaran.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satrya Triputra menyebutkan, motif penculikan yang menewaskan kepala cabang bank BUMN di Jakarta Pusat itu, karena pelaku menginginkan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampung.
"Motif dari pada para pelaku melakukan perbuatannya yaitu, para pelaku atau para tersangka berencana untuk melakukan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang telah disiapkan," ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/9/2025), dikutip dari Kompas.com.
4 Klaster Tersangka
Otak Penculikan
Klaster pertama adalah aktor intelektual atau otak dari penculikan terhadap kacab bank BUMN. Berikut para tersangka dalam klaster ini:
1. C alias Ken berperan dalam mengatur, merancang rencana, serta menyiapkan tim IT untuk memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan.
2. Dwi Hartono (DH) berperan mencari tim penculik, menyiapkan tim untuk membuntuti korban, merencanakan aksi, serta memberikan Rp 60 juta kepada JP untuk biaya operasional.
3. AAM berperan merencanakan penculikan korban dan menyiapkan tim membuntuti korban.
4. JP berperan menyiapkan tim eksekutor bersama N, ikut membuang korban di Cikarang bersama N, mengoordinasikan serta mengawasi proses pembuntutan hingga penculikan, serta memberikan uang Rp 150 juta kepada N untuk operasional.
Eksekutor penculikan
Ada lima orang yang masuk klaster ini. Berikut daftarnya:
1. Eras berperan memaksa korban masuk ke mobil para penculik, melakukan penganiayaan, serta melilitkan lakban dan mengikat tangan korban.
Ia menerima Rp 45 juta dari Kopda FH, tersangka yang tengah diusut Pomdam Jaya, lalu membagikan uang tersebut kepada empat rekannya masing-masing Rp 8 juta.
2. REH berperan membantu Eras memegangi korban dari belakang.
3. RS berperan membantu Eras memegangi korban dari sisi kanan.
4. AT berperan membantu Eras memasukkan korban secara paksa ke dalam mobil Avanza putih yang digunakan penculik dan memegangi korban dari kiri
5. EWB yang berperan sebagai sopir mobil penculik.
Ada juga tersangka dari oknum TNI dalam klaster ini. Penanganan perkaranya oleh Pomdam Jaya.
Penganiaya hingga korban tewas
Ada tiga orang yang terlibat di klaster ini, yakni:
1. JP, yang juga menjadi salah satu otak perencana, ikut menganiaya dan membuang korban.
2. MU berperan sebagai sopir mobil Fortuner hitam yang digunakan untuk menganiaya dan membuang korban ke Bekasi.
3. DS berperan sebagai sopir mobil Fortuner hitam yang digunakan untuk menganiaya dan membuang korban ke Bekasi.
Ada juga tersangka dari oknum TNI dalam klaster ini, yakni Serka N. Penanganan perkaranya oleh Pomdam Jaya.
Pemantau korban
Ada empat tersangka dalam klaster ini yang sudah ditangkap, yakni sebagai berikut:
1. AW
2. EWH
3. RS
4. AS.
"Dari kasus tersebut, masih ada satu orang yang belum tertangkap dan kami tetapkan sebagai DPO dengan inisial EG. Ini perannya adalah sebagai tim yang masuk dalam kategori klaster empat, ikut membuntuti korban," ujar Wira.
Sosok Ilham Pradipta
Keempat pelaku tersebut adalah AT, RS, RAH, dan RW.
Mohamad Ilham Pradipta alias MIP adalah Kepala Cabang BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Ilham Pradipta terbilang masih muda. Usianya baru 35 tahun.
Baca juga: Cara Cek Nama Honorer yang Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu 2025
Ketika Tribunnews.com mengetikkan nama lengkap Ilham, tak banyak informasi mengenai korban di laman pencarian Google.
Meski begitu, Ilham diketahui sudah menikah. Ia memiliki seorang istri bernama Puspita Aulia.
Puspita terlihat mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, tempat jasad Ilham telah dievakuasi setelah ditemukan di Bekasi.
Dilansir TribunJakarta.com, tangis Puspita pecah ketika tiba di RS Polri Kramat Jati pada Kamis sekitar pukul 13.46 WIB.
Adik ipar Ilham, Intania, mengungkapkan korban semasa hidup dikenal sebagai sosok yang sangat baik.
Bahkan, menurut Intan, pihak keluarga tak pernah mendengar cerita Ilham memiliki musuh.
"Banyak yang bilang beliau orang yang sangat baik. Selama ini kita nggak pernah dengar dia punya musuh," ungkap Intan, Kamis.
Meski demikian, Intan menduga kuat kakak iparnya memang sudah dibuntuti sebelum akhirnya diduga diculik pada Rabu.
Sebab, mobil pelaku berada di sebelah mobil korban.
"Karena posisi mobil pelaku ada di sebelah mobil korban. Pada saat itu bersama pimpinannya, karena memang masing-masing bawa kendaraan," jelas Intan
Mohamad Ilham Pradipta tinggal di kawasan Jalan Rimba, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Pada Kamis (21/8/2025) malam suasana rumah duka Ilham terlihat ramai oleh tetangga dan rekan kerja.
Selain itu, karangan bunga ucapan belasungkawa terus berdatangan.
Ketua RT setempat Aris Karsa Laksana menceritakan sosok Ilham.
Menurutnya, Ilham sosok yang sangat baik dan mudah bergaul dengan lingkungan sekitar.
“Sosoknya dia ramah orangnya baik dan sering berbagi juga dengan warga sini,” kata Aris dirumah duka Ilham.
Ilham sendiri asli dan tinggal di kawasan Rimba ini. Namun, Ilham tidak tinggal tetap di rumah duka.
“Dia enggak tinggal tetap di sini yah. Ini rumah orang tuanya, dia di rumah dinas Jakarta kalau tidak salah Cempaka Putih,” ujarnya.
Ilham diketahui memiliki dua orang anak dan memang bekerja di salah satu bank BUMN.
“Yang saya tau dia itu sebagai pegawai bank. Kepala Cabang BRI yah. Dia berkeluarga punya anak 2 putra dan putri,” tandasnya.
(Bangkapos.com/Tribun Jatim/Kompas.com)
Profil Aiptu Rajamuddin, Bantah Disebut Diam Saja Saat Lihat Anaknya Pukul Guru: Saya Marahi |
![]() |
---|
Sosok S Informan Dana di Rekening Dormant Hingga Tewaskan Kacab Bank Ilham Pradipta, Ini Perannya |
![]() |
---|
Sosok Dadang Herli Saputra Pengacara Wapres Gibran di Kasus Ijazah, Pensiunan Polri Pangkat Kombes |
![]() |
---|
Siapa Sosok 4 Istri H Arlan, Wali Kota Prambulih Disorot Usai Dugaan Copot Kepsek Roni Ardiansyah |
![]() |
---|
Ajudan Prabowo Sampaikan Kabar Kepala SMPN 1 Prabumulih dan Satpam Batal Dicopot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.