Doa dan Amalan

Niat Puasa Ayyamul Bidh Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Arti serta Doanya

Puasa sunnah Ayyamul Bidh dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah, selain dari hari-hari tasyrik.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Tribunnews
PUASA AYYAMUL BIDH - Puasa sunnah Ayyamul Bidh dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah, selain dari hari-hari tasyrik. 

BANGKAPOS.COM - Puasa sunnah Ayyamul Bidh dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah, selain dari hari-hari tasyrik.

Secara harfiah, Ayyamul Bidh berarti "hari-hari putih", mengacu pada waktu di mana bulan bersinar paling terang.

Menurut kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, di bulan Oktober 2025, puasa Ayyamul Bidh akan dilaksanakan pada awal bulan yaitu Minggu, 5 Oktober 2025 yang bertepatan dengan tanggal 13 Rabiul Akhir 1447 H. Senin, 6 Oktober 2025 yang bertepatan dengan tanggal 14 Rabiul Akhir 1447 H.

Seperti ibadah lainnya, berniat untuk melakukan amalan tersebut adalah salah satu hal yang penting dalam agama Islam.

Baca juga: Doa Tahiyat Akhir Tulisan Arab, Latin dan Artinya Lengkap Sampai Salam

Sebagaimana hadis menyebutkan, "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah ta’ala."

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Berikut adalah keutamaan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh:

1. Seperti Berpuasa Sepanjang Tahun

Umat Islam yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan seperti berpuasa sepanjang tahun.

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Dzar RA:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: ‘Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun."

"Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An’am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi)

Baca juga: Doa untuk Orang yang akan Bepergian Tulisan Arab dan Arti Lengkap Jawabannya

2. Memenuhi Ajaran Rasulullah SAW

 

Hadits lainnya yang menjelaskan keutamaan puasa ini terdapat dalam wasiat Rasulullah SAW kepada sahabat Abu Hurairah RA. 

Beliau berpesan agar tidak pernah meninggalkan puasa Ayyamul Bidh. 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْر

"Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, 'Kekasihku (Rasulullah SAW) mewasiatkan padaku tiga nasihat yang aku tidak pernah meninggalkannya hingga aku mati, yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan (Ayyamul Bidh), mengerjakan sholat Dhuha, dan mengerjakan shalat Witir sebelum tidur.'" (HR Bukhari no 1178)

Tata Cara

Sama seperti puasa pada umumnya, puasa Ayyamul Bidh diawali dengan niat lalu menahan lapar dan haus selama seharian penuh.

Berikut tata cara puasa Ayyamul Bidh selengkapnya:

1. Membaca niat 

2. Melaksanakan sahur sebelum terbit fajar

3. Tidak makan dan minum hingga terbenam matahari, serta menghindari hal-hal yang mengurangi pahala puasa.

4. Buka puasa saat mendengar adzan Magrib berkumandang, disunnahkan dengan kurma berjumlah ganjil.

Baca juga: Doa Setelah Wudhu: Arab, Latin dan Terjemahan, Lengkap Niat dan Tata Caranya

Berikut adalah bacaan doa buka puasa:

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahummalakasumtu wabika amantu wa ala rizkika aftortu birohmatika yaa arhamar raahimiin.

 

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

Berikut bacaan doa berbuka puasa:

Doa berbuka puasa dari riwayat HR Abu Dawud

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya : "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."

Baca juga: Doa Melepas Pakaian: Bismillahil Ladzi Lailaha Illa Huwa

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Berikut keutamaan puasa Ayyamul Bidh, dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. M. Syukron Maksum:

1. Laksana Puasa Sepanjang Masa

Ada nilai penting dari puasa Sunah tiga hari dalam sebulan, yaitu laksana puasa sepanjang masa.

Sebagaimana diisyaratkan Rasulullah saw. dalam sebuah hadis: "Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)." (Mutafaq alaih). Subhanallah, betapa besar kemurahan Allah swt.

2. Memenuhi Wasiat Rasulullah

Dalam sebuah hadis yang berbeda dan dengan lafaz yang berbeda pula, yang pertama diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata:

"Junjunganku Rasulullah saw. berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, (dalam wasiat pada Abu Hurairah tidak terdapat kata: jangan sampai ditinggalkan selama hidup) yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dua rakaat, dan shalat witir dua rakaat sebelum tidur."

Ingat pula pesan Rasulullah saw. pada Abu Qatadah bin Milhan ra.: "Adalah Rasulullah saw. menyuruh kita berpuasa pada hari-hari putih, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan." (HR. Abu Daud).

3. Mengikuti Kebiasaan Rasulullah

Rasulullah saw. tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa 3 hari dalam sebulan, namun juga menjalankannya sepanjang hidupnya.

Seperti cerita Mu'adzah al- Adawiyah ra berikut ini, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra.: "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?". Jawab Aisyah: "Benar." la bertanya lagi, "Bulan apa saja?". Aisyah menjawab, "Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).

4. Baik Sedang di Rumah atau Bepergian

Bukti komitmen Rasulullah akan puasa tanggal 13, 14 dan 15 ini adalah beliau tak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun, baik sedang di rumah maupun saat bepergian.

Seperti cerita Ibnu Ab- bas ra.: "Rasulullah saw. tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR. Nasa'i).

Ini membuktikan betapa penting dan utamanya puasa ini, hingga beliau tak ingin melewatkannya sepanjang hidup, dalam kondisi apa pun.

(Bangkapos.com, TRibunJabar.id, Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved