Doa dan Amalan
Doa Sujud Sajadah, Tata Caranya Setelah Dengar 15 Ayat Sajdah Sesuai Sunnah Rasulullah
Sujud ini dilakukan sekali saja dengan gerakan dan bacaan khusus sebagai bentuk ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT.
BANGKAPOS.COM - Sujud sajadah atau lebih dikenal sebagai sujud tilawah, adalah sujud sunnah yang dilakukan umat Muslim ketika membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah dalam Al-Qur'an.
Hukumnya sunnah, bukan wajib, dan dapat dilaksanakan baik saat sedang salat maupun di luar salat.
Sujud ini dilakukan sekali saja dengan gerakan dan bacaan khusus sebagai bentuk ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT.
Doa sujud sajadah atau sujud tilawah dibaca ketika mendengar ayat-ayat sajdah dalam Alquran, baik ketika sholat maupun di luar sholat.
Baca juga: Doa Setelah Sholat Awwabin Arab, Latin & Artinya: Dikerjakan Waktu Dhuha dan Antara Maghrib-Isya
Ayat-ayat sajdah adalah ayat yang mengandung perintah untuk bersujud sebagai bentuk kepatuhan dan ketundukan kepada Allah SWT.
Kementerian Agama (Kemenag) dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII oleh Rudi Ahmad Suryadi dkk, menyebutkan hadis Ibnu 'Umar yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim:
“Nabi saw. pernah membaca Al Qur’an yang di dalamnya terdapat ayat sajadah. Kemudian ketika itu beliau bersujud, kami pun ikut bersujud bersamanya sampai-sampai di antara kami tidak mendapati tempat karena posisi dahinya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Menurut jumhur ulama, ada 15 ayat-ayat dalam Al-Quran, di antaranya Al-A‘raf ayat 206, Ar-Ra’d ayat 15, hingga Al-‘Alaq ayat 19.
Seorang muslim diperintahkan untuk bersujud ketika mendengar ayat-ayat tersebut, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda:
“Apabila anak Adam membaca ayat sajadah lalu melakukan sujud, setan menjauh sambil menangis…”
Gerakan sujud tilawah sama seperti sujud ketika sholat.
Doa sujud tilawah dapat dibaca dengan lafal di bawah ini, mengutip dari laman Muhammadiyah.
Baca juga: Doa Setelah Membaca Surat Al Mulk, Arab, Latin & Artinya: Dilindungi dari Azab Kubur
Doa Sujud Tilawah
سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ
Sajada wajhii lilladzi kholaqahu wa syacqa sam‘ahu wa basharohu bihawlihi wa quwwatihi.
Artinya: “Wajahku bersujud kepada Dzat yang menciptanya, membentuknya, memberikan pendengaran dan penglihatan-Nya dengan kekuasaan dan kekuatan-Nya.”
Ayat-ayat Sajdah
Kementerian Agama menyebutkan ayat-ayat sajdah melalui laman resminya dan Al-Quran yang dirilis di laman Kemenag.
1. QS. Al‑A’raf [7]:206
إِنَّ الَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ۩
Innallażīna ‘inda rabbika lā yastakbirūna ‘an ‘ibādatihī wa yusabbihūnahu wa lahū yasjudūn
Artinya: “Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidak merasa enggan untuk menyembah-Nya, mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada‑Nya mereka bersujud.”
2. QS. Ar‑Ra’d [13]:15
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَالُهُمْ بَالْغُدُوِّ وَالْأَصَالِ۩
Wa lillāhi yasjudu man fis-samāwāti wal-arḍi ṭaw‘an wa karhā wa ẓilāluhum bil-ghuduwwi wal‑āṣāl
Artinya: “Hanya kepada Allah sajalah sujud segala apa yang di langit maupun di bumi, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa."
3. QS. An‑Nahl [16]:49
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِن دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ۩
Wa lillāhi yasjudu mā fis-samāwāti wa mā fil‑arḍi min dābbatin wal‑malāikatu wa hum lā yastakbirūn
Artinya: “Dan kepada Allah sajalah bersujud segala yang di langit maupun di bumi, termasuk makhluk dan malaikat, dan mereka tidak menyombongkan diri.”
4. QS. Al‑Isra’ [17]:107
قُلْ آمِنُوا بِهِ أَوْ لَا تُؤْمِنُوا ۚ إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِن قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا۩
Qul āminū bihī aw lā tu’minū, innallażīna ūtil‑‘ilma min qablihī iżā yutlā ‘alaihim yakhirrūna lil‑azhqāni sujjadā
Artinya: "Katakanlah: ‘Beriman atau tidak, itu urusanmu.’ Sesungguhnya orang-orang yang diberi ilmu sebelumnya, jika Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur untuk sujud.”
5. Maryam (19):58
أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۦنَ مِن ذُرِّيَّةِ ءَادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍۢ وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْرَٰٓءِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَٱجْتَبَيْنَا ۚ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتُ ٱلرَّحْمَـٰنِ خَرُّوا۟ سُجَّدًۭا وَبُكِيًّۭا۩
Ūlāika allażīna an‘ama-llāhu ‘alaihim mina-n-nabiyyīna min żurriyyati ādama wa mimman ḥamalnā ma‘a nūḥin wa min żurriyyati ibrāhīma wa isrāīla wa mimman hadaynā wajtabaynā, iżā tutlā ‘alaihim āyātu-r-raḥmāni kharrū sujjadaw wa bukiyyā
Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi keturunan Adam, dari orang-orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dari keturunan Ibrahim dan Israil (Yakub), serta dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan Kami pilih. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Tuhan Yang Maha Pengasih, mereka menyungkur sujud dan menangis.”
6. Al‑Hajj (22):18
أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يَسْجُدُ لَهُۥ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ وَٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ وَٱلنُّجُومُ وَٱلْجِبَالُ وَٱلشَّجَرُ وَٱلدَّوَآبُّ وَكَثِيرٌۭ مِّنَ ٱلنَّاسِ ۖ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ ٱلْعَذَابُ ۗ وَمَن يُهِنِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن مُّكْرِمٍ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَآءُ۩
Alam tara annallāha yasjudu lahu man fī as-samāwāti wa man fī al-arḍi wasy-syamsu wal-qamaru wan-nujūmu wal-jibālu wasy-syajaru wad-dawābbu wa katsīrum minan-nās, wa katsīrun ḥaqqa ‘alaihil-‘ażāb; wa man yuhini-llāhu famā lahu min mukrim, innallāha yaf‘alu mā yasya`.
Artinya: "Tidakkah kamu tahu bahwa kepada Allah bersujud semua yang di langit, semua yang di bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan melata, dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapat azab. Barang siapa dihinakan Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki."
7. Al‑Hajj (22):77
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱرْكَعُوا۟ وَٱسْجُدُوا۟ وَٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمْ وَٱفْعَلُوا۟ ٱلْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ۩
Yā ayyuhallażīna āmanur-ka‘ū wasjudū wa‘budū rabbakum wafa‘alul-khaira la‘allakum tufliḥūn.
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, sembahlah Tuhanmu, dan berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung."
8. Al‑Furqan (25):60
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱسْجُدُوا۟ لِلرَّحْمَـٰنِ قَالُوا۟ وَمَا ٱلرَّحْمَـٰنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا۩
Wa iżā qīla lahumusjudū lir-raḥmāni qālū wa mar-raḥmān, anasjudu limā ta’murunā, wa zādahum nufūrā.
Artinya: "Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih,' mereka menjawab, 'Siapakah Tuhan Yang Maha Pengasih itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kepada kami (untuk sujud kepada-Nya)?' Dan (perintah itu) menambah mereka jauh (dari iman)."
9. An‑Naml (27):26
ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ ٱلْعَرْشِ ٱلْعَظِيمِ۩
Allāhu lā ilāha illā huwa rabbul-‘arsyil-‘aẓīm.
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Pemilik) ‘Arsy yang agung."
10. As‑Sajdah (32):15
إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِـَٔايَـٰتِنَا ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا۟ بِهَا خَرُّوا۟ سُجَّدًا وَسَبَّحُوا۟ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ۩
Innamā yu’minu bi-āyātinallażīna iżā żukkirū bihā kharrū sujjadaw wa sabbaḥū bi-ḥamdi rabbihim wa hum lā yastakbirūn.
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya, mereka segera bersujud dan bertasbih memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri."
11. Shaad (38):24 (pendapat Syafi’i berbeda)
فَٱسْتَغْفَرَ رَبَّهُۥ وَخَرَّ رَاكِعًاۢ وَأَنَابَ۩
Fastagfara rabbahū wa kharra rāki‘anw wa anāb.
Artinya: "Maka Daud memohon ampun kepada Tuhannya, lalu dia tersungkur sujud dan bertobat."
Dalam mazhab Syafi’i, tidak termasuk ayat sajdah wajib, karena sujud pada ayat ini dilakukan oleh Nabi Daud sebagai taubat, bukan sebagai bentuk tilawah.
Sementara mazhab Hanafi dan Hanbali, ini termasuk ayat sajdah.
Namun, mazhab Syafi’i tidak menganggapnya ayat sajdah tilawah, karena konteksnya adalah sujud taubat pribadi, bukan bentuk perintah umum.
12. Fussilat (41):38
فَإِنِ ٱسْتَكْبَرُوا۟ فَٱلَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُۥ بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْـَٔمُونَ۩
Fa inis-takbarū fallażīna ‘inda rabbika yusabbiḥūna lahū bil-laili wan-nahāri wa hum lā yas’amūn.
Artinya: "Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka yang berada di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya pada malam dan siang hari, dan mereka tidak merasa jemu."
13. An‑Najm (53):62
فَٱسْجُدُوا۟ لِلَّهِ وَٱعْبُدُوا۟۩
Fasjudū lillāhi wa‘budū.
Artinya: "Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah Dia!"
14. Al‑Insyiqaq (84):21
وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ ٱلْقُرْءَانُ لَا يَسْجُدُونَ۩
Wa iżā quri’a ‘alaihimul-qur’ānu lā yasjudūn.
Artinya: "Dan apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud."
15. Al‑‘Alaq (96):19
كَلَّا لَا تُطِعْهُۥ وَٱسْجُدْ وَٱقْتَرِب۩
Kallā lā tuṭi‘-hu wasjud waqtarib.
Artinya: "Sekali-kali jangan! Jangan patuhi dia, dan bersujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)."
Syarat Sujud Tilawah1. Suci dari hadas dan najis
Seseorang yang hendak melakukan sujud tilawah harus mensucikan diri terlebih dahulu seperti dengan berwudhu.
2. Menghadap kiblat
Sujud tilawah dilakukan dengan bersujud menghadap kiblat.
3. Menutup aurat
Seorang muslim yang melakukan sujud tilawah wajib menutup aurat sebagaimana sujud dalam sholat.
Tata Cara Sujud Tilawah
Kementerian Agama menjelaskan cara melakukan sujud tilawah melalui buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII oleh Rudi Ahmad Suryadi dkk, terbitan tahun 2021, pada BAB IV | Mengagungkan Allah Swt dengan Tunduk Pada Perintah-Nya.
Sujud Tilawah di luar sholat
- Berdiri menghadap kiblat
- Niat untuk sujud tilawah
- Takbiratul ihram
- Melakukan sujud (cukup satu kali) sambil membaca doa sujud tilawah.
- Duduk sejenak
- Membaca salam.
Sujud Tilawah di dalam Sholat
- Ketika sedang berdiri dalam salat membaca ayat sajdah atau imam membaca ayat sajdah, langsung mengerjakan sujud satu kali dengan membaca doa sujud tilawah.
- Setelah sujud, langsung berdiri lagi dan melanjutkan salat kembali.
-
Baca juga: Doa Setelah Buang Air, Arab, Latin dan Arti serta Tata Cara Membacanya
-
Baca juga: Doa Keluar WC Bacaan Arab, Latin & Arti Lengkap Adabnya
-
Baca juga: Doa Setelah Wudhu: Arab, Latin dan Terjemahan, Lengkap Niat dan Tata Caranya
(Bangkapos.com, Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Doa Setelah Sholat Awwabin Arab, Latin & Artinya: Dikerjakan Waktu Dhuha dan Antara Maghrib-Isya |
![]() |
---|
Doa Sore Hari yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya |
![]() |
---|
Doa Setelah Membaca Surat Al Mulk, Arab, Latin & Artinya: Dilindungi dari Azab Kubur |
![]() |
---|
Kumpulan Doa Nabi Ibrahim dalam Arab, Latin, dan Artinya Lengkap dari Al-Qur’an |
![]() |
---|
Doa Setelah Buang Air, Arab, Latin dan Arti serta Tata Cara Membacanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.