Berita Viral

Terkuak Alasan Suku Anak Dalam Adopsi Anak Kayak Bilqis, Pelaku 9 Kali Jual Bayi Lewat WA & TikTok

Alasan Suku Anak Dalam (SAD) Jambi mengadopsi atau membeli anak kecil seperti Bilqis Ramdhani terkuak dari pengakuannya.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Instagram/Jambihits/Istimewa
BILQIS MENANGIS - Bilqis Ramdhani (4) berada di atas pangkuan masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) sambil menangis saat hendak diserahkan ke polisi di kawasan hutan Kecamatan Merangin, Jambi, Sabtu (8/11/2025), malam. (Kanan) Ilustrasi Kehidupan Suku Anak Dalam (SAD) Jambi. 

Ringkasan Berita:
  • Alasan Suku Anak Dalam (SAD) Jambi mengadopsi atau membeli anak kecil seperti Bilqis Ramdhani, balita 4 tahun asal Makassar yang menghebohkan Tanah Air
  • Bilqis diketahui menjadi korban penculikan sekaligus perdagangan anak lintas provinsi yang kasusnya menyita perhatian publik
  • Polisi mengungkap peran masyarakat adat Suku Anak Dalam (SAD) Jambi dalam membebaskan balita Bilqis Ramdhani yang diculik dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel)

 

BANGKAPOS.COM - Alasan Suku Anak Dalam (SAD) Jambi mengadopsi atau membeli anak kecil seperti Bilqis Ramdhani, balita 4 tahun asal Makassar yang menghebohkan Tanah Air.

Bilqis diketahui menjadi korban penculikan sekaligus perdagangan anak lintas provinsi yang kasusnya menyita perhatian publik.

Polisi mengungkap peran masyarakat adat Suku Anak Dalam (SAD) Jambi dalam membebaskan balita Bilqis Ramdhani yang diculik dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Bilqis, bocah berusia empat tahun, dinyatakan hilang saat bermain di Taman Pakai Sayang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (2/11/2025).

Baca juga: Cerita Brigpol Verdi Saksikan Detik-detik Uang Miliaran Ludes Jadi Abu, Bau Gosong Selamatkan Nyawa 

Setelah penyelidikan panjang, tim gabungan akhirnya menemukan Bilqis dalam kondisi sehat di kawasan Suku Anak Dalam (SAD), tepatnya di SPE Gading Jaya, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, pada Sabtu (8/11/2025) malam.

Polisi menemukan lokasi tersebut setelah memeriksa pengakuan salah satu pelaku yang menjual Bilqis dengan harga sekitar Rp80 juta. 

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan empat tersangka, yakni:

  • Sri Yuliana alias SY (30), warga Kota Makassar, Sulsel
  • Nadia Hutri alias NH (29), warga Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
  • Meriana alias MA (42) dan Adit Prayitno Saputra alias AS (36), pasangan kekasih asal Kabupaten Merangin, Jambi

Polisi Negoisasi Alot dengan SAD

Iptu Nasrullah Muntu, Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, yang terlibat langsung dalam proses negosiasi dengan para tetua adat masyarakat SAD saat evakuasi Bilqis, menjelaskan SAD korban tipu daya sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Menurut Nasrullah, negosiasi berlangsung sejak Jumat (7/11/2025) malam hingga Sabtu (8/11/2025) malam di tengah hutan Kabupaten Merangin, Jambi.

“Dengan kesabaran dari anggota-anggota yang akhirnya bisa membuahkan hasil, negosiasi yang alot dua malam satu hari,” ujar Nasrullah, Rabu (12/11/2025). 

20251113 BILQIS DIGENDONG1
BILQIS DIGENDONG - Bilqis, korban penculikan, digendong aparat kepolisian saat tiba di Mapolrestabes Makassar, Minggu (9/11/2025) siang. Tangis haru pecah ketika orang tuanya menyambut kedatangan putrinya yang baru dipulangkan dari Jambi. Polisi memperketat pengamanan dan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menyerahkan Bilqis ke keluarga. 

Negosiasi yang melibatkan Dinas Sosial Jambi dan Polda Jambi sempat berjalan alot karena masyarakat SAD awalnya enggan menyerahkan balita tersebut.

“Kami dibantu dengan temanggung-temanggung, kemudian ketua-ketua adat, jajaran dari Polda Jambi, dan Dinas Sosial. Kami memastikan, meyakinkan bahwa ini betul-betul murni penculikan,” jelasnya. 

Setelah mendapatkan penjelasan, masyarakat adat SAD akhirnya memahami situasi sebenarnya dan dengan sukarela menyerahkan Bilqis tanpa paksaan apa pun.

“Kami tidak ada menyerahkan uang (seperti yang beredar). Tim jajaran Polda Jambi memberikan penjelasan dari ketua adat atau temanggung-temanggung, dibantu dari Dinas Sosial juga akhirnya mereka paham,” tambah Nasrullah.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved