Berita Viral
Sebulan Menghilang, Ahmad Sahroni Janji Muncul ke Publik Jadi Sosok yang Berbeda
Ahmad Sahroni siap menerima semua kritik dan mengubah total gaya komunikasinya yang dianggap memicu kemarahan publik.
BANGKAPOS.COM - Satu bulan sudah Anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni tidak muncul langsung di hadapan publik.
Politisi Partai NasDem itu menghilang setelah rumahnya di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah oleh massa pada Sabtu (30/8/2025).
Sahroni memilih diam setelah peristiwa mencekam itu dialami dirinya bersama keluarga.
Baca juga: Ahmad Sahroni Sembunyi di WC 7 Jam saat Rumahnya Dijarah, Kabur Lewat Atap, Ngaku Penjaga Rumah
Ia sempat muncul di acara Munas Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada 20 September 2025. Namun kehadirannya memberikan sambutan acara itu hanya melalui daring.
Kini, Ahmad Sahroni berjanji akan segera tampil di hadapan publik dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Kabar ini disampaikan influencer Ferry Irwandi yang dihubungi Sahroni via telepon.
Baca juga: Profil Artis Zizi Kirana Diculik Tentara Israel, Posting Wasiat dan Suami Terima Pesan Terakhir
Baca juga: Sosok Artis Ardell Aryana Ikut Disandera Tentara Israel, Sempat Live di IG dan Buat Tanda SOS
"Dia (Ahmad Sahroni) bilang dalam waktu dekat mau muncul ke publik, tapi untuk sekarang fokus memulihkan keadaan keluarganya dulu, orang terdekatnya, anak, istrinya," kata Ferry Irwandi, dikutip dari akun Instagramnya, Rabu (1/10/2025).
"Dia pasti juga akan muncul lagi ke publik dan pengin jadi pribadi yang berbeda lah sambil mengevaluasi kesalahan dia di periode itu," sambungnya.
Ferry Irwandi menyampaikan bahwa Ahmad Sahroni siap menerima semua kritik dan mengubah total gaya komunikasinya yang selama ini dianggap memicu kemarahan publik.
"Gue jelasin apa yang membuat masyarakat emosi dan marah. Dia tahu waktu itu tidak peka dalam keadaan seperti itu. Ke depan dia mau mengubah semua itu," ujar Ferry.
CEO Malaka Project itu juga menyampaikan bahwa Ahmad Sahroni telah ikhlas atas insiden penjarahan yang menimpa rumahnya.
Sahroni meminta peristiwa tersebut dapat menjadi pelajaran berharga tidak hanya untuk dirinya tetapi juga untuk pejabat publik yang lain.
"Urusan penjarahan, dia sudah mengikhlaskan apa yang terjadi," kata Ferry Irwandi.
Dikatakan Ferry, Sahroni ternyata sudah ingin tampil dan menyampaikan klarifikasi atas pernyataannya itu.
Akan tetapi, hal tersebut harus dibatalkan lantaran menyangkut keselamatan keluarganya.
"Niatnya kita mau ngobrol langsung gitu ya mau di-podcast-in atau apapun gitu untuk menjelaskan duduk perkara, segala macam, ada yang terjadi sama keluarganya beliau dan dia bilang demi keselamatan keluarganya waktu itu terpaksa dia diam," ujar Ferry.
Sahroni juga menyampaikan kepada Ferry bahwa dirinya tidak kabur ke luar negeri saat massa menggeruduk kediamannya.
"Dia sempat ke luar negeri memang ke Singapura, tapi urusan kerjaan dan dua hari atau tiga hari sebelum aksi penjarahan itu dia sudah di Jakarta," kata Ferry Irwandi.
Sahroni menitipkan permohonan maaf mendalam kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Dia juga nitip maaf kepada masyarakat indonesia atas apa yang dia lakukan atau dia ucapkan enggak ada niat buruk," kata Ferry.
Dalam beberapa waktu terakhir, nama Ahmad Sahroni menjadi sorotan publik karena pernyataannya terkait kisruh kenaikan tunjangan DPR RI.
Penghobi koleksi mobil dan action fugure atau patung Iron Man dan Spider Man itu sempat menyebut bahwa desakan masyarakat untuk membubarkan DPR adalah hal yang bodoh.
"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita," kata Sahroni saatt melakukan kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, Jumat (22/8/2025).
Imbas dari pernyataan tersebut, rumah Ahmad Sahroni dijarah massa.
Jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI dicopot, dan disusul penonaktifan dirinya sebagai anggota DPR RI oleh Partai NasDem.
Nasib Ahmad Sahroni di DPR
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, dua politisi Partai NasDem sudah tak lagi menjadi anggota DPR RI sejak dinonaktifkan terhitung mulai Senin, 1 September 2025.
Satu bulan setelah dinonaktifkan dari keanggotaan DPR RI oleh Partai NasDem, nasib Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach belum juga diputuskan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.
Sahroni dan Nafa Urbach sedianya akan menjalani sidang etik di MKD, namun hingga kini tidak diketahui apakah sidang etik sudah digelar atau belum.
Sahroni sendiri belum lama ini terpantau sempat muncul di acara Munas Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Ia mendapat kesempatan memberikan sambutan secara daring dalam agenda yang digelar pada 20 September 2025.
Namun keberadaan Sahroni tidak diketahui. Ia masih berada di tempat persembunyian setelah kabur dari rumahnya yang dijarah massa.
Sedangkan Nafa Urbach semenjak dinonaktifkan dari anggota DPR hingga kini tidak pernah muncul ke publik. Keberadaannya juga masih misterius.
Sidang Etik di MKD
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Saan Mustopa mengatakan, Sahroni akan menjalani sidang etik di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.
"Iya kan nanti waktu pimpinan DPR menyampaikan kan nanti ada di MKD, MKD nanti akan mengundang mahkamah partai masing-masing," kata Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025), dikutip Bangkapos.com dari Tribunnews.
Saat ditanya mengenai adanya pelanggaran etik yang dilakukan Sahroni, Wakil Ketua DPR RI itu enggan berspekulasi.
"Nanti kita lihat saja hasil nanti MKD kapan mulai bersidang dan sebagainya," ujarnya.
Sebelumnya, Saan Mustopa merespons soal potensi Pergantian Antar Waktu (PAW) bagi kadernya, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach di DPR RI.
Menurutnya, ada mekanisme internal soal kemungkinan PAW untuk Sahroni dan Nafa Urbach.
Saan menyatakan, proses tersebut akan melalui Mahkamah Kehormatan Partai NasDem karena masalah ini terkait dengan etik.
Ia menyebut, keputusan itu nantinya bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.
"Tadi sudah disampaikan, nanti ada mekanisme internal, ada mahkamah partai," ujar Saan kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/9/2025).
"Ini kan soal etik, maka nanti mahkamah partai akan melakukan proses terkait," jelas Saan.
Wakil Ketua DPR RI itu enggan menyinggung lebih jauh kemungkinan hasil dari proses PAW terhadap Sahroni dan Nafa Urbach.
Saan hanya memastikan Mahkamah Partai NasDem dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI sudah bersurat untuk menindaklanjuti kasus keduanya.
"Enggak, mahkamah partai (dan) MKD sudah bersurat," tegasnya.
DPP Partai NasDem mengambil langkah tegas terhadap kadernya yakni Ahmad Sahroni.
Selain Sahroni Nafa Urbach juga mengalami hal serupa.
Keduanya kini diputuskan dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI karena pernyataan yang dinilai memperkeruh suasana dan mencederai perasaan rakyat.
Keputusan itu ditetapkan langsung Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh terhitung pada 1 September 2025.
"Bahwa atas pertimbangan hal hal tersebut diatas dengan ini DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025 DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai NasDem," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Hermawi Taslim dalam keterangan resminya, Minggu (31/8/2025).
Profil Ahmad Sahroni
Ahmad Sahroni adalah putra asil Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ia lahir di Kebon Bawang, Tanjung Priok, pada 8 Agustus 1977.
Kediamannya yang dijarah massa, juga berlokasi di Kebon Bawang.
Sahroni sudah menjadi anggota DPR RI sejak tahun 2014 dari Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III.
Ia merupakan anggota DPR RI Fraksi Nasdem 2013-2019 dan Wakil Ketua Komisi III DPR RI periode 2019-2024.
Jabatan itu kembali ia emban setelah terpilih kembali pada Pileg 2024, tetapi kini bergeser menjadi anggota Komisi I DPR RI.
Sahroni juga aktif menjabat sebagai Bendahara UMM DPP Partai NasDem sejak 2019.
Sebelumnya, ia sempat menjadi pengurus di DPW Partai NasDem DKI Jakarta.
Ia menjabat sebagai Bendahara DPW (2013-2014) dan Ketua DPW (2014-2015).
Selain menjadi seorang politikus, pria yang akrab disapa Roni ini juga dikenal sebagai pengusaha Indonesia.
Ia juga sudah memiliki beberapa kapal tongkang pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM).
Selain itu, Ahmad Sahroni pernah menggeluti bisnis properti hingga akhirnya dikenal sebagai "crazy rich" Tanjung Priok sekaligus penggemar otomotif.
(Tribunnews.com/Rakli Almughni, Chaerul Umam/Kompas.com/Shela Octavia, Novianti Setuningsih)
Sosok Chelsea, Lulusan IPDN Jadi Ajudan Gubernur Malut Sherly Tjoanda, Berapa Usianya? |
![]() |
---|
Sepak Terjang HBL Mantiri dan Bibit Waluyo Purnawirawan Diberi Pangkat Keistimewaan TNI dari Prabowo |
![]() |
---|
Ayah Brigadir Esco Kecewa Tak Bisa Lihat Langsung Proses Rekonstruksi di TKP: Kenapa Ditutupi Begini |
![]() |
---|
Profil Ferdinand Hutahaean Sentil Balik Kritikan Purbaya Soal Pertamina: Kurangi Merasa Paling Jago |
![]() |
---|
Sosok Charles Honoris, Anggota DPR Kaget Tahu Cucu Mahfud MD Kebagian MBG: Kan Orang Mampu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.