Berita Viral

Bilqis Bukan Korban Pertama, Pelaku Ternyata Sudah Sering Jual Bayi dan Anak

Tersangka AS dan MA, dua warga Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi telah menjual sembilan bayi dan satu anak.

Editor: Fitriadi
Tribun Jambi/ Heru Pitra
PELAKU PENCULIK BILQIS - Kasus penculikan anak bernama Bilqis yang sempat menggemparkan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya terungkap setelah operasi lintas provinsi dilakukan oleh aparat kepolisian. Tampak tiga dari empat pelaku yang berhasil ditangkap. 

Di Jambi, Bilqis dijual oleh NH ke AS dan MA.

Setelah menangkap SY di Makassar, polisi terbang ke Sukoharjo Jawa Tengah menggerebek kediaman NH.

Dari pengakuan NH, ia menjual Bilqis Rp15 juta.

"Pengakuan NH sebagai keluarga di Jambi. (Dijual) sebesar Rp15 juta dengan dalih membantu keluarga yang 9 tahun belum punya anak," ungkapnya.

Namun, dari pengakuan AS dan MA, keduanya membeli Bilqis dari tangan NH seharga Rp30 Juta.

Setelah NH menyerahkan Bilqis ke AS dan MA, ia pulang ke Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Dan NH mengaku telah tiga kali menjadi perantara adopsi ilegal," kata Djuhandhani.

Setelah mendapatkan Bilqis, AS dan MA menjual korban ke kelompok salah satu suku di Jambi seharga Rp80 juta.

Tim Polda Sulsel, Polrestabes Makassar dan Polsek Panakkukang kemudian menangkap AS dan MA setelah melakukan penelusuran lebih lanjut.

AS dan MA ditangkap di wilayah Jalan H Bakri, Koto Tinggi, Kecamatan Sungai Penuh, Kota Sungai Penuh, Jambi, pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.

Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi memperoleh petunjuk lokasi keberadaan Bilqis sudah dijual kepada kelompok Suku Anak Dalam (SAD) di wilayah Kabupaten Merangin, Jambi.

Selanjutnya, polisi melakukan pendekatan kepada temenggung atau tetua adat SAD untuk mengembalikan Bilqis.

Setelah pendekatan, Bilqis akhirnya berhasil diamankan, kemudian dibawa ke Polda Jambi untuk diserahkan ke Polres Makassar.

Motif Pelaku Masalah Ekonomi

Djuhandhani menjelaskan motif pelaku menjual Bilqis murni dilatarbelakangi masalah ekonomi.

"Terkait motif pelaku adalah menjual anak karena alasan ekonomi dan membutuhkan uang untuk kebutuhan hidup," ungkapnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved