Reaksi Briptu Rizka saat Tahu Suaminya Brigadir Esco Disebut Banyak Utang, Dibongkar Rekan Polisi

Ia mengatakan Briptu Rizka justru mendapat fakta berbeda dari teman sesama polisi ketika mencari Brigadir Esco.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: M Zulkodri
Tribun Lombok
PEMBUNUHAN – Kolase gambar memperlihatkan Brigadir Esco Faska Rely, yang telah meninggal dunia, bersama sang istri Briptu Rizka Sintiyani (kanan), yang kini menjadi tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap suaminya 

BANGKAPOS.COM -- Rekan sesama polisi membongkar kelakukan Brigadir Esco Faska Rely.

Brigadir Esco disebut punya banyak utang oleh rekan sesama polisi.

Mengetahui hal tersebut, bagaimana reaksi Briptu Rizka, istri Brigadir Esco?

Baca juga: Briptu Rizka Lapor ke Kanit Intel saat Brigadir Hilang, Minta Lacak HP Suami: Nitizen Tak Tahu Fakta

Sebelumnya, Briptu Rizka disebut menelepon pihak bank sebelum Brigadir Esco ditemukan tewas.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh kakek Brigadir Esco, Acim.

Menurut Acim, Rizka menanyakan prosedur pelunasan hutang jika suaminya meninggal dunia.

"Satu minggu sebelum kejadian, bahwa bu Rizka nelepon ke bank, kalau suami kita meninggal apa hutang luas," katanya.

Acim mengatakan pihak bank menyatakan hutang dianggap lunas jika suami meninggal.

Baca juga: Sosok Rosyida Vigneswari Istri Yai Mim, Eks Dosen Malang yang Berseteru Dengan Sahara, Pimpinan Bank

"Di situlah ada jawabannya, lunas," katanya.

Informasi beredar jumlah hutang Brigadir Esco mencapai Rp 390 juta.

"Gak tahu," kata Acim.

Atas tindakan itu, kata Acim, keluarga semakin menaruh curiga bahwa Briptu Rizka terlibat dalam pembunuhan Brigadir Esco.

"Iya (semakin mencurigai)," katanya.

Namun tudingan tersebut dibantah oleh pengacara Briptu Rizka.

"Dia tidak pernah bertanya ke bank. Saya kurang tahu kalau itu, kurang terkonfirmasi. Kalau hutang ke bank gak ada," katanya.

Ia mengatakan Briptu Rizka justru mendapat fakta berbeda dari teman sesama polisi ketika mencari Brigadir Esco.

Sejumlah teman membongkar bahwa diam-diam Esco memiliki banyak hutang.

"Benar, rekan-rekannya, ada Anam, Robi," katanya.

Fakta itu terungkap pada hari kedua, ketika Briptu Rizka menanyakan keberadaan Brigadir Esco yang tak pulang sejak Selasa (19/8/2025).

"Itu pun komplain, begitu dia telepon temannya, 'Suami mu banyak hutang, ini aja nih ngomong sama Anam langsung', anggota polres juga," kata Lalu Armayadi.

Dia merinci total hutang Brigadir Esco ke teman :

Anam Rp 55 juta

Robi Rp 5 juta

Mertua Rp 10 juta.

"Di pinggiran, toko-toko dia punya (hutang)," katanya.

Kata Lalu Armayadi, Briptu Rizka baru mengetahui bahwa Brigadir Esco suaminya memiliki banyak hutang.

"Sebenanrya dia tahu setelah temannya ngasih tau," katanya.

"Kalau di mertuanya sudah tau, makanya ditanya kan remonnya," tambah Lalu Armayadi.

Menurutnya saat tahu suaminya memiliki banyak hutang, Rizka tidak bereaksi apapun.

"Biasa saja, dia hanya melaksanakan rutinitas sehari-hari," katanya.

Hanya saja hingga kini Rizka tidak mengetahui aliran uang dari hutang Brigadir Esco.

"Dia tidak tahu (untuk apa)," katanya.

Pertemuan Terakhir Briptu Rizka dan Brigadir Esco

Kuasa hukum Briptu Rizka Sintiyani, Lalu Armayadi menceritakan pertemuan terakhir kliennya dengan sang suami, Brigadir Esco.

"Biasa normal. Suami istri bekerja ke tempat tugas masing-masing," katanya.

Brigadir Esco Faska Rely bekerja sebagai intel di Polsek Sekotong.             

Sedangkan Briptu Rizka anggota humas Polres Lombok Barat.

Menurutnya sebelum hilang kabar, Rizka dan Esco sempat berbincang lewat chat.

"Rizka ada janjian sempat dikontak suaminya, 'mau beli apa nih? Mau stok gak susu?'," katanya.

Briptu Rizka lalu pergi membeli keperluan rumah.

Setelah itu menurutnya, Esco tidak bisa lagi dihubungi.

"Pergi beli susu mampir di depan hotel sambil kontak suaminya, ndak jawab-jawab," katanya.

Karena penasaran, Rizka sampai mencari suaminya ke Polsek Sekotong.

"Saking penasaran akhirnya dia mencari suaminya ke Polsek Sekotong, lalu dijawab rekan-rekan kalau suaminya sudah pulang dan pulangnya buru-buru," katanya.

Padahal Esco sedang menjalankan tugas piket.

Semestinya ia selesai bekerja keesokan harinya, Rabu (20/8/2025).

Namun begitu Rizka tetap mencari Esco dengan alasan tak balas chat.

"Berapa kali dikontak tidak pernah dijawab, sampai dia mempertanyakan keberadaan ke teman, 'ini ndak ada jawaban, kalau ketemu Esco suruh jawab chat saya'," katanya.

Menurut Lalu Armayadi, Briptu Rizka kemudian pulang ke rumah dengan memendam rasa kesal.

"Pulang mungkin jengkel, kesal juga kok gak diangkat. Kesal, wajar, tidak dijawab-jawab," katanya.

Briptu Rizka pun kini ditetapkan sebagai tersangka.

Dia dijerat dengan PAsal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 44 ayat 3 UU KDRT dan Pasal 338 tentang pembunuhan.

Kesaksian Anak Soal Kondisi Terakhir Brigadir Esco, Briptu Rizka Tak Bisa Ngelak

Anak Brigadir Esco Faska Rely mengungkap kondisi terakhir anaknya. Kini Briptu Rizka Sintiyani pun tak bisa lagi mengelak.

Sang anak rupanya sempat melihat kondisi terakhir Brigadir Esco sebelum jasadnya ditemukan di kebun belakang rumah, Dusun Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (24/8/2025).

Atas kematian suaminya, Briptu Rizka ditetapkan sebagai tersangka.

Meski begitu menurut kuasa hukumnya, Lalu Armayadi, kliennya tidak terlibat dalam pembunuhan Brigadir Esco.

Bahkan saat rekonstruksi pun Rizka menolak memperagakan adegan di kebun, lokasi penemuan jasad Esco.

"Sempat kami menolak untuk itu, karena kalau diperankan oleh klien saya sendiri sesuatu yang tidak pernah dilakukan, karena dia bukan pelaku."

"Dia tidak sama sekali melakukan itu bagaimana dia akan perankan sesuai dengan kepentingan daripada penyidik sendiri," katanya.

Menurutnya Rizka mengaku tidak tahu penyebab suaminya meninggal dunia.

"Dia sendiri tidak tahu, justru yang ada hanya duka atas kehilangan," katanya.

Padahal Briptu Rizka Sintiyani merupakan anggota polisi wanita (polwan) yang bertugas di bagian humas Polres Lombok Barat.

"Justru dia tidak tahu karena itu sedihnya," katanya.

Reaksi Rizka bahkan nilai tidak lumrah karena tidak menunjukan kepanikan ketika awal pertama kali jasad Esco ditemukan.

"Ya lumrah saya pikir seorang perempuan dengan kehilangan, dia sudah coba koordinasi dengan ke semuanya termasuk teman-temannya," katanya.

Menurutnya Rizka tidak bereaksi karena dia meyakini bahwa jasad tersebut bukan suaminya.

"Tidak ada yang bisa dilakukan, dia tetap tidak percaya bahwa itu suaminya," katanya.

Bahkan Briptu Rizka sama sekali tidak melihat jasad yang ditemukan di belakang rumahnya.

"Gak ada pernah sempat karena memang dia selalu berharap mudah-mudahan ini bukan suaminya dia tidak bisa melihat. Wajar kalau kemudian naluri seorang istri," katanya.

Padahal sejak Esco hilang hari Selasa (19/8/2025), Rizka mengaku berusaha keras mencari.

Tetapi ketika jasadnya ditemukan, Rizka justru tak mau melihat dan biasa saja.

"Bukan tidak mencari atau melihat ke sana. Orang kan banyak tipe, ada yang kuat menerima cobaan. Karena memang dia tidak pernah melakukan. Menguatkan ya saksi tadi dalam reka ulang," katanya.

Keterangan Briptu Rizka justru bertolak belakang dengan kesaksian anak.

Kuasa hukum keluarga Esco, Lalu Anton Hariawan mengungkap bahwa anak melihat kondisi terakhir ayahnya.

"Saya dapat dari ayah Almarhum (Samsul), si kecil tiba-tiba bicara, saat ditanya tiba-tiba bicara, 'Mamak, kok ayah tidur-tidur aja ndak bangun-bangun'," kata Anton.

Sayangnya ketika Samsul berusaha menggali lebih dalam, si kecil justru tak lagi mau bicara.

"Begitu mau digali sama orang tua, ndak mau dia lagi," katanya.

Hal ini berbanding jauh dengan kesaksian Rizka saat rekonstruksi.

Kata Anton, banyak pernyataan Rizka yang berbeda dengan saksi-saksi.

"Saat rekonstruksi ada beberapa ketidaksesuaian keterangan tersangka dengan saksi lain. Saat pertama kali bau mayat ditemukan, jadi ada saksi dua orang ada yang menyatakan orang yang menemukan saksi A pada malam sabtu, saksi b bau mayat itu adalah malam minggu," katanya.

Pun dengan saksi yang sebelumnya menjadi pekerja di rumah Rizka dan Esco.

"Penyidik menanyakan biasanya baju kotor di sini siapa yang mencuci. Si R (Rizka) menyampaikan dia sendiri. Tetapi saksi lain menyatakan bukan, Angel namanya. Itu kan tidak berkesesuaian, jadi banyak saling benturan keterangan kemarin," katanya.

Selain itu Briptu Rizka hanya mengatakan 'oh' ketika pertama kali dikabari bahwa ada jasad di belakang rumahnya.

"Saat jenazah ditemukan saksi Siun (Amaq Siun) menyatakan saat jenazah ditemukan datang ke Rizka lewat jendela, 'Eh ada mayat di belakang rumah'. Ekspresi Rizka biasa saja. 'Oh' seperti itu ekspresinya," katanya.

Ia beralasan bersikap demikian karena mengira jasad itu bukanlah Brigadir Esco suaminya.

"Ditanya teman jaksa, 'saya biasa saja pak saya kira itu bukan suami saya'. Biasa saja tanggapannya," katanya.

(Bangkapos.com/TribunnewsBogor.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved