Kasus Penganiayaan Pasangan Dokter di Indramayu, Lima Pelaku Ditangkap Ada Perangkat Desa

Kasus penganiayaan brutal terhadap pasangan dokter di Indramayu gegerkan publik. Polisi tangkap lima pelaku pengeroyokan...

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
(Dok Polres Indramayu)
Lima pelaku penganiayaan terhadap seorang dokter yang diamankan Sat Reskrim Polres Indramayu, Minggu (26/10/2025)(Dok Polres Indramayu) 

Menurut Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar, korban sempat berusaha melindungi diri, namun jumlah pelaku yang banyak membuatnya tak berdaya.

“Korban dipukul secara bergantian hingga mengalami luka di bagian pipi kanan, kening kiri, dan belakang telinga kanan,” ujar AKP Arwin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/10/2025).

Setelah dianiaya, korban kemudian dibantu oleh warga lain dan langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat perawatan medis.

Kondisi dr. Baskar kini dilaporkan berangsur membaik, meski masih mengalami trauma mendalam.

Polisi Bertindak Cepat: Lima Pelaku Ditangkap

Kabar penganiayaan terhadap tenaga medis ini dengan cepat menyebar di media sosial dan menimbulkan gelombang kecaman dari masyarakat.

Tak ingin kasus ini berlarut, Polres Indramayu segera bergerak cepat.

Hanya dalam waktu dua hari, tim Satreskrim Polres Indramayu berhasil menangkap lima orang terduga pelaku, masing-masing berinisial R (42), H (45), S (41), SU (53), dan T (47) seluruhnya merupakan warga Kecamatan Anjatan.

“Dari hasil pemeriksaan awal dan bukti yang dikumpulkan, kami telah mengamankan lima orang terduga pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” jelas AKP Arwin.

Selain menangkap para pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk rekaman video aksi pengeroyokan yang direkam oleh warga, serta hasil visum medis korban.

“Barang bukti ini akan memperkuat dugaan tindak pidana pengeroyokan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUHP,” tambah Arwin.

Saat ini, kelima pelaku tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Indramayu, sementara penyidik masih mendalami motif di balik penganiayaan tersebut.

Dugaan sementara, insiden ini berawal dari kesalahpahaman dan emosi sesaat yang kemudian berkembang menjadi tindakan kekerasan massal.

Kronologi Versi Polisi: Dari Keributan Kecil Jadi Pengeroyokan

Menurut penyelidikan awal kepolisian, peristiwa ini berawal dari keributan kecil antara warga desa dan istri korban terkait persoalan lalu lintas di jalan sempit kawasan Anjatan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved