Modus Nadia Hutri, Culik Bilqis di Makassar Bawa ke Jambi, Palsukan Identitas jadi Chaira Ainun

Nama Bilqis diubah menjadi Chaira Ainun, seolah-olah anak Nadia Hutri. NH menyiapkan seluruh kelengkapan dokumen palsu...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
Kolase/Instagram Makassar Info/Tribuntimur
PELAKU PENCULIKAN - Tampang Nadia Hutri satu dari tiga pelaku sindikat penculikan balita 4 tahun asal Makassar berhasil ditangkap. 

Pada Sabtu malam (8/11/2025), setelah perjuangan panjang, Bilqis akhirnya diserahkan oleh pihak adat kepada empat polisi dari Sulsel yang menjemputnya di tengah hutan dalam kondisi gelap gulita wilayah Tabir Selatan, Merangin, Jambi.

Namun suasana berubah haru ketika bocah itu menolak digendong polisi karena telah menganggap warga di kampung adat itu sebagai keluarganya.

Namun setelah polisi melakukan video call dengan ibunya, barulah Bilqis mau dibawa.

“Hubungan emosional sudah terjalin. Bilqis mengira mereka orang tuanya. Kami semua menahan air mata,” ungkap Kasubnit II Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Supriyadi Gaffar, yang ikut menjemput Bilqis.

Sebagai seorang ayah, Supriyadi mengaku tak kuasa menahan tangis saat pertama kali menggendong Bilqis.

“Sedih sekali. Kami juga orang tua, bisa merasakan bagaimana perasaan ayahnya,” ucapnya lirih.

RUMAH SUBSIDI - Rumah Nadia Hutri (29), pelaku penculikan bilqis di Sukoharjo, di Desa Kepuh, Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Senin (10/11/2025). Menurut informasi yang dihimpun, NH membeli rumah tersebut sekitar satu tahun lalu melalui program rumah subsidi.
RUMAH SUBSIDI - Rumah Nadia Hutri (29), pelaku penculikan bilqis di Sukoharjo, di Desa Kepuh, Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Senin (10/11/2025). Menurut informasi yang dihimpun, NH membeli rumah tersebut sekitar satu tahun lalu melalui program rumah subsidi. (TribunSolo.com/Anang Ma'ruf)

Negosiasi Alot dan Penjemputan Berlangsung Dramatis

Upaya empat polisi asal Makassar untuk menjemput Bilqis dari tangan warga yang membelinya pun berlangsung alot dan dramatis.

Mereka adalah Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Dr Nasrullah, Kasubnit II Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Supriyadi Gaffar dan dua personel Jatanras Polrestabes Makassar lainnya, Bripka Megawan Parante dan Briptu Muh Arif.

Sesampainya di Jambi, Bilqis telah dijual tersangka MA dan AS ke penduduk perkampungan adat Kabupaten Merangin, dengan harga Rp 60 juta.

Untuk menuju perkampungan adat itu, kata Kasubnit II Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Supriyadi Gaffar harus melalui jalan yang dikelilingi kawasan hutan.

Dibantu polisi setempat, Ipda Supriyadi Gaffar dan Iptu Nasrullah pun bertemu pemangku ada perkampungan itu.

"Kami memohon bahwa anak itu tidak sama dengan kalian. Kami ini dengan hati nurani dengan tugas kami emban kalau tidak pulang anak itu kami juga tinggal," ucap Ipda Supriyadi Gaffar menggambarkan proses negosiasi.

"Jadi dibujuk-bujuk, berupaya lah mereka untuk menyerahkan," lanjutnya.

Upaya negosiasi itu, lanjut Ipda Supriyadi Gaffar sangatlah alot. Butuh dua malam satu hari agar Bilqis diserahkan ke polisi.

"Negosiasi, mulai dari malam, tembus pagi, terus malamnya lagi (Sabtu 8/11/2025)," kata Supriyadi.

Terlebih, kata Supriyadi Gaffar, Bilqis sudah berbaur dan menganggap pengasuhnya di perkampungan itu adalah keluarga sendiri.

"Karena memang hubungan emosional sudah terjalin antara mereka. Jadi waktu kami mau mengambil adik Bilqis itu, adik Bilqis sempat meronta karena menganggap itu bapaknya. Saking dekatnya," ungkap Supriyadi.

Supriyadi tak kuasa menahan rasa harunya begitu Bilqis diserahkan oleh pemangku adat setempat.

Sebagai sosok ayah yang punya anak kecil, dirinya mengaku sangat terharu begitu menggendong Bilqis.

"Sedih lah, karena ini terkait anak-anak kami. Kami juga ini orang tua, meninggalkan anak itu bagaimana pikirannya kita," ucapnya.

Bantah Ada Penyerahan Uang

Beredar kabar, ada negosiasi berupa penyerahan sejumlah uang. Namun, Supriyadi membantah hal itu.

"Tidak ada (negosiasi uang). Karena itu terkait dengan nyawa orang. Jadi mereka juga punya hati nurani, kami memberikan pengertian bahwa posisikan diri anda bagaimana kalau anak anda diculik," ucapnya.

"Kalaupun ada anak-anak lain di dalam itu kan resmi ada orang tuanya yang menyerahkan sendiri untuk dirawat," ucapnya lagi.

Hal senada diungkapkan Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Nasrullah, yang ikut dalam penjemputan Bilqis.

Alumnus Doktor Ilmu Hukum Unhas ini mengaku perjuangan menjemput Bilqis sangat lah dramatis.

"Kita koordinasi dengan ketua adat, ternyata di dalam sudah terjual lagi ke orang SAD lain," kata Iptu Nasrullah

"Setelah dialog selama dua malam itu dibantu Polda Jambi akhirnya kita bisa membawa pulang Bilqis," kata Nasrullah.

Salah satu tantangan berkesan, kata Iptu Nasrullah, lantaran dirinya dan Tim Jatanras Polrestabes Makassar, baru menginjakkan kaki pertama kali di perkampungan adat Kabupaten Meranging itu.

"Bilqis ditemukan di daerah pelosok. Perjalanan panjang apa lagi kita baru menginjakkan kaki di sana. Alhamdulillah dengan bantuan teman-teman semua kita bisa amankan," sebutnya.

BILQIS KEMBALI KE KELUARGA - (kiri) Mery Ana, pelaku yang menjual Bilqis. (kanan) Bilqis digendong polisi saat tiba di Makassar.
BILQIS KEMBALI KE KELUARGA - (kiri) Mery Ana, pelaku yang menjual Bilqis. (kanan) Bilqis digendong polisi saat tiba di Makassar. (Instagram Makasar Info)

Bilqis Diberi Makan Mie Instan dan Cemilan

Kini, Bilqis sudah kembali kepada orangtuanya di Kecamatan Rappocini, Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Setelah bertemu dengan kedua orangtuanya, Bilqis pun menceritakan yang dialaminya di sana.

Rupanya selama hampir sepekan diculik, Bilqis hanya diberi makan mi instan.

"Ditanya makan apa nak? Dia bilang mi, cemilan, itu aja," kata sang ayah, Dimas.

Ia mengaku sempat stres selama anaknya hilang hampir sepekan.

"Paling beratnya itu waktu antar pulang, melewati Makassar, kabarnya tidak ada, simpang siur. Saya kadang pusing, stres gitu," kata Dimas.

Bilqis diculik saat ikut ayahnya Dwi Nurmas (34) bermain tennis di Taman Pakui Sayang, Jl AP Pettarani, Makassar, sekitar dua kilometer dari rumahnya, Minggu (2/11/2025).

Enam hari berselang atau Sabtu (8/11/2025) Bilqis ditemukan di kawasan hutan perkampungan adat di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, 2.611 kilometer dari Kota Makassar.

Minggu (9/11/2025) Bilqis dibawa ke Makassar, diserahkan ke keluarganya. Sang ayah tak kuasa menahan tangis melihat buah hatinya selamat, sementara senyum Bilqis terus mengembang.

(Bangkapos.com/TribunSumsel.com/TribunnewsBogor.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved