Miris Pelajar 15 Tahun di Lubuklinggau Jadi Pengedar Narkoba, Awalnya Curi HP, Takut pulang ke Rumah

Seorang pelajar SMA berusia 15 tahun di Lubuklinggau ditangkap polisi karena menjadi pengedar narkoba. Sempat mencuri HP ibunya

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
istimewa
PENGEDAR NARKOBA--ilustrasi narkoba, Miris Pelajar 15 Tahun di Lubuklinggau Jadi Pengedar Narkoba, Awalnya Curi HP, Takut pulang ke Rumah 

“Dia jual motor temannya untuk beli narkoba 10 paket. Baru sempat laku dua paket, keburu kita tangkap di dalam warnet,” ungkap Romi.

Polisi berhasil mengamankan AR di sebuah warnet yang kerap dijadikan lokasi transaksi narkoba.

Dari tangan pelajar ini, petugas menemukan delapan plastik klip berisi kristal putih yang diduga kuat merupakan sabu-sabu siap edar.

Selain itu, ditemukan juga uang tunai Rp200 ribu yang diduga hasil dari penjualan dua paket sabu sebelumnya.

Sudah Lama Jadi Target Operasi

Kasat Narkoba Polres Lubuklinggau menuturkan, AR sebenarnya sudah lama menjadi target operasi (TO) kepolisian.

Dari hasil penyelidikan, aktivitas AR dalam dunia peredaran narkotika sudah berlangsung cukup lama bahkan sejak duduk di bangku SMP.

“Tersangka merupakan pengedar narkoba dan sudah lama jadi target operasi kami,” jelas Romi.

Penangkapan dilakukan pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 16.00 WIB, di Jalan Bukit Sulap, tepatnya di sebuah warung internet.

Polisi lebih dulu menerima laporan dari masyarakat tentang adanya transaksi narkotika di lokasi tersebut.

Setelah dilakukan pengintaian, petugas mendapati AR berada di tempat kejadian perkara (TKP). Ia tak berkutik saat diamankan.

“Kita lakukan penggeledahan dan ditemukan satu dompet warna pink berisi delapan plastik klip sabu di dalam jaketnya,” terang Romi.
Hasil tes urine menunjukkan bahwa AR positif mengonsumsi narkoba.

Motif: Desakan Ekonomi dan Lingkungan Sosial

Dalam penyidikan, AR mengaku nekat menjadi pengedar karena faktor ekonomi. Ia berasal dari keluarga yang tergolong kurang mampu.

Tidak memiliki pekerjaan dan kehilangan kepercayaan keluarga setelah mencuri HP, membuatnya mudah dipengaruhi oleh jaringan pengedar yang lebih dewasa.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved