Luhut Peringatkan Menkeu Purbaya Tak Otak-Atik Anggaran MBG, Serap 380 Ribu Tenaga Kerja

Anggaran MBG yang tidak diserap dengan baik, maka akan dikurangi jatah dananya oleh Purbaya.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Kolase Tribunnews.com/Taufik Ismail | instagram.com @luhut.pandjaitan
MAKAN BERGIZI GRATIS -- (kiri) Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa / (kanan) Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan 

BANGKAPOS.COM -- Menkeu Purbaya menegaskan akan memantau ketat penyerapan anggaran program MBG hingga akhir Oktober 2025.

Anggaran MBG yang tidak diserap dengan baik, maka akan dikurangi jatah dananya oleh Purbaya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan bereaksi.

Baca juga: Menkeu Purbaya Sadewa Tunda Kebijakan Sri Mulyani soal Pajak Pedagang Online: Tunggu Dulu

Ia memberi peringatan kepada Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk tak mengotak-atik anggaran Makan Bergizi Gratis alias MBG.

Menurut Luhut, anggaran MBG saat ini sudah terserap dengan baik.

Kata Luhut, MenkeuPurbaya tak perlu mengkhawatirkan jika anggaran tak terserap dengan baik.

Makan Bergizi Gratis, itu adalah program pemerintah yang akan mulai dijalankan di Indonesia tahun 2025.

MBG merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto dalam bidang pendidikan dan kesehatan anak. Sasarannya adalah anak-anak sekolah (SD, SMP, SMA sederajat), pesantren, hingga ibu hamil agar mendapatkan asupan makanan bergizi.

Baca juga: Nasib Zizi Kirana Artis Diculik Tentara Israel, Tulis Pesan Terakhir untuk Suami dan Wasiat ke Adik

Adapun tujuannya yakni mengurangi angka stunting dan gizi buruk, meningkatkan konsentrasi belajar dan prestasi anak, dan membantu ekonomi rakyat, terutama petani dan nelayan, karena bahan pangan akan dipasok dari produk lokal.

Mekanismenya, setiap peserta didik akan mendapat makanan bergizi gratis sekali sehari di sekolah/pesantren.

Program MBG ini fokus pada pemenuhan gizi generasi muda supaya lebih sehat dan cerdas.

"Kami pastikan penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menteri Keuangan nggak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap," ujar Luhut setelah bertemu Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, di Kantor Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Jumat (3/10/2025), dikutip dari Tribunnews.com.

Purbaya sebelumnya menegaskan akan memantau ketat penyerapan anggaran pada program MBG hingga akhir Oktober 2025, usai banyaknya kasus keracunan MBG di berbagai daerah yang mencuri perhatian.

Apabila anggaran MBG tidak diserap dengan baik, Purbaya akan mengurangi jatah dana MBG tersebut. 

Sebaliknya, jika anggaran dana itu digunakan dengan optimal, maka Purbaya akan membuka peluang menambah dananya untuk mendukung program unggulan Prabowo tersebut agar berjalan lancar.

Anggaran MBG tahun 2025 diketahui sebesar Rp71 triliun hingga akhir tahun.

Namun, Purbaya berencana akan menambah anggaran MBG sebesar Rp28 triliun untuk mendukung fasilitas program.

Luhut pun mengingatkan kepada Dadan agar anggaran MBG yang sudah disiapkan oleh pemerintah tersebut digunakan dengan baik.

Dadan sendiri menyampaikan bahwa serapan dana MBG secara keseluruhan sudah mencapai Rp21,46 triliun hingga 3 Oktober 2025 ini.

"Itu kami ingatkan tadi sama Pak Dadan, jangan sampai dana yang dialokasikan tidak bisa serap."

"Tadi kami lihat dana semua akan terserap dengan baik dan itu akan terjadi penyebaran," papar Luhut.

Jika nanti anggaran bisa benar-benar terserap, kata Luhut, hal itu juga bisa menggerakkan perekonomian Indonesia, seperti yang dikatakan oleh Purbaya dalam berbagai kesempatan.

"Itu saya kira akan menggerakkan ekonomi di bawah karena pada dasarnya, seperti yang di Menteri Keuangan sampaikan, kalau uang itu berputar di bawah itu kan menggerakkan ekonomi," ujarnya.

Luhut bahkan menyampaikan, berkat adanya program MBG ini juga ada sekitar 380 ribu lapangan kerja yang terserap.

Terbukanya lapangan kerja melalui program MBG ini, menurut Luhut, bisa membantu perekonomian Indonesia di tengah kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini.

"Saya nggak keliru lapangan kerja sudah 380 ribu yang terserap, jadi itu saya kira membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini."

"Makan bergizi (MBG) ini saya kira memberikan salah satu apa peluang untuk kita mengatasi masalah-masalah ini," ucapnya.

Dana MBG Baru Terserap 34 Persen

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyebut penyerapan dana untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) baru 34 persen atau Rp21,64 triliun dari pagu anggaran 2025 yang mencapai Rp27 triliun.

"Hari ini (penyerapan anggaran MBG) sudah Rp21,64 triliun, jadi sudah mencapai Rp34 triliun secara keseluruhan, tetapi untuk bantuan pemerintah makan bergizinya Rp18,63 triliun, itu sudah mencapai 34 persen."

"Jadi sudah 37 persen penerima manfaat makan bergizi," katanya usai rapat dengan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Kantor DEN, Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Di sisi lain, mengacu dari laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 25 September 2025 lalu, serapan anggaran MBG hingga 8 September 2025 ketika itu baru mencapai Rp13 triliun.

Sehingga, dalam waktu kurang lebih sebulan, penyerapan anggaran MBG mengalami peningkatan hingga sekitar Rp8 triliun.

"Saat ini, 8 september yang lalu, realisasinya adalah Rp13 triliun," ujar Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN edisi September 2025.

Sementara, Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai serapan anggaran MBG sebesar Rp21,64 triliun sangat baik.

Ia pun meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa untuk mengurungkan niatnya menarik anggaran MBG dan memindahkan ke program lainnya.

"Tadi kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik. Sehingga Menteri Keuangan tidak perlu nanti mengambil anggaran yang tidak terserap," ujar Luhut.

Kendati demikian, Luhut tetap mengingatkan Dadan untuk memaksimalkan serapan anggaran.

Menurutnya, program MBG telah mendorong perputaran ekonomi masyarakat.

"Seperti yang disampaikan Menteri Keuangan, kalau uang itu berputar di bawah, itu kan menggerakkan ekonomi," tuturnya.

(Bangkapos.com/Tribunnews.com/TribunLampung.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved