Berita Viral

Fakta Nadia Hutri Otak Penculikan Bilqis, Beli 3 Juta Dijual Lagi 15 Juta, Ini Rumah & Pekerjaannya

Nadia Hutri otak penculikan balita Bilqis asal Makassar Sulawesi Selatan akhirnya terkuak setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
TribunSolo.com/Anang Ma'ruf
RUMAH SUBSIDI - Rumah Nadia Hutri (29), pelaku penculikan bilqis di Sukoharjo, di Desa Kepuh, Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Senin (10/11/2025). Menurut informasi yang dihimpun, NH membeli rumah tersebut sekitar satu tahun lalu melalui program rumah subsidi. 
Ringkasan Berita:
  • Nama Nadia Hutri alias NH (29), warga Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah kini jadi perbincangan kalangan ramai
  • Nadia turut terlibat dalam aksi penculikan bocah Bilqis Ramadhani (BR) balita 4 tahun asal Makasar, Sulawesi Selatan
  • Bocah 4 tahun itu dibeli seharga Rp3 juta dari SY, pelaku pertama yang menculik BR di Taman Pakui Sayang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (2/11/2025)

 

BANGKAPOS.COM - Nama Nadia Hutri alias NH (29), warga Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah kini jadi perbincangan kalangan ramai.

Nadia turut terlibat dalam aksi penculikan bocah Bilqis Ramadhani (BR) balita 4 tahun.

Bilqis asal Makassar, Sulawesi Selatan yang ditemukan di Provinsi Jambi.

Diketahui, dari pengakuan Nadia, bocah 4 tahun itu dibelinya seharga Rp3 juta dari SY, pelaku pertama yang menculik BR di Taman Pakui Sayang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (2/11/2025).

Baca juga: Sosok Nadia Hutri Otak Pelaku Penculikan Bilqis di Makassar, Sudah Jual 9 Bayi & 1 Anak Lewat TikTok

Namun, Nadia menjual Bilqis kembali dengan harga Rp15 juta kepada warga Jambi.

Lantas bagaimana kehidupan Nadia yang kini terseret kasus hukum?

Soal sosok Nadia, ia tinggal di kawasan perumahan subsidi di Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Rumah subsidi merupakan program pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah dengan harga terjangkau, biasanya melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi.

Dari pantauan TribunSolo.com, Senin (10/11/2025), rumah bercat krem itu tampak tertutup rapat.

Tidak ada aktivitas di dalam maupun di sekitar rumah tersebut.

Tampak rumah itu terpasang AC.

Lampu di teras rumah juga terlihat menyala.

Di depan rumah terdapat sepeda anak-anak, jemuran baju, dan alat kebersihan yang tampak berantakan.

20251111 NADIA HUTRI3
PELAKU PENCULIKAN - Tampang Nadia Hutri satu dari tiga pelaku sindikat penculikan balita 4 tahun asal Makassar berhasil ditangkap. 

Rak sepatu diletakkan di pojok rumah dengan kondisi sudah tak beraturan.

Sementara dinding bagian bawah dan samping tampak sudah berjamur.

Warga menyebut, setelah penangkapan Nadia oleh pihak kepolisian pada Kamis (6/11/2025) dini hari, rumah itu saat ini dalam kondisi kosong.

Sebelumnya, rumah itu dihuni oleh Nadia, suami, dan anaknya.

“Setelah penangkapan itu, rumahnya langsung sepi. Tidak ada orang di situ, lampu juga sudah mati,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, Nadia membeli rumah itu sekira satu tahun lalu melalui program rumah subsidi.

Sejak saat itu, Nadia tinggal bersama keluarganya dan dikenal sebagai sosok yang tertutup.

Baca juga: Sosok Indah Pertiwi, Crazy Rich Terseret Pelicin Jabatan Bupati Ponorogo Sugiri, Teman Dokter Yunus

Menurut keterangan Ketua RT setempat, Sukino Harsomarto (74), Nadia jarang bersosialisasi dengan warga setempat.

“Rumah itu dia beli, katanya rumah subsidi. Di sini tinggalnya belum lama, kira-kira setahun. Orangnya pendiem, jarang keluar rumah,” katanya.

Sukino menerangkan, saat pertama kali datang, Nadia mengaku berasal dari Ujung Padang, Sumatra Utara.

Ia dan warga mengaku terkejut saat aparat kepolisian datang pada dini hari untuk mengamankan Nadia atas kasus penculikan anak di Makassar.

“Kami semua kaget karena tidak menyangka, ternyata dia terlibat kasus penculikan. Selama ini tampak seperti orang biasa,” imbuhnya.

Kronologi Penculikan 

BR hilang saat bermain di Taman Pakui Sayang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (2/11/2025).

Ketika itu, ayah BR, Dwi Nurmas (34) sedang bermain tenis di lapangan.

Dari hasil penyelidikan, BR diculik oleh pelaku perempuan berinisial SY (30), warga Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

"Dari hasil penyelidikan, Polrestabes Makassar mengamankan SY sebagai pelaku utama," kata Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro dalam konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Senin (10/11/2025), dilansir Tribun-Timur.com.

SY kemudian membawa korban ke kosnya di Jl Abu Bakar Lambogo.

PELAKU PENCULIK BILQIS - Kasus penculikan anak yang sempat menggemparkan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya terungkap setelah operasi lintas provinsi dilakukan oleh aparat kepolisian.
PELAKU PENCULIK BILQIS - Kasus penculikan anak yang sempat menggemparkan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya terungkap setelah operasi lintas provinsi dilakukan oleh aparat kepolisian. (Tribun Jambi/ Heru Pitra)

Ia lantas menawarkan BR untuk dijual di media sosial Facebook dengan akun 'Hiromani Rahim Bismillah'.

"Kemudian, ada yang berminat dengan korban. Pembelinya atas nama NH," terangnya.

NH (Nadia Hutri) merupakan seorang perempuan berusia 29 tahun yang beralamat di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

NH yang berminat dengan BR lantas terbang dari Jakarta ke Makassar untuk melakukan transaksi dengan SY.

Transaksi dilakukan di indekos SY senilai Rp3 juta.

"Dengan transaksi sebesar Rp3 juta rupiah di kos pelaku (SY)," bebernya.

Selanjutnya, NH membawa BR ke Jambi untuk dijual kembali kepada AS dan MA.

Namun, terlebih dahulu NH transit di Jakarta.

AS (36) merupakan pria yang merupakan karyawan honorer asal Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi.

Sementara M adalah perempuan yang bekerja sebagai asisten rumah tangga, beralamat di Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin.

"Pengakuan NH sebagai keluarga di Jambi. (Dijual) sebesar Rp15 juta dengan dalih membantu keluarga yang 9 tahun belum punya anak," ungkap Djuhandhani.

NH kemudian menyerahkan BR kepada AS dan MA, lalu melarikan diri ke Kabupaten Sukoharjo.

AS dan MA mengaku membeli BR dari NH senilai Rp30 juta.

Baca juga: Tunjangan Keluarga Pahlawan Nasional, Selain Berhak Rp57 Juta Dapat Apa Lagi? Ini Rinciannya

Tak berhenti di situ, AS dan MA kembali menjual BR.

Kali ini kepada kelompok di Suku Anak Dalam.

Kedua pelaku menjual balita itu dengan harga fantastis yakni Rp80 juta.

"Keduanya mengaku telah memperjualkan 9 bayi dan 1 anak melalui TikTok dan WA (WhatsApp)," bebernya.

BR kemudian ditemukan oleh Tim Polrestabes Makassar di kawasan Suku Anak Dalam, Sabtu (8/11/2025).

Atas perbuatannya, keempat tersangka dijerat pasal berlapis.

"Adapun pasal-pasal yang disangkakan adalah Pasal 83 Juncto Pasal 76F Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," kata Djuhandhani, dikutip dari Tribun-Timur.com.

"Dan atau Pasal 2 Ayat 1 (dan) 2 Juncto Pasal 17 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang," lanjut mantan Dirtipidum Mabes Polri ini.

Sementara itu, motif pelaku menjual BR lantaran ekonomi.

"Terkait motif pelaku adalah menjual anak karena alasan ekonomi dan membutuhkan uang untuk kebutuhan hidup," ungkap dia.

Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa empat ponsel.

"(Ada juga) satu buah ATM BRI dan uang tunai Rp1,8 juta," tandasnya.

Pekerjaan Nadia Terungkap

Terkuak pekerjaan Nadia Hutri alias NH (29), satu dari tersangka dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menimpa BQ (4), balita yang sebelumnya dilaporkan hilang diculik di Makassar pada Minggu (2/11/2025).

NH sendiri merupakan warga Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, bekerja sebagai pengurus Rumah Tangga.

Di balik itu, NH rupanya berprofesi sebagai perantara adopsi ilegal melalui grup Facebook.

NH ditangkap di kediamannya di Sukoharjo, di Desa Kepuh, Nguter Kabupaten Sukoharjo oleh tim gabungan kepolisian pada Kamis (6/11/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.

Penangkapan yang berlangsung dini hari itu sempat menghebohkan warga sekitar lantaran selama ini NH dikenal sebagai sosok yang tidak pernah memiliki masalah.

Ketua RT setempat, Sukino Harsomartono (74), mengaku terkejut saat mengetahui warganya diamankan polisi dalam kasus penculikan anak.

Ia mengatakan, selama ini NH dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar.

Baca juga: Modus 6 Tersangka Korupsi Kredit Fiktif di Sumsel, Satu Dirut Punya 2 Perusahaan, Palsukan Data

“NH di sini sebenarnya tidak pernah berbuat aneh. Tapi karena jarang bersosialisasi, kami juga tidak tahu kehidupan pribadinya seperti apa. Waktu penangkapan itu, polisi datang hanya memastikan apakah NH benar warga sini,” ujar Sukino saat ditemui TribunSolo.com, Senin (10/11/2025).

Ia menambahkan, NH sudah tinggal di wilayahnya sekitar satu tahun bersama keluarga dan anaknya.

Ketika pertama kali datang, NH mengaku berasal dari Ujung Padang, Sumatera Utara.

“Saya kaget waktu tahu dia ditangkap karena kasus penculikan. Tidak menyangka, karena selama ini pendiam dan tidak pernah membuat masalah,” imbuhnya.

Pantauan TribunSolo.com, rumah berwarna kuning milik tersangka tampak sudah kosong.

Seperti diberitakan sebelumnya, NH ditangkap atas permintaan bantuan Polrestabes Makassar oleh Polres Sukoharjo.

Ia diduga berperan sebagai perantara dalam kasus penculikan Bilqis (4), di mana setelah korban diculik oleh pelaku utama, NH diduga menerima dan mengirim korban ke wilayah Jambi.

"Dari hasil interogasi, tersangka Nadia Hutri (29) mengaku sudah tiga kali menjadi perantara adopsi ilegal melalui grup Facebook dan aplikasi perpesanan," ungkap Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro di Mapolrestabes Makassar, Senin (10/11/2025). 

Bilqis Pulang ke Makassar

Setelah ditemukan, Bilqis akhirnya benar-benar kembali ke pelukan orang tuanya di Makassar Minggu (9/11/2025)

Suasana di halaman Polrestabes Makassar berubah menjadi lautan haru.

Puluhan warga berdiri menanti kedatangan mobil yang membawa Bilqis.

BILQIS -- Nurul Damayana mengunjungi Bilqis, balita di Makassar yang sempat diculik. Ia memberikan hadiah umrah untuk Bilqis dan orangtuanya.
BILQIS -- Nurul Damayana mengunjungi Bilqis, balita di Makassar yang sempat diculik. Ia memberikan hadiah umrah untuk Bilqis dan orangtuanya. (Instagram @hj.nurul_damayana)

Saat pintu terbuka, bocah kecil itu turun dengan langkah ringan dan seketika disambut tangis bahagia keluarganya.

Ayahnya, Dwi Nurmas, langsung memeluk Bilqis erat-erat. Air matanya jatuh tanpa bisa ditahan.

“Alhamdulillah… anakku kembali. Terima kasih, Pak Polisi,” ucapnya dengan suara bergetar, sebelum mencium tangan Kapolrestabes Makassar sebagai tanda terima kasih.

Bilqis terlihat sehat.

Lorong kecil di Jalan Pelita 2, tempat keluarga Bilqis tinggal, dipenuhi warga yang datang membawa doa, bunga, dan boneka kecil untuk sang balita.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar ikut turun mendampingi, memastikan Bilqis mendapat perlindungan psikologis dan hak-haknya terpenuhi.

“Ini bukan hanya kasus penculikan. Ini alarm bagi kita semua, agar lebih waspada menjaga anak-anak kita,” ujar Kadis DPPPA Makassar, Ita Isdiana Anwar.

Saat ini Polisi masih menelusuri jejak pelaku dan jaringan yang diduga terlibat dalam penculikan lintas pulau ini.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, menegaskan pihaknya masih terus memeriksa anak, orang tua, hingga para terduga pelaku sebelum hasil lengkapnya diumumkan pada Senin (10/11/2025).

“Walaupun anaknya sudah ditemukan, kami tetap melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap anak, orang tuanya, dan para pelaku,” kata Arya di Mapolrestabes Makassar, Minggu (9/11/2025).

Ia menambahkan, keterangan resmi akan disampaikan bersamaan dengan agenda pemusnahan barang bukti narkoba.

“Besok kami pastikan akan kami rilis tindak pidananya,” ujarnya.

Setelah menjalani pemeriksaan medis dan pendampingan psikologis, Bilqis kembali dalam dekapan orang tua tanpa tanda luka atau trauma mendalam.

“Alhamdulillah, kondisi anak baik, ceria, dan sehat. Kami berharap tidak ada trauma tersisa,” ujar Kombes Arya.

Bilqis Dihadiahi Umrah Gratis

Bilqis Ramadhani, bocah 4 tahun yang menjadi korban penculikan mendapatkan hadiah umrah gratis dari Nurul Damayana.

Selain Bilqis, Nurul Damayana juga menghadiahi umrah gratis kepada kedua orang tua bocah berusia 4 tahun tersebut.

Nurul mengungkapkan kondisi keluarga Bilqis yang sederhana membuatnya tersentuh.

Ayah BR bekerja sebagai sopir mobil, namun semangat dan kesabarannya selama penculikan berlangsung membuat Nurul ingin memberikan hadiah tak terduga.

"Dari awal penculikan Bilqis, saya pantau sampai hari ini. Alhmdulillah sudah ditemukan. Semangatnya ibu dan bapaknya juga sungguh luar biasa dan melihat kondisi kluarga BILQIS bapaknya seorang supir mobil daerah dan saya langsung tersentuh untuk menaikkan mereka bertiga UMROH," tulisnya.

Orang tua Bilqis tampak terharu hingga meneteskan air mata saat mendengar kabar tersebut.

Baca juga: Sosok Raden Nuh Pengacara Bantu Raffi Ahmad saat Terjerat Narkoba, Tagih Utang Rp250 Juta: Jasa Kami

“Alhamdulillah,” ucap mereka sambil bersujud syukur.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul FAKTA Rumah Tersangka Penculik Bilqis di Sukoharjo : Ternyata Rumah Subsidi, Dibeli Setahun Lalu dan di Tribun-Timur.com dengan judul Pesan Kapolda Sulsel ke Tim Pencari Bilqis: Jangan Coba-coba Pulang Jika Korban-Pelaku Tidak Ketemu

(Tribun-timur.com/TribunSolo.com/TribunSumsel.com/TribunJambi.com/Bangkapos.com)


 

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved