Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta
Siswa Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Bawa Dua Tas, Ganti Pakaian Sebelum Ledakan
FN (17) terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta Utara membawa dua tas, satu tas berukuran besar, saat ke sekolah pagi hari sebelum ledakan.
Kabar terbaru, terduga pelaku sudah sadar dan berangsur membaik meski masih menjalani perawatan medis.
"Masih dalam perawatan dan kondisinya sudah sadar. Termasuk saat ini kami fokus terhadap pemulihan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, Minggu (9/11/2025).
Korban Broken Home
Efek perundungan atau bullying menjadi dugaan penyebab FN nekat melakukan aksi peledakan di sekolahnya saat para siswa, guru dan penjaga kantin sedang mendengar khotbah salat Jumat, sekitar pukul 12.15 WIB.
Selain bullying, ada faktor lain yang juga diduga memicu remaja yang masih duduk di kelas XII itu gelap mata untuk melakukan aksinya yakni karena memiliki orangtua yang tak utuh atau broken home.
"Tapi memang kayaknya motifnya sakit hati kalau yang saya lihat, memang ada kelainan gitu, kan bisa dikatakan dia broken home juga karena orang tuanya berpisah," kata Danny.
Informasi yang Danny dapat, orangtua FN telah berpisah sejak FN masih menginjak umur belia. Saat itu, FN masih duduk di sekolah dasar (SD).
Saat ini, F tinggal bersama sang ayah di sebuah rumah berlantai dua dengan tembok berwarna putih dan dua pilar besar di bagian depannya.
Namun, rumah itu bukan milik keluarga FN, melainkan milik bos di tempat ayahnya bekerja yang merupakan seorang pengusaha kuliner.
Rumah tersebut dijadikan tempat proses produksi makanan. Hal ini terlihat dari adanya sebuah pemanggang cukup besar yang berada di bagian teras sekaligus tempat tinggal pegawai.
Ayah FN yang bekerja sebagai juru masak diizinkan menempati rumah tersebut bersama beberapa pekerja lain. Total, ada sekitar tujuh orang yang tinggal di sana termasuk pemilik rumah.
Suasana rumah tersebut nampak sepi saat Tribunnews mendatanginya pada Minggu.
Terlihat ada dua sepeda motor diparkir, pakaian yang dijemur dan tumpukan sepatu di bagian depan rumah.
Gerbang tinggi berwarna putih dan pintu rumah berwarna cokelat tertutup rapat dan tidak menunjukkan adanya aktivitas apapun di bagian bawah rumah.
Danny mengatakan FN tinggal di sana sudah cukup lama. Terhitung sudah selama tujuh tahun mereka berbaur dengan para pekerja lain pengusaha kuliner tersebut.
Selama orangtuanya berpisah, FN tumbuh sebagai sosok yang jauh dari hangatnya pelukan ibu.
| Motif Peledakan di SMAN 72 Jakarta, Terungkap Fakta Baru tentang Pelaku |
|
|---|
| Fakta & Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta: Diduga Dendam, Bully, Bom Rakitan Kaleng Soda |
|
|---|
| Tubuh ZA Siswa Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta Banyak Serpihan Paku, Kaca dan Seng |
|
|---|
| Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Tangis Keluarga Pecah, Terduga Pelaku Disebut Siswa yang Sering Dibully |
|
|---|
| Beraksi Lone Wolf, FN Siswa Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Ingin Balas Dendam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251108-TANTE-F.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.