Purbaya Sebut Dedi Mulyadi Dikibul Anak Buah, Gubernur Jabar Siap Tindak Tegas: Saya Berhentikan

Menkeu Purbaya menyebut jika kemungkinan Dedi Mulyadi dibohongi oleh anak buahnya soal dana mengendap di bank.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
kolase tribunnews/tribun jabar
PURBAYA VS DEDI MULYADI -- Ketegangan antara Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Menkeu Purbaya menyebut jika kemungkinan Dedi Mulyadi dibohongi oleh anak buahnya soal dana mengendap di bank. 

Tak cuma itu, Dedi pun akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk menelusuri data yang kini tengah menjadi polemik tersebut.

"Yang ketiga, hari ini saya juga akan bertemu dengan pimpinan Bank Indonesia untuk menanyakan sumber data tersebut," ucapnya.

Seluruh rangkaian verifikasi data tersebut, kata dia, akan dilakukan secara transparan sehingga publik dapat mengetahui informasi yang sesuai fakta.

Dedi bahkan mengancam akan memberikan sanksi tegas berupa pencopotan terhadap pejabat yang berbohong mengenai data tersebut.

Ancaman tersebut tidak pandang bulu, termasuk kepada Sekretaris Daerah, Kepala Badan Pengelola Keuangan, hingga Kepala Badan Pendapatan Daerah jika terbukti melanggar.

"Apabila ada staf saya yang berbohong, tidak menyampaikan fakta dan data yang sesungguhnya, menyembunyikan data yang seharusnya diketahui oleh masyarakat dan terbuka, saya tidak akan segan-segan, saya berhentikan pejabat itu," ucapnya.

Sebelumnya, Menkeu Purbaya menegaskan dirinya tidak pernah menyebut data yang bersifat subjektif atau sepihak.

Ia memastikan, semua informasi yang ia sampaikan bersumber langsung dari Bank Indonesia dan telah terverifikasi secara resmi.

“Tanya saja ke Bank Sentral. Itu kan data dari sana. Kemungkinan besar anak buahnya juga ngibulin dia, loh. Karena itu laporan dari perbankan. Data pemerintah, sekian, sekian, sekian,” ujar Purbaya saat ditemui di Kementerian Keuangan, Selasa (21/10/2025).

Pernyataan bernada sarkastik itu memancing reaksi dari masyarakat dan pejabat di Jawa Barat, terutama karena istilah “ngibulin”.

Menkeu Purbaya tetap berpegang pada pernyataannya dan yakin data yang dimilikinya sahih.

Ia menegaskan tidak memiliki niat menuding pihak tertentu, melainkan hanya ingin mengingatkan agar seluruh pemerintah daerah lebih cepat merealisasikan belanja APBD-nya.

Sementara Dedi Mulyadi berjanji akan melakukan proses verifikasi secara transparan agar publik bisa mengetahui fakta sebenarnya tanpa menimbulkan kesalahpahaman.

Ia ingin seluruh polemik ini menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola keuangan daerah sekaligus memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat.

Baik Dedi maupun Purbaya kini sama-sama berada di bawah sorotan publik, dan hasil verifikasi data dari BI dan Kemendagri pun dinantikan untuk mengakhiri perdebatan yang kian memanas tersebut.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved