Modus Nadia Hutri, Culik Bilqis di Makassar Bawa ke Jambi, Palsukan Identitas jadi Chaira Ainun

Nama Bilqis diubah menjadi Chaira Ainun, seolah-olah anak Nadia Hutri. NH menyiapkan seluruh kelengkapan dokumen palsu...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
Kolase/Instagram Makassar Info/Tribuntimur
PELAKU PENCULIKAN - Tampang Nadia Hutri satu dari tiga pelaku sindikat penculikan balita 4 tahun asal Makassar berhasil ditangkap. 

Menurut informasi yang dihimpun, NH membeli rumah tersebut sekitar satu tahun lalu melalui program rumah subsidi.

Sejak saat itu, ia tinggal bersama keluarganya dan dikenal sebagai sosok yang tertutup serta jarang bersosialisasi dengan warga sekitar menurut keterangan Ketua Rt setempat, Sukino Harsomarto (74).

“Rumah itu dia beli, katanya rumah subsidi. Di sini tinggalnya belum lama, kira-kira setahun. Orangnya pendiem, jarang keluar rumah,” tutur Ketua RT.

Sukino menambahkan, warga sempat terkejut saat aparat kepolisian datang pada dini hari untuk mengamankan NH terkait kasus penculikan anak di Makassar.

“Kami semua kaget karena tidak menyangka, ternyata dia terlibat kasus penculikan. Selama ini tampak seperti orang biasa,” imbuhnya.

Sebelumnya, NH ditangkap oleh tim gabungan Polrestabes Makassar dan Polres Sukoharjo di rumahnya di Desa Kepuh, Kecamatan Nguter.

Ia diduga berperan sebagai perantara dalam kasus penculikan Bilqis (4).

Di mana setelah korban diambil oleh pelaku utama, NH menerima dan mengirim korban ke wilayah Jambi.

Saat ini, NH telah dibawa ke Makassar untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Sosok Gus Elham Yahya, Anak KH Lukman Arifin Viral Cium Pipi Anak Kecil, Ditegur Lora Ismael

Cara Polisi Bujuk Bilqis yang Ketakutan hingga Mau Pulang

Bilqis Ramdhani (4), balita asal Makassar yang diculik, ketakutan saat bertemu polisi penjemputnya di wilayah Merangin, Jambi.

Tangis haru pecah di tengah hutan Kabupaten Merangin, Jambi, saat polisi akhirnya berhasil membawa pulang Bilqis.

Bocah itu telah dibeli dan diasuh selama beberapa hari oleh warga Suku Anak Dalam (SAD) di Merangin, yang menganggapnya sebagai anak sendiri.

Bilqis sempat mengira Suku Anak Dalam adalah keluarganya.

Untuk mendapatkan kembali Bilqis, polisi harus bernegosiasi selama dua malam penuh dengan para tetua adat SAD.

Negosiasi itu berlangsung sejak Jumat (7/11/2025) hingga Sabtu malam di wilayah pedalaman yang hanya bisa ditempuh lewat perjalanan darat belasan jam.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved