Profil Tokoh
Profil Gubernur NTB Iqbal Viral Cium Tangan Pegawai & Alasan Batalkan Kakaknya Jadi Inspektorat
Sosok Lalu Muhammad Iqbal, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) jadi sorotan publik.
BANGKAPOS.COM - Sosok Lalu Muhammad Iqbal, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) jadi sorotan publik.
Videonya mencium tangan pegawai perempuan viral di media sosial.
Belakangan diketahui ternyata sosok perempuan yang dicium tangannya oleh Lalu adalah kakaknya sendiri, Baiq Nelly Kusumawati.
Iqbal mencium tangan kakaknya seolah menyampaikan permintaan maaf membatalkan Baiq Nelly Kusumawati terpilih menjadi Inspektur Inspektorat NTB.
Padahal Baiq Nelly mendapatkan nilai tertinggi dan digadang menjadi calon terkuat duduk di kursi pejabat eselon II lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.
Baca juga: Prabowo Tutup 1.000 Tambang Timah Ilegal di Bangka Belitung , Selamatkan Rp22 Triliun
Namun, ia menegaskan keputusan akhir tetap berada di tangannya.
Alasan Gubernur Iqbal Batalkan Kakaknya Jadi Inspektorat
Gubernur Lalu Muhamad Iqbal resmi melantik enam pejabat baru Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (17/9/2025).
Enam pejabat yang dilantik Iqbal hari ini sebelumnya sudah melalui tahapan seleksi mulai dari pendaftaran sampai dengan wawancara.
Nama Baiq Nelly Kusumawati yang tidak lain kakak kandung Gubernur Iqbal sebelumnya berada dalam tiga besar yang lulus Pansel.
Baiq Nelly di posisi pertama jabatan Inspektur Inspektorat Provinsi NTB.
Iqbal mengungkapkan banyak hal yang menjadi pertimbangan dirinya tidak memilih kakak kandungnya sebagai Inspektur NTB.
Padahal sejatinya Baiq Nelly mendapatkan nilai tertinggi.
Baca juga: Profil Yusuf Permana, Deputi Biro Pers Istana Cabut ID Diana Jurnalis CNN, Menyesal Janji Tak Ulangi
"Saya yakin kakak saya paham pertimbangan saya, beliau juga sudah cukup senang mengikuti proses ini," kata Iqbal ditemui usai pelantikan.
Mantan Dubes Indonesia untuk Turki itu mengatakan, dia diberikan kewenangan untuk mempertimbangkan nama-nama masuk tiga besar untuk diputuskan salah satu menjadi memangku jabatan organisasi perangkat daerah sesuai dengan ketentuan.

"Karena berdasarkan peraturan saya diberikan kebebasan memilih di antara salah satu dari tiga besar saya memilih Pak Budi yang baru dilantik," kata Iqbal.
Iqbal juga merotasi sejumlah pejabat eselon II dan III untuk mengisi sejumlah jabatan yang kosong.
Profil Lalu Muhammad Iqbal
Lalu Muhamad Iqbal lahir di Ketejer, Praya, Lombok Tengah pada Juli 1972.
Ia merupakan anak dari pasangan Lalu Maruf Misbach dan Alimah.
Sang ayah berprofesi sebagai guru dan petani di tempat kelahirannya.
Iqbal menempuh pendidikan dasar di SDN 4 Praya pada 1978 dan lulus pada 1984, kemudian melanjutkan di SMPN 2 di Praya hingga lulus pada 1987.
Setamat SMP ia lantas hijrah ke Jawa Tengah untuk melanjutkan pendidikan menengahnya di Pondok Pesantren Modern Assalam di Pabelan, Surakarta.
Iqbal menyelesaikan pendidikan di Surakarta pada 1991 dan melanjutkan pendidikan tingginya di Yogyakarta.
Di Yogyakarta, Iqbal mengecap pendidikan tinggi di tiga kampus yakni di Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jurusan Sejarah Universitas Gadjah Mada, dan Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia.
Dari ketiga kampus di Yogyakarta itu, Iqbal menyelesaikan pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan meraih gelar sarjana ilmu politik pada 1996.
Baca juga: Sosok Praka NC, Oknum TNI Pengendara Vespa Pink yang Aniaya Karyawan Zaskia Nasibnya Ditahan Kini
Sementara, Iqbal tidak menamatkan pendidikannya di UGM dan Universitas Islam Indonesia (UII).
Setelah meraih gelar sarjana, Iqbal diterima sebagai Apartur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Luar Negeri sejak tahun 1998.
Ia kemudian mengambil pendidikan S2 di bidang Hubungan Internasional di Universitas Indonesia.
Ia meriah gelar master pada 2000.
Dua tahun berselang ia mengambil pendidikan doktoral di Universitas Bukhares Rumania dan meraih gelar doktor dalam bidang ilmu politik dari kampus tersebut pada 2005.
Iqbal juga meraih beberapa studi non-gelar di Universitas Hiroshima, Jepang, dan United Nations University di Tokyo.
Jejak Karier Lalu Muhammad Iqbal
Setelah menyandang gelar sarjana ilmu politik, Iqbal mengawali karier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Luar Negeri pada 1998. Iqbal tercatat sebagai Angkatan Caraka Muda II tahun 1998.
Tahun 2001, Iqbal ditunjuk sebagai Sekretaris Ketiga Kasubdit Pensosbud atau Konsuler KBRI Bucharest, Rumania.
Selama bertugas di Rumania, Iqbal juga melanjutkan pendidikan S3 Politik di University of Bucharest, Rumania. Iqbal bertugas di Rumania hingga tahun 2005.
Pada tahun 2006, Iqbal dipercaya menjabat sebagai Kepala Seksi Kejahatan Terorganisir Lintas Negara Direktorat Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata, Direktorat Kerjasama Multilateral, Kementerian Luar Negeri.
Ia lantas bertugas sebagai Counsellor Fungsi Politik KBRI/PTRI di Wina, Austria, tahun 2008-2012.
Karier Iqbal sebagai diplomat semakin meroket kala ditunjuk sebagai Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri tahun 2015-2018.
Selama menjabat sebagai Direktur Perlindungan WNI, ia menangani sejumlah kasus dan peristiwa yang menjadi atensi publik di antaranya, evakuasi WNI dari Nepal tahun 2015, evakuasi WNI dari Yaman 2015, evakuasi WNI dari Suriah, pemulangan TKI dari Arab Saudi tahun 2015, hingga penanganan kasus pekerja migran Indonesia seperti Walfrida Soik dan Satinah, dan pembebasan WNI yang disandera di Filipina 2016 – 2018.
Selain itu, Iqbal pernah menjabat sebagai sherpa Indonesia untuk Nuclear Security Summit, juga Wakil Gubernur Indonesia untuk Badan Tenaga Atom.
Iqbal kemudian menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Republik Turki tahun 2019-2023. Ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh pada tanggal 7 Januari 2019 melalui Surat Keputusan Nomor 1/P/2019 tentang pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia.
Usai bertugas di Turki, Iqbal dipercaya menjabat sebagai Juru Bicara Kementerian Luar Negeri dan Staf Khusus Bidang Diplomasi yang fokus memperjuangkan hak-hak warga dan kemerdekaan Palestina dari 2023 hingga 2024.
Tahun 2024, Iqbal mengundurkan diri dari ASN di Kementerian Luar Negeri dan memulai karier politiknya di NTB dengan ikut serta dalam kontestasi politik menjadi calon Gubernur NTB.
Dalam kontestasi tersebut, Iqbal menggandeng Indah Damayanti Putri, yang merupakan Bupati Kabupaten Bima sebagai calon wakil gubernur NTB.
Lalu Muhamad Iqbal resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2025-2030 pada 20 Februari 2025.
Viral Batalkan Kakaknya Jadi Inspektur Inspektorat
Sosok Lalu Muhamad Iqbal belakangan viral usai dirinya mencium tangan pegawai perempuan.
Momen tersebut terjadi saat pelantikan di Pendopo Gubernur, pada Rabu (17/9/2025).
Adapun sosok pegawai perempuan yang dicium tangannya oleh Iqbal adalah kakak kandungnya sendiri, Baiq Nelly Kusumawati.
Baiq Nelly Kusumawati sempat digadang gadang menjadi calon terkuat duduk di kursi Inspektur Inspektorat NTB karena raih nilai tertinggi dalam seleksi dan berpengalaman.
Namun ama Baiq Nelly Kusumawati kemudian tak muncul dalam daftar pejabat eselon II. Kursi Inspektur Inspektorat NTB akhirnya jatuh ke tangan Herman Budi.
Dalam acara tersebut sang gubernur tampak cium tangan ke kakaknya seolah menyampaikan permohonan maaf.
Dalam pelantikan di Pendopo Gubernur, Iqbal melantik 13 pejabat, terdiri dari 6 pejabat eselon II hasil lelang jabatan, dua kepala OPD, dan 5 pejabat eselon III yang dirotasi.
Iqbal mengakui kakaknya memperoleh nilai tertinggi dan memiliki pengalaman panjang d Inspektorat.
Namun, ia menegaskan keputusan akhir tetap berada di tangannya.
"Alhamdulillah kalau teman-teman tahu nilainya paling tinggi, beliau (Baiq Nelly Kusumawati) lama di Inspektorat. Tapi ada banyak pertimbangan yang saya berikan," kata Iqbal usai melantik pejabat eselon II dan III Pemprov NTB di Pendopo Gubernur, Rabu (17/9/2025).
Gubernur menegaskan, aturan memberi kewenangan penuh untuk memilih satu dari tiga nama terbaik hasil seleksi.
la pun yakin sang kakak memahami pilihannya.
"Beliau juga sudah cukup senang bisa mengikuti proses seleksi yang objektif," tambahnya.
Cerita Baiq Nelly Ikut Pansel Jabatan Pemprov NTB
Inspektur Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati akan menjalani Uji Kompetensi (Ujikom) untuk jabatan struktural di Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram.
Kakak kandung Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal ini sebelumnya tidak dipilih menjabat Inspektur NTB meski sudah lulus Pansel.
Kini, Nelly harus lembur berkas Ujikom Pemkot Mataram.
“Hari pertama kemarin sampai magrib saya buat makalah tentu juga dengan laporan kinerja, dan dilanjutkan hari ini wawancara dan lainnya,” ucap Nelly ditemui TribunLombok.com, Kamis (18/9/2025).
Nelly menyebut pengalamannya mengikuti Pansel jabatan Pemprov NTB menjadi sebuah pembelajaran berharga dari karirnya sebagai birokrat.
Dia mengungkap alasan di balik keputusan mengikuti Pansel di Pemprov NTB karena sudah terpenuhinya syarat sehingga dia menampik tudingan nepotisme.
“Posisi awal saya kan eselon II jadi poin awalnya tinggi kalau eselon II. Pengembangan karir saya itu B ke A, jadi saya ingin uji kemampuan diri, saya ingin ke A mampu nggak?,” jelasnya.
Nelly mengambil pelajaran bahwa kini dia mengetahui kapasitas dan kemampuan yang ia miliki.
Ini juga menjadi bekal Nelly untuk ikut pada Pansel berikutnya jika posisi pejabat struktural Pemprov NTB dibuka kembali.
“Saya ikhtiar untuk pengembangan karir dan kalaupun gagal saya dapat ilmunya, bagaimana pansel, kalau inspektorat beda dia pengawasannya langsung dari Irjen dan dia juga salah satu anggota pansel,” katanya.
"Dan luar biasa bisa itu saat di wawancarai seorang irjen dan panselnya dari pagi sampai malam, jadi kami benar-benar di uji totalitas, bukan dari lokal lagi,” pungkasnya.
Inspektur Provinsi NTB kini dijabat Budi Herman.
Menurut hasil Pansel jabatan, Baiq Nelly sebelumnya berada di urutan tiga besar untuk jabatan tersebut.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengungkapkan hal yang menjadi pertimbangan untuk tidak memilih kakak kandungnya Baiq Nelly sebagai Inspektur.
"Saya yakin kakak saya paham pertimbangan saya, beliau juga sudah cukup senang mengikuti proses ini," kata Iqbal ditemui usai pelantikan.
Mantan Dubes Indonesia untuk Turki itu mengatakan, sesuai dengan ketentuan, dia diberikan kewenangan untuk mempertimbangkan nama-nama masuk tiga besar untuk diputuskan menjadi satu orang.
"Karena berdasarkan peraturan saya diberikan kebebasan memilih di antara salah satu dari tiga besar saya memilih Pak Budi yang baru dilantik," kata Iqbal.
(Bangkapos.com, TribunSumsel/Aggi Suzatri, TribunLombok.com/Ahmad Wawan Sugandika/Robby Firmansyah)
Rekam Jejak Ria Norsan Gubernur Kalbar yang Rumahnya Digeledah KPK, Dugaan Korupsi Jalan di Mempawah |
![]() |
---|
Profil Yusuf Permana, Deputi Biro Pers Istana Cabut ID Diana Jurnalis CNN, Menyesal Janji Tak Ulangi |
![]() |
---|
Profil Sherly Tjoanda, Gubernur Maluku Utara Hartanya Rp709 M, Ini Gurita Bisnis Warisan Sang Suami |
![]() |
---|
Profil Agus Suparmanto, Eks Menteri Jokowi Terpilih Ketua Umum PPP dan Dirut PT GMB di Beltim |
![]() |
---|
Sosok Bing Slamet, Seniman Legendaris Serba Bisa dan Alasan Hari Lahirnya Jadi Hari Komedi Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.