Profil Tokoh

Profil Mochtar Riady, Konglomerat Pecat Anak Kandung Tanpa Ampun, Cuma Gegara Lihat Ini di Ruangan

Mochtar Riady konglomerat terkenal Indonesia dikabarkan mengambil tindakan tegas untuk anak kandungnya sendiri, Andrew Riady.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
TribunJateng/Instagram
Sosok Mochtar Riady konglomerat terpandang Indonesia.  Konglomerat sekaligus pendiri Lippo Group ini memecat anak kandungnya sendiri, Andrew, hanya karena satu hal.  

Namun, sang konglomerat tetap teguh pada pendiriannya.

Baca juga: Profil & Motif Meilanie Buitenzorgy Dosen IPB Berani Kuliti Ijazah Wapres Gibran, PhD Lulusan Sydney

“Aku bilang tidak. Ini sangat berbahaya. Andrew harus keluar dan jangan lagi terlibat di bank,” tegasnya.

Langkah tersebut menggambarkan konsistensi Mochtar Riady dalam menegakkan prinsip keuangan yang sehat.

Ia berkeyakinan keberhasilan perbankan dibangun dari kepercayaan, stabilitas, dan kehati-hatian, bukan dari spekulasi atau keuntungan instan.

Sikap tegasnya inilah yang membuat Mochtar dikenal sebagai figur legendaris di dunia perbankan Indonesia.

Sosok Mochtar Riady

Mochtar Riady, lahir dengan nama Tionghoa Lie Moe Tie pada 12 Mei 1929 di Malang, Jawa Timur.

Ia merupakan pengusaha atau salah satu tokoh pebisnis dan bankir paling berpengaruh di Indonesia.

Keluarganya bermula dari migran Tionghoa ayahnya, Liapi (kadang dieja Li A Pi), dan ibunya bernama Sibelau, berasal dari daerah Fujian, Tiongkok.

Sejak kecil ia telah merasakan lingkungan yang sederhana; keluarganya bergerak dalam perdagangan batik ketika menetap di Malang.

Mochtar menikah dengan Suryawati Lidya dan dari pernikahan itu dikaruniai enam anak—tiga putra dan tiga putri.

Di antara anak-anaknya, James Riady adalah yang paling terlihat mengambil alih peranan kepemimpinan dalam Lippo Group.

Keluarga Riady kini telah memasuki generasi ketiga dan keempat: cucu-cucu seperti John, Michael, Henry dan lainnya telah mulai terlibat dalam operasional usaha keluarga.

Karir Mochtar Riady berawal dari usaha yang sangat sederhana.

Baca juga: Moncernya Pendidikan Meilanie, Dosen IPB Sebut Gibran Hanya Lulusan SD, Gelar Doktor dari Australia

Setelah menamatkan sekolah (termasuk sempat belajar di Universitas Nanking, Tiongkok) dan hidup dalam kondisi yang tidak mudah, ia pernah menjadi penjaga toko milik mertuanya di Jember dalam masa mudanya.

Dari situ ia masuk ke dunia perbankan, bekerja di Bank Kemakmuran, dan kemudian di Bank Buana.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved