Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta
Orangtua FN Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta di Luar Negeri, Puslabfor Temukan Serbuk
Tim Puslabfor Mabes Polri bersama Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah FN (17), siswa SMAN 72 Jakarta pada Jumat (2025/11/7) malam.
Ringkasan Berita:
- Tim Puslabfor dan Densus 88 Polri menggeledah rumah FN terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta.
- Sejumlah barang bukti termasuk serbuk diduga untuk bahan peledak diamankan dari rumah FN.
- Orangtua terduga pelaku sedang berada di luar negeri.
BANGKAPOS.COM - Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri bersama Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah FN (17), siswa SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) malam.
Barang bukti yang diamankan termasuk serbuk diduga untuk bahan peledak.
Serbuk dibawa tim Puslabfor Polri dalam paper bag coklat saat penggeledahan rumah terduga pelaku di Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025) malam.
Baca juga: Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Diduga Kerap di-Bully, Rakit Bom Sendiri di-Timer 3 Titik
FN adalah terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat pukul 12.15 WIB.
Ledakan yang mengakibatkan 54 siswa, guru dan penjaga kantin mengalami luka-luka itu terjadi saat waktu salat Jumat.
Dikutip dari TribunJakarta.com yang memantau langsung di lokasi, petugas terlihat keluar-masuk rumah sambil membawa sejumlah bungkusan berwarna coklat.
Baca juga: Kapolri Sebut Pistol di Insiden Ledakan SMAN 72 Jakarta Senjata Mainan, Terduga Pelaku Siswa
Salah satunya ialah bungkusan yang tertulis paket berisi serbuk.
Ada juga beberapa bungkusan berwarna coklat lainnya yang juga berisi barang bukti dari dalam tempat tinggal FN, yang dibawa tim Puslabfor untuk diperiksa secara mendalam.
Hingga pukul 21.30 WIB, petugas masih melakukan penyisiran di bagian dalam rumah yang juga menjadi tempat usaha kuliner.
FN Mulai SMA Jarang Bersosialisasi
Ketua RT setempat, mengatakan, FN tinggal di rumah yang dijadikan tempat usaha kuliner itu. Namun, FN jarang bersosialisasi.
"Kalau saya untuk anaknya sendiri tidak pernah lihat, karena informasinya di rumah itu jarang keluar, tidak pernah bersosialisasi dengan anak-anak sekitar, juga sama orang rumahnya juga kurang, antara pekerja di dalam rumah nggak pernah bersosialisasi, itu yang saya ketahui," ucapnya.
Danny mengatakan, FN tinggal bersama orang tuanya di rumah itu sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.
Ketika beranjak SMP, FN masih sering membawa teman-temannya belajar di rumah itu.
Namun, perilaku tertutup FN mulai terlihat ketika yang bersangkutan masuk SMA.
"Begitu pindah masuk SMA lebih tertutup," ucap dia.
FN adalah siswa aktif kelas XII SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.
FN ditemukan tergeletak di belakang kantin sekolah, dekat pembuangan sampah.
Di dekatnya ditemukan benda mirip senpi serbu laras panjang dan pistol. Ada juga pakaian pelindung tubuh.
FN terluka cukup parah akibat ledakan sehingga harus menjalani operasi medis di rumah sakit.
Ada tiga titik ledakan di SMAN 72 Jakarta. Ledakan pertama terjadi di masjid, kedua di kantin, dan ketiga di tempat istirahat siswa.
Setelah insiden ledakan tersebut terduga pelaku ditemukan terkapar di belakang kantin dekat tempat pembuangan sampah.
FN kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.
Siswa aktif yang duduk di kelas XII tersebut disebut-sebut kerap menjadi korban bullying di sekolah dan kerap menyendiri.
Tante Sebut Orang Tua FN di Luar Negeri
Seorang wanita yang mengaku sebagai tante dari terduga peledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara histeris.
Ia menangis mencari keponakannya berinisial FN yang disebut-sebut menjadi pelaku dalam kejadian yang membuat puluhan orang terluka.
Ia datang ke SMAN 72 Jakarta setelah foto-foto keponakannya beredar di media sosial, Jumat (7/11/2025) siang.
Dari penuturan wanita itu, dirinya sengaja mendatangi SMAN 72 Jakarta setelah melihat beredarnya foto seorang pria yang terkapar dengan adanya beberapa senjata.
Di depan gerbang SMAN 72 Jakarta, wanita itu langsung mencari-cari keponakannya.
Namun, FN sudah dibawa ke rumah sakit bersama para korban lainnya.
Menurut dia, orang tua keponakannya sedang berada jauh di luar negeri.
"Orang tuanya perginya jauh (di luar negeri)," ucap wanita itu.
Wanita itu tak lama langsung masuk ke dalam sekolah dan mencari keberadaan keponakannya, sebelum akhirnya tak terlihat lagi.
Kapolri Sebut Benda Mirip Senpi SS2 dan Pistol Ternyata Mainan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kasus ini masih dalam pendalaman tim kepolisian.
"Informasi sementara (terduga pelaku) masih dari lingkungan sekolah tersebut. Iya (pelajar)," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di teras Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025), dikutip Bangkapos.com dari Kompas.com.
Listyo mengatakan pihaknya saat ini masih terus mendalami identitas, lingkungan, hingga tempat tinggal maupun rumah terduga pelaku.
Begitu pun isu yang menyebut orangtua terduga pelaku merupakan anggota kepolisian. Saat ini, belum ada informasi pasti mengenai hal itu.
"Sementara tidak ada (informasi itu). Ya, sedang kita dalami," ucapnya.
Nantinya, kata Listyo, Polri akan menyampaikan hasil pendalaman kepada publik.
"Tentunya setiap tahapan dan perkembangan yang perlu diinformasikan, akan kita informasikan," beber Listyo.
Lebih lanjut, Listyo memerinci jumlah korban dari peristiwa tersebut mencapai lebih dari 50 orang.
Sebanyak dua orang di antaranya perlu mendapat operasi. Satu orang yang dioperasi merupakan terduga pelaku.
"Untuk saat ini, salah satu yang dari yang saat ini melakukan operasi terduga pelaku, dan untuk motif memang saat ini sedang kita dalami berbagai macam informasi, tentunya akan kita kumpulkan supaya menjadi satu informasi yang bulat pada saat diinformasikan," kata Listyo.
Kapolri mengatakan sebagian besar korban sudah pulang setelah mendapatkan penanganan medis. Namun, dua orang, termasuk terduga pelaku, masih menjalani tindakan operasi.
Kapolri menegaskan penyidik belum dapat menyimpulkan motif pelaku. Seluruh temuan di lapangan masih dikumpulkan sebelum disampaikan secara utuh ke publik.
“Motif memang saat ini sedang kita dalami. Tentunya informasi-informasi nanti akan kita kumpulkan supaya menjadi satu informasi yang bulat pada saat diinformasikan,” kata Listyo Sigit.
Polisi menemukan benda mirip senjata api Laras panjang jenis SS2 Bertuliskan 'Welcome To Hell' di lokasi ledakan SMAN 72 Jakarta dan satu senpi mirip pistol.
Namun setelah diperiksa ternyata dua benda tersebut hanyalah senjata mainan yang telah dimodifikasi.
Dua senjata itu ditemukan polisi berada di dekat terduga pelaku yang tergeletak seusai terjadi ledakan. Ada juga rompi pelindung tubuh.
“Kita temukan jenis senjatanya senjata mainan, ada tulisan-tulisan tertentu, dan itu juga menjadi bagian yang kita dalami untuk mendalami motif bagaimana yang bersangkutan kemudian merakit dan kemudian melaksanakan aksinya,” kata Kapolri di Istana Negara, Jumat (7/11/2025) dikutip dari Tribunnews.com.
Ada nama dua teroris yang namanya tertulis pada benda mirip senjata tersebut, yakni Brenton Tarrant dan Alexandre Bissonnette.
Alexandre Bissonnette merupakan seorang pemuda yang melakukan penembakan massal di Pusat Kebudayaan Islam Kota Quebec, sebuah masjid di lingkungan Sainte-Foy, Kota Quebec, Kanada, pada 29 Januari 2017 malam.
Sedangkan Brenton Tarrant merupakan teroris yang melakukan aksi penembakan di dua masjid di Selandia Baru pada 15 Maret 2019.
Ia menyerbu Masjid Al Noor di Christchurch dengan bersenjatakan senjata semi-otomatis bergaya militer.
Dikutip dari Reuters, Brenton Tarrant menembaki umat Muslim yang sedang berkumpul untuk salat Jumat tanpa pandang bulu.
Dia membunuh 44 orang di Al Noor, yang termuda seorang anak laki-laki berusia tiga tahun ditembak dari jarak dekat.
Aksinya berlanjut dengan menyerang masjid kedua di pinggiran Kota Linwood, menewaskan tujuh orang lainnya.
54 Korban Luka-luka
Sebanyak 54 orang terluka akibat ledakan di masjid SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Sebagian besar korab sudah dipulangkan ke rumah. Sedangkan dua orang termasuk terduga pelaku menjalani operasi di rumah sakit.
"Data awal kurang lebih 54 orang. Ada yang luka ringan, sedang dan mungkin tadi sudah ada yang pulang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri.
Menurut Kapolda, korban menderita luka bakar dan luka serpihan.
"Sebagian luka bakar, kena serpihan dan luka kecil," ungkap Irjen Asep.
Asep mengatakan pihaknya sudah mendirikan dua posko yakni di RS Yarsi dan RS Islam Jakarta Cempa Putih.
Sosok FN Terduga Pelaku
Dari data yang diperoleh wartawan, terduga pelaku berinisial FN.
FN adalah siswa kelas XII SMAN 72 Jakarta.
FN diduga pernah menjadi korban bullying atau perundungan.
"Awalnya tuh korban dibully gitu di sekolah, dia selalu sendiri kemana-mana, terus pakai jas putih, ya begitulah," kata seorang siswa SMAN 72 berinisial Z, dikutip dari Tribunnews.com.
Z mendengar kabar bahwa terduga pelaku ingin balas dendam kepada para perundung.
Namun, akibat perbuatannya maka banyak siswa SMAN 72 Jakarta menjadi korbannya.
"Katanya dia merakit bomnya sendiri. Terus sudah ditimer di tiga daerah di sekolah," kata Z.
Tiga daerah itu yakni musala, kantin lalu tempat nongkrong siswa.
Selama ini, Z mengaku tidak pernah melihat pelaku.
Saat ledakan terjadi, Z sedang berada di teras musala ingin melaksanakan ibadah Salat Jumat.
Saat itu sedang berlangsung khotbah kemudian ibadah Salat Jumat.
"Itu langsung ada ledakan," katanya.
Ia melihat delapan orang temannya terluka bergeletakan.
"Ada yang gosong, matanya parah lah," imbuhnya.
Tetapi, Z tidak melihat pelaku.
Terlebih, siswa kelas XII termasuk FN sedang libur.
"Jadi dia ada kesempatan merancang. Dia di belakang sekolah, tempat-tempat sampah," katanya.
Z mengakui foto yang viral merupakan terduga pelaku.
"Ada senjatanya, ada bom molotov di sebelah belakang kantin," ujarnya.
Z tak terlalu mengenal seniornya tersebut karena kerap menyendiri setiap di sekolah.
"Siswa kelas XII itu, katanya dari kelas XI dia selalu menyendiri," kata Z.
Z bercerita sosok terduga pelaku yang tak disebutkan namanya itu memang mempunyai sikap yang unik.
Informasi yang ia dapatkan gemar menggambar dan menyimpan foto yang tak lazim.
"Sering buat gambar-gambar, foto-foto yang kayak tentang berdarah, teroris, bendera amerika. Gambar-gambar yang berdarah gitu. Sering nonton tembak-tembakan gitu," tuturnya.
Saat kejadian, Z dan teman-temannya hendak menunaikan salat Jumat.
Saat itu, suasana di dalam masjid sudah ramai oleh siswa lainnya sehingga ia hanya bisa duduk di bagian teras masjid.
Kemudian, khotbah kedua pun dikumandangkan. Menjelang iqomah, ledakan pun terjadi dari bagian tengah masjid tepatnya di dekat pilar.
"Nah, pas posisi ada ledakan itu pas khutbah terakhir yang pengen sholat. Nah, itu udah doa. Nah, tiba-tiba ada dor. Nah, itu posisinya udah langsung pus. Udah lah, udah hancur-hancur, hamburan-hamburan. Ada asap gede banget," kata Z.
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi segera memasang garis polisi dan membantu mengevakuasi para korban.
Tak lama setelah itu, tim Gegana Korps Brimob Polri dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara.
Petugas bersenjata lengkap melakukan pemeriksaan di sekitar masjid guna memastikan tidak ada benda mencurigakan lain yang tertinggal.
Sebelumnya, sejumlah saksi juga menyebut sempat melihat orang mencurigakan masuk ke masjid sebelum kejadian.
Lokasi ledakan terjadi di pintu masjid hingga bagian belakang sekolah.
(Tribunjakarta.com/Kompas.com/Tribunnews.com)
| Sosok FN Siswa Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Bawa Nama 2 Teroris di Senpi Mainan |
|
|---|
| Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Diduga Kerap di-Bully, Rakit Bom Sendiri di-Timer 3 Titik |
|
|---|
| Detik-detik Mencekam Ledakan 3 Kali di Masjid SMAN 72 Jakarta saat Khotbah Jumat, Terkait Terorisme? |
|
|---|
| 2 Kali Ledakan saat Salat Jumat di Masjid SMAN 72 Jakarta, Siswa Cium Bau Kimia Menyengat |
|
|---|
| Korban Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta 54 Orang, Ada Senpi SS2 Bertuliskan 'Welcome To Hell' |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.