Gubernur Babel Ikuti Rapat Pengendalian Inflasi Nasional, Pastikan Inflasi Masih Terkendali

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani, mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Ruang Vidcon Kantor Gubernur Babel, Senin (20/10/2025). Rapat tersebut juga dihadiri Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta diikuti oleh seluruh kepala daerah se-Indonesia.

Rapat kali ini membahas langkah konkret pengendalian inflasi dan realisasi belanja daerah, sekaligus menjadi momentum evaluasi menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Dalam forum tersebut, dibahas pula realisasi pendapatan dan belanja daerah per 30 September 2025, yang menjadi indikator penting dalam menilai kinerja pemerintah daerah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan, pihaknya terus memantau langsung setiap bulannya, baik realisasi pendapatan maupun belanja. Ia memastikan terus mendorong realisasi pendapatan serta belanja daerah. Ia pun mendorong apabila ada daerah yang kurang dalam realisasi.

"Di 30 September 2025 itu lebih rendah dibanding tahun periode yang sama 30 September 2024 yaitu 73 persen. Tahun 2025 ini lebih tinggi 5 persen dibanding periode yang sama. Kabupaten lebih berprestasi daripada Provinsi," terang Tito.

Ditemui seusai kegiatan, Gubernur Babel, Hidayat Arsani diwakili Pj Sekda Babel, Fery Afriyanto, menyatakan bahwa angka inflasi saat ini masih dalam kategori terkendali. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel berkomitmen untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas yang ada. Langkah-langkah konkret akan terus dilakukan untuk memastikan inflasi tetap terkendali dan pertumbuhan ekonomi terus meningkat.

"Angka inflasi saat ini, masih dalam kategori terkendali. Pemprov berkomitmen untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas yang ada, serta akan terus melakukan langkah-langkah konkret untuk memastikan inflasi tetap terkendali dan pertumbuhan ekonomi terus meningkat," jelasnya. (*/E1)