Alasan Tri Wulandari Siram Polisi Pakai Bensin, Kecewa Laporannya Tak Diproses dan Dianggap Gila
Kekecewaannya bermula saat dugaan penipuan pembelian minyak goreng pada periode 2021–2023 dengan kerugian sekitar Rp 600 juta.
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
BANGKAPOS.COM -- Sosok perempuan bernama Tri Wulandari nekat siram anggota polisi di Sragen dengan bensin.
Ternyata ada alasan kuat mengapa Tri Wulandari nekat melakukan aksinya tersebut.
Ternyata Tri Wulandari merasa kecewa kasus penipuannya tak kunjung diproses dan dirinya malah dicap ODGJ.
Baca juga: Sosok Rosyida Vigneswari Istri Yai Mim, Eks Dosen Malang yang Berseteru Dengan Sahara, Pimpinan Bank
Tri Wulandari menjelaskan tentang kekecewaan yang dirasakannya pada polisi.
Kekecewaannya bermula saat dugaan penipuan pembelian minyak goreng pada periode 2021–2023 dengan kerugian sekitar Rp 600 juta.
Tri Wulandari merasa kasus dugaan penipuan tersebut tidak ditindaklanjuti.
"Saya laporan sejak dulu gak pernah ditanggapi. Apalagi saya dikasih somasi karena mencemarkan nama baik. Padahal kerugian saya Rp 600 juta," bebernya.
Bukannya dapat keadilan, Tri Wulandari malah dapat somasi balik dari pihak yang ia laporkan.
Baca juga: Program MBG Dipelesetkan jadi Makan Beracun Gratis, Ini Kata Kepala BGN Dadan Hindayana: Hormatilah
Tri Wulandari kerap meluapkan perasaan lewat video di Facebook karena kesal.
Hingga akhirnya ia nekat melampiaskan kekesalan dengan menyiram petugas.
Terpisah, Kapolres Sragen, AKBP Dewiana Syamsu Indyasari, menjelaskan pihaknya tidak melakukan penahanan pada Tri Wulandari.
Namun ia mengaku masih mendalami motif insiden polisi disiram pertalite tersebut.
"Memang kami tidak melakukan tindakan represif, karena kami memahami betul permasalahan yang bersangkutan," papar dia.
Dewiana juga menjelaskan tentang sosok Tri Wulandari yang pernah melaporkan kasus penipuan minyak goreng.
Penyidik sudah mengirim undangan klarifikasi pada 27 Maret dan 25 September 2025, tapi Tri Wulandari tidak pernah hadir.
"Sebelum terjadinya penyiraman ini juga dari penyidik mengundang kembali untuk klarifikasi, tapi juga yang bersangkutan tidak datang. Justru malah datang melakukan penyiraman itu," lanjutnya.
Saat ini polisi meminta keterangan keluarga dan perangkat desa untuk mendalami riwayat Tri Wulandari.
Luka batin yang menumpuk membuat Tri memilih jalan ekstrem yang kini viral dan menuai kontroversi.
Sebelumnya, Tri Wulandari ngamuk lantaran ia menuding telah disebut orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) oleh polisi yang bertugas di Polres Sragen.
Tri Wulandari lantas menyiram polisi tersebut dengan minyak untuk membakar mulutnya.
Ia melakukan itu dengan alasan agar sang polisi kapok.
Anggota polisi dari Polres Sragen, Bripka Johan menjadi sasaran amuk emak-emak Tri Wulandari.
Dirinya kini harus dilarikan ke rumah sakit, Selasa (30/9/2025) karena matanya kena minyak.
Dikutip dari Tribun Solo, insiden itu terjadi diduga karena emak-emak tersebut tidak diterima dituding sebagai ODGJ.
Peristiwa ini pun sempat direkam dan disiarkan secara langsung atau live streaming oleh emak-emak tersebut di akun Facebook miliknya dan viral di media sosial.
Rekaman bermula ketika perempuan yang mengaku sebagai Mbak Wulan ini ingin untuk berjalan-jalan.
Dia menyebut perjalanannya itu bakal berlangsung seru.
"Mbak Wulan mau jalan-jalan dulu, kemana jalan-jalannya kejutan, pokoknya ditonton, pokoknya seru jalan-jalanku, pokoknya jangan sampai ketinggalan berita dengan berita live ku," katanya.
Ternyata, tujuan dari perjalanannya itu adalah ke Polres Sragen.
Kemudian, dia tampak turun dari mobil yang ditumpanginya dan mengambil plastik berwarna hitam berisi sebuah botol.
Selanjutnya, emak-emak tersebut masuk ke ruang Provos Polres Sragen.
Setibanya di ruangan tersebut, dia bertanya terkait keberadaan Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan (Kasi Propam) Polres Sragen ke petugas yang berjaga.
Lalu, petugas pun menjawab bahwa Kasi Propam tak ada di lokasi karena sedang sakit.
Mendengar jawaban itu, emak-emak itu langsung marah dan menyebut Kasi Propam hanya mencari alasan.
Lantas dia menyebut ingin menemui petugas yang menudingnya sebagai ODGJ.
"Yang bilang saya ODGJ izin to? Bilang saya ODGJ, sama Mbak Provos mana, takut?"
"Aku nyalakan mulutnya, mana, mbaknya mana bagian Provos, mbak-mbak yang bilang saya ODGJ mana," kata emak-emak itu.
Selanjutnya, salah satu petugas bertanya ke emak-emak tersebut terkait sosok yang menudingnya sebagai ODGJ. Namun pertanyaan itu tidak dijawab oleh perempuan tersebut.
Ketika ditanya lagi terkait alasan marah-marah oleh petugas yang berjaga, emak-emak itu justru menjawab pihak Provos hanya melindungi anak buahnya saja.
Kemudian, emak-emak itu keluar dari ruangan dan menuju ke halaman Kantor Polres Sragen dengan masih marah-marah karena merasa dituding sebagai ODGJ.
Lantas, dia menyebut seseorang bernama Andrian.
"Andrian, di Polres Sragen, aku bakar mulutnya," ujar emak-emak itu lagi.
Lalu, keluarlah salah satu anggota Provos Polres Sragen bernama Bripka Johan.
Kemudian, emak-emak itu menuding Bripka Johan yang menuduhnya sebagai ODGJ.
Tiba-tiba, perempuan itu membuka botol yang dibawanya dan langsung menyiram beberapa kali ke arah Bripka Johan.
Ternyata, cairan yang disiramkan ke Bripka Johan adalah BBM.
"Biar kapok kamu, biar kapok, biar merasakan apa yang saya rasakan, bilang saya ODGJ, biar kapok, biar kapok, mulutnya bilang saya ODGJ, ayo penjarakan aku, biar penjarakan aku, kamu juga bilang saya ODGJ," kata emak-emak tersebut dengan intonasi menantang.
Setelah itu, emak-emak itu masih berada di halaman Kantor Polres Sragen sembari dipantau oleh petugas.
Tak berselang lama, perempuan tersebut langsung pergi.
Di sisi lain, akibat penyiraman tersebut, Bripka Johan harus dilarikan ke rumah sakit karena BBM yang disiramkan mengenai matanya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Ardi Kurniawan enggan menemui awak media dengan langsung masuk ke mobil lalu meninggalkan Polres Sragen ketika dikonfirmasi terkait penyebab pasti emak-emak itu ngamuk.
Setelah videonya viral, Tri membuat video di akun Facebooknya Tri Wulandari.
Ia mengatakan jika dirinya bisa menjaga adab jika polisi itu juga bisa menghargainya.
"Mulo tho bu anak buahmua, nak ngomong, lisan dijogo, aku iso ngerhomati sampean,"
"Saya bisa jaga etika saya, ketika anak buah jenengan juga ngajeni (menghargai saya). Aku ki wong waras, aku golek keadilan," ucap wanita tersebut.
Wulan juga mengunggah video surat panggilan dari Polres Sragen. Namun ia enggan datang ke Polres.
Alasan Tri Wulandari Siram Polisi Pakai Bensin
Tri Wulandari, seorang ibu asal Sragen, Jawa Tengah, jadi sorotan usai nekat menyiram polisi dengan pertalite.
Aksinya dipicu rasa kecewa karena kasus penipuannya tak kunjung diproses dan dirinya malah dicap ODGJ.
Luka batin yang menumpuk membuat Tri memilih jalan ekstrem yang kini viral dan menuai kontroversi.
Tri Wulandari menjadi viral usai menyiram Provos Polres Sragen, Bripka Johan dengan pertalite pada Selasa (30/9/2025) siang, sekitar pukul 09.40 WIB di Mapolres Sragen.
Tri Wulandari terlibat perdebatan dengan petugas setelah dirinya datang ke kantor Propam.
Kemudian Tri Wulandari nekat menyiramkan bahan bakar pertalite dalam botol berukuran 600ml ke arah Bripka Johan.
Insiden polisi disiram pertalite ini mengakibatkan Bripka Johan mengalami luka pada bagian mata kiri.
Warga Desa Jetak, Sidoharjo, Sragen, ini pun mengaku sudah merencanakan aksi nekatnya tersebut.
Tri Wulandari mengaku emosinya memuncak usai merasa dilecehkan oleh polisi yang menganggapnya sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Kalau dibilang perencanaan memang perencanaan. Karena saya sudah dibilang ODGJ. Saya sudah koar-koar di Facebook, siapa yang bilang saya ODGJ saya cari," ujarnya.
"Saya siap resiko. Nanti kalau saya dipenjara, anak saya, saya bawa," tambahnya.
Ia juga menjelaskan tentang alasannya nekat menyiram polisi.
Tri Wulandari mengaku jika perkataan polisi-lah yang membuat emosinya memuncak.
"Kalau enggak ngomong duluan saya gak bakalan emosi itu memuncak. Ibaratnya bilang ODGJ di situlah pemicunya," ujar Tri di kediamannya, Rabu (1/10/2025) sore.
(Bangkapos.com/TribunnewsMaker.com/Tribunnews.com)
Sosok Irma Suryani Chaniago, Anggota DPR RI Minta Kata Gratis di MBG Dihapus, Sebut Negatif |
![]() |
---|
Rekam Jejak Restu Widyantoro, Dirut PT Timah Tbk Dapat Pangkat Brigjen TNI Kehormatan dari Prabowo |
![]() |
---|
Sosok Charles Honoris, Anggota DPR Kaget Tahu Cucu Mahfud MD Kebagian MBG: Kan Orang Mampu |
![]() |
---|
Ingat Eks Dosen UIN Malang Viral Guling-guling di Tanah Hingga Diusir, Kini Tinggal di Guest House |
![]() |
---|
Sosok Mayjen Taufik Budi Santoso, Komandan PMPP Temui Jenderal Purn Andika Jelang HUT TNI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.