Rocky Gerung Sindir Menkeu Purbaya Ingin jadi Capres 2029: Ambisinya Terlihat

"Orang seperti Purbaya pasti sudah berpikir menjadi calon presiden atau wakil presiden, itu ambisinya terlihat," kata Rocky Gerung

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Instagram @purbayayudhi_official
MENKEU PURBAYA -- Rocky Gerung Sindir Menkeu Purbaya Ingin jadi Capres 2029: Ambisinya Terlihat 

Bahkan elektabilitasnya sebagai calon presiden berdasarkan hasil survei lembaga riset IndexPolitica Indonesia mampu mengalahkan figur politik seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo hingga Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Nama Purbaya berada di posisi kedua dalam kategori elektabilitas calon presiden, tepat setelah Presiden Prabowo Subianto, dalam hasil survei tersebut.

Menanggapi elektabilitasnya sebagai capres yang tinggi, Purbaya memberikan jawaban tidak terduga soal kemungkinan berkiprah dalam politik.

Juga termasuk soal kemungkinan tawaran dari partai politik untuk bergabung.

Menkeu Purbaya menegaskan dirinya hanya ingin fokus bekerja saja untuk saat ini.

"Saya nggak tahu (ada tawaran masuk parpol-Red). Saya nggak tertarik politik, saya mau kerja saja," kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, seperti dilansir TvOne, Rabu (29/10/2025). 

Ditanyakan lagi soal elektabilitasnya yang kian melonjak, Purbaya enggan bicara banyak.

Ia justru kembali menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik dengan politik.

"Saya nggak tertarik politik," tegas Purbaya.

Sebelumnya Purbaya mengatakan  gaya komunikasinya yang ceplas-ceplos atau bak koboi justru mengembalikan sentimen kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Hal itu dikatakannya menanggapi kritikan Hasan Nasbi yang menyebut gaya koboi Purbaya terlalu sering menyinggung dan menyentil pejabat lain.

"Mana indeks mana indeks? Gambar saya tunjukin ya. Itu saya selalu pakai survei ke masyarakat. Apakah saya mengurangi kepercayaan masyarakat ke pemerintah apa tidak? Kalau dari angka kita, yang terakhir ini baru keluar angka survei bulan Oktober. Survei dilakukan LPS," kata Purbaya sambil menunjukkan gambar hasil survei LPS dalam tayangan Kompas TV, Senin (27/10/2025).

Purbaya menunjukkan data di gambar berupa indeks kepercayaan masyarakat ke pemerintah.

"Kalau jatuh seperti ini keadaan buruk. Buruk kalau sana bagus. Ini kemarin waktu bulan, Agustus, September turun terus. Juli, Agustus, September, turun terus ke titik terendah di sini. Inilah penyebab banyaknya demo," kata Purbaya.

Purbaya lalu melakukan kebijakan yang agak drastis ditambah dengan gaya komunikasinya ceplas-ceplos, saat ditunjuk menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo, pada 8 September 2025.

"Tapi setelah kita lakukan kebijakan yang mungkin untuk sebagian kalangan agak drastis, agak apa ceplas-ceplos. Tapi ini berhasil mengembalikan sentimen masyarakat ke pemerintah. Justru ini levelnya sekarang sudah level sama dengan ini. Jadi sudah stabil lagi," kata Purbaya.

Sehingga kata Purbaya, dengan gaya dan apa yang dipertontonkannya. stabilitas pemerintahan di mata masyarakat semakin baik dan dipercaya.

"Jadi stabilitas pemerintahan amat baik di mata masyarakat saat ini, kecuali di mata orang itu ya. Karena apa? Karena daya belinya juga membaik. Ini daya beli tuh. Yang ini depan konsumen turun, karena ekonomi buruk. Ketika ekonomi bagus, ini ke sana naik lagi. Ini sama, ini ada korelasinya," papar Purbaya.

Menurutnya ketika ekonomi memburuk, masyarakat tidak akan suka kepada pemerintah.

"Makanya banyak demo-deo besar-besaran. Tapi ketika mulai balik, mereka juga senang ke pemerintah. Jadi sepertinya saya koboi, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah. Itu juga atas pemerintah Bapak Presiden. Jadi saya enggak berani gerak sendiri," kata Purbaya.

Menurutnya gaya koboi-nya itu justru bagian perpanjangan tangan Presiden Prabowo.

Pengamat: Purbaya Disukai Media dan Rakyat

Sejak kemunculannya, Purbaya Yudhi Sadewa kerap menuai berbagai reaksi dari publik terkait pernyataan maupun kebijakannya.

Ia mendapat kritik di hari pertamanya menjabat sebagai Menkeu ketika menanggapi soal tuntutan rakyat 17+8.

Purbaya juga menjadi sorotan buntut unggahan sang anak, Yudo Sadewa, di media sosial yang menyebut Sri Mulyani adalah agen intelijen Amerika Serikat (AS).

Namun, Purbaya juga mendapat apresiasi karena ketegasannya soal anggaran negara.

Termasuk, janjinya akan memangkas anggaran program Makanan Bergizi Gratis (MBG) jika tidak terserap maksimal hingga akhir Oktober 2025 nanti.

Ia juga menuai respons positif publik saat mengkritik sejumlah lembaga negara, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Terkait hal itu, pengamat politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, mengakui kehadiran Purbaya memang menarik perhatian media dan rakyat.

Meski demikian, Hendri menilai kesukaan rakyat pada Purbaya dipicu oleh konten-konten viral sang Menkeu, yang dianggapnya justru tidak memperlihatkan keaslian mantan Ketua LPS itu.

"Saya nggak tahu nanti, karena dia terlalu melambung saat ini, media suka, rakyat suka, media sosialnya dia, tim komunikasinya mungkin kuat juga ya sehingga viral di mana-mana di media sosial," kata Hendri, Kamis, dikutip Tribunnews.com dari YouTube Indonesia Lawyers Club.

"Entah hingga berapa lama rakyat menikmati permainan drama seorang Purbaya sampai akhirnya mereka menyadari bahwa kantongnya nggak tebel-tebel, kantongnya tipis aja," lanjut dia.

Lebih lanjut, Hendri menyebut kesuksesan Purbaya sebagai Menkeu belum bisa dilihat dalam waktu singkat ini.

Sebab, kata dia, dampak kebijakan ekonomi Purbaya belum bisa dirasakan dalam waktu dekat.

Namun, Hendri tak menampik sikap Purbaya sebagai seorang pejabat pemerintah, menumbuhkan rasa positif di masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo Subianto saat ini.

"Dia kritik ketenagakerjaan, dia kritik Pertamina, dia kritik BUMN, kritik bank-bank Himbara, tapi kan kita nggak tahu nih seberapa sukses nanti dia, bagaimana kemudian pajak, bea cukai, bisa memutar ekonomi Indonesia lagi, itu belum tahu," jelasnya.

"Memang Purbaya ini sebuah fenomena baru jelang 1 tahun Pak Prabowo yang mungkin juga bisa menumbuhkan optimisme dan menumbuhkan rasa positif di masyarakat terhadap pemerintahan Pak Prabowo."

"Purbaya nggak peduli yang lain 'yang penting RI 1 tahu udah beres', dan menariknya lagi, kan orang menggosipkan si Purbaya ini orang siapa, emang rakyat peduli? Enggak, yang rakyat peduli itu gebrakan-gebrakannya, koboi-koboinya itu," urai Hendri.

(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Wartakotalive.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved