Harta Kekayaan Pejabat

Harta Jeje Wiradinata Bupati Pangandaran Gelar Sayembara Tangkap Maling, Utang di LHKPN Ratusan Juta

Jeje Wiradinata tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp. 3.341.821.663 dan utang utang sebesar Rp 463.443.329.

TribunJabar.id/Padna
HARTA KEKAYAAN -- Sosok & Harta Kekayaan Jeje Wiradinata, Bupati Pangandaran Sayembara Rp 5 Juta Tangkap Maling Kabel 
Ringkasan Berita:

 

BANGKAPOS.COM -- Mantan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, dikenal sebagai salah satu kepala daerah dengan kekayaan yang cukup besar selama menjabat.

Menurut laporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), total kekayaan Jeje mencapai miliaran rupiah, terdiri atas tanah, bangunan, kendaraan, serta sejumlah aset bergerak lainnya.

Meski bergelimang harta, Bupati Pangandaran itu justru menunjukkan kepeduliannya terhadap persoalan sosial di daerahnya. 

Baca juga: Rekam Jejak Muhidin Gubernur Kalsel Bantah Pernyataan Purbaya hingga Sebut Koboi Salah Tembak

Baru-baru ini, ia menggelar sayembara tangkap maling kabel dengan hadiah uang tunai sebesar Rp5 juta bagi siapa pun yang berhasil membantu menangkap pelakunya.

Langkah itu sontak menarik perhatian publik. Di tengah statusnya sebagai pejabat daerah dengan harta cukup besar, Jeje memilih turun langsung mengatasi persoalan yang dianggap “sepele” namun berdampak luas bagi masyarakat.

Lantas berapa harta kekayaannya?

Harta Kekayaan Jeje Wiradinata

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada periode 27 Maret 2024, Jeje Wiradinata tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp. 3.341.821.663

Namun, ia juga memiliki utang sebesar Rp 463.443.329.

Berikut rinciannya: 

II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 2.952.512.856
1. Tanah Seluas 215 m2 di KAB / KOTA CIAMIS, HIBAH TANPA
AKTA Rp. 245.000.000
2. Tanah Seluas 214 m2 di KAB / KOTA CIAMIS, HIBAH TANPA
AKTA Rp. 210.500.000
3. Tanah Seluas 2.438 m2 di KAB / KOTA CIAMIS, WARISAN Rp.
48.760.000
4. Tanah Seluas 229 m2 di KAB / KOTA CIAMIS, WARISAN Rp.
18.778.000
5. Tanah dan Bangunan Seluas 126 m2/70 m2 di KAB / KOTA
CIAMIS, HASIL SENDIRI Rp. 62.000.000
6. Tanah dan Bangunan Seluas 231 m2/238 m2 di KAB / KOTA
CIAMIS, HASIL SENDIRI Rp. 705.000.000
7. Tanah dan Bangunan Seluas 4.322 m2/400 m2 di KAB / KOTA
PANGANDARAN, HASIL SENDIRI Rp. 1.581.474.856
8. Tanah Seluas 658 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, HASIL
SENDIRI Rp. 23.500.000
9. Tanah Seluas 1.610 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, HASIL
SENDIRI Rp. 57.500.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 705.800.000
2024
1. LAINNYA, BEATRIX SEPEDA LISTRIK Tahun 2022, HASIL
SENDIRI Rp. 2.800.000
2. MOBIL, TOYOTA FORTUNER Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp.
625.000.000
3. MOTOR, HONDA SUPER CUB C125 Tahun 2023, HASIL SENDIRI
Rp. 78.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 138.664.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 8.288.136
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 3.805.264.992
III. HUTANG Rp. 463.443.329
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 3.341.821.663

Sosok Jeje Wiradinata
 
Jeje Wiradinata adalah sosok penting dalam sejarah kepemimpinan Kabupaten Pangandaran.

Ia menjabat sebagai Bupati Pangandaran mulai 17 Februari 2016, mendampingi Ujang Endin Indrawan sebagai wakilnya.

Di bawah kepemimpinannya, Pangandaran mengalami berbagai perkembangan signifikan, terutama dalam sektor pariwisata dan infrastruktur.

Pria kelahiran Ciamis, 4 Februari 1964 ini bukanlah nama baru di dunia pemerintahan. Sebelum menjabat sebagai Bupati Pangandaran, Jeje terlebih dahulu mengemban amanah sebagai Wakil Bupati Ciamis pada periode 6 April 2014 hingga 26 Juni 2015.

Dengan pengalaman panjang di dunia politik dan manajemen, ia dikenal sebagai sosok yang pekerja keras dan sangat dekat dengan masyarakat.

Berikut adalah beberapa titik penting dalam perjalanan karier Jeje Wiradinata:

Staf Ahli Samudra Farmindo Luas (1987–1991)
Manager Produksi PT Wicakarya (1991–1993)
Anggota DPRD Kabupaten Ciamis (1999–2004)
Anggota DPRD Kabupaten Ciamis (2004–2009)
Wakil Bupati Ciamis (2014–2015)
Bupati Pangandaran (2016–2021)
Ketua Umum KORAL AUP/STP Pusat (2017–2022)

Jeje dikenal sebagai pemimpin yang tegas namun sederhana. Di masa kepemimpinannya, ia berfokus pada pembangunan daerah, perbaikan infrastruktur, serta pemberdayaan masyarakat lokal.

Jeje tidak hanya memperhatikan kemajuan sektor pariwisata, tetapi juga berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pangandaran secara menyeluruh.

Meski kini tidak lagi menjabat sebagai bupati, nama Jeje tetap disegani sebagai tokoh masyarakat yang peduli terhadap kemajuan Pangandaran.

Keprihatinannya terhadap masalah sosial dan keamanan, seperti yang terlihat dalam tanggapannya terhadap maraknya pencurian kabel, menunjukkan bahwa semangatnya untuk melihat Pangandaran berkembang dengan baik tidak pernah pudar.

Jeje gelar sayembara

Ia mengaku geram dan prihatin terkait maraknya kasus pencurian kabel dan lampu jalan yang kerap terjadi.

Menurutnya, aksi para pencuri ini telah mengakibatkan penerangan di sepanjang jalan nasional hingga kawasan wisata Pangandaran menjadi gelap gulita pada malam hari.

Jalan-jalan yang sebelumnya terang benderang dan nyaman untuk dilalui kini berubah menjadi kawasan yang menakutkan bagi masyarakat. Kondisi gelap di sejumlah titik jalan tak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Terutama bagi pengendara sepeda motor yang sering kali menjadi korban kecelakaan akibat minimnya penerangan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, hanya sebagian kecil lampu jalan yang masih berfungsi, sementara sebagian besar lainnya padam total. Hal ini menunjukkan adanya kerusakan serius pada sistem Penerangan Jalan Umum (PJU).

Kerusakan tersebut, menurut Jeje, diduga disebabkan oleh dua faktor utama: kurangnya perawatan rutin dan maraknya pencurian peralatan PJU, khususnya kabel listrik yang menjadi sasaran utama para pelaku.

“Sebetulnya kita ini pusing, kabel lampu itu banyak yang dicuri,” ungkap Jeje Wiradinata di Parigi, Minggu (26/10/2025) siang.

Jeje menilai bahwa pencurian kabel dan lampu jalan tidak hanya merugikan secara materi, tetapi juga mengancam keselamatan masyarakat serta merusak citra Pangandaran sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Barat.

Hal ini semakin memperburuk citra daerah yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi wisatawan maupun penduduk lokal.

(TribunTrends.com/Tribunnews.com/Bangkapos.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved