Doa dan Amalan
Banyak Muslim Belum Tahu, Kalimat Terlarang dalam Doa, Rasulullah Melarang Kalimat Ini Saat Berdoa
Banyak Muslim tanpa sadar mengucapkan “Ya Allah, jika Engkau berkenan” saat berdoa. Padahal, Rasulullah melarang kalimat ini
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Ringkasan Berita:
- Rasulullah SAW melarang umat Islam mengucapkan “Ya Allah, jika Engkau berkenan” dalam doa.
- Kalimat ini dianggap menunjukkan keraguan terhadap kekuasaan Allah.
- Ulama menjelaskan, doa seharusnya dipanjatkan dengan penuh keyakinan dan kesungguhan hati agar lebih mudah dikabulkan.
BANGKAPOS.COM--Dalam Islam, berdoa merupakan bentuk ibadah dan komunikasi langsung seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Melalui doa, seorang Muslim memohon ampun, pertolongan, serta keberkahan hidup dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati.
Namun, tidak semua kalimat yang diucapkan dalam doa dibenarkan. Rasulullah ternyata melarang penggunaan kalimat tertentu yang kerap diucapkan sebagian umat Islam tanpa disadari.
Berdoa merupakan salah satu bentuk ibadah dan aktivitas spiritual paling penting bagi umat Islam.
Melalui doa, seorang hamba dapat memohon langsung kepada Sang Pencipta, Allah Subhanahu wa Taala
Biasanya doa dipanjatkan setelah salat, baik salat wajib maupun sunnah.
Sebelum memanjatkan doa, umat Islam dianjurkan untuk memuji dan mengagungkan Allah melalui dzikir, seperti tasbih, tahmid, dan takbir.
Setelah itu barulah seorang Muslim menyampaikan permohonan yang diinginkan kepada Allah dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati.
Namun, dalam berdoa terdapat adab dan tata cara yang harus diperhatikan.
Salah satunya adalah larangan mengucapkan kalimat tertentu yang terkesan seolah membatasi kehendak Allah.
Kalimat Terlarang dalam Doa
Banyak umat Islam tanpa sadar sering mengucapkan kalimat seperti:
"Ya Allah, jika Engkau berkenan, maka berilah aku..."
atau "Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau berkenan."
Sepintas kalimat ini terdengar sopan dan lembut, seolah tidak memaksa Allah.
Namun, ternyata Rasulullah secara tegas melarang penggunaan kalimat tersebut dalam doa.
Hadis Larangan dari Rasulullah SAW
Rasulullah bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلْيَعْزِمِ الْمَسْأَلَةَ، وَلَا يَقُلْ: اللَّهُمَّ إِنْ شِئْتَ فَأَعْطِنِي، فَإِنَّهُ لَا مُسْتَكْرِهَ لَهُ
(رواه البخاري)
Latin:
‘An Abī Hurairata raḍiyallāhu ‘anhu qāla: Qāla Rasūlullāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam: Idzā da‘ā aḥadukum falya‘zim al-mas’alah, walā yaqul: Allāhumma in syi’ta fa a‘thinī, fa innahu lā mustakriha lah.
(HR. Bukhari)
Artinya:
“Apabila salah seorang di antara kalian berdoa, hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam memohon, dan janganlah ia berkata, ‘Ya Allah, jika Engkau berkenan, maka berilah aku,’ karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksa Allah.”
(HR. Bukhari)
Dalam riwayat lain, Rasulullah juga bersabda:
لَا يَقُلْ أَحَدُكُمْ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ، اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي إِنْ شِئْتَ، لِيَعْزِمِ الْمَسْأَلَةَ، فَإِنَّهُ فَاعِلٌ لِمَا يَشَاءُ
(رواه البخاري)
Latin:
Lā yaqul aḥadukum: Allāhumma ighfir lī in syi’ta, Allāhumma arḥamnī in syi’ta, liya‘zim al-mas’alah, fa innahu fā‘ilun limā yashā’.
(HR. Bukhari)
Artinya:
“Janganlah salah seorang di antara kalian berkata, ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau berkenan. Ya Allah, rahmatilah aku jika Engkau berkenan.’
Namun hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam memohon, karena sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.”
(HR. Bukhari)
Pandangan Ulama tentang Larangan Ini
Para ulama memberikan penjelasan mendalam mengenai hadis tersebut.
Ibnu ‘Abdil Barr menjelaskan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memaksa Allah.
Allah hanya melakukan apa yang dikehendaki-Nya dan mengabulkan doa siapa yang Dia kehendaki.
Oleh karena itu, mengucapkan kalimat seperti “jika Engkau berkenan” dalam doa dianggap tidak pantas, bahkan menurut Ibnu ‘Abdil Barr hukumnya haram karena menunjukkan keraguan dalam permohonan.
Sementara itu, Imam Nawawi berpendapat bahwa mengucapkan kalimat tersebut tidak sampai haram, tetapi makruh artinya sebaiknya dihindari karena menandakan kurangnya keyakinan dalam berdoa.
Makna dan Hikmah dari Larangan Ini
Larangan ini bukan bermaksud untuk “memaksa Allah”, melainkan menunjukkan adab berdoa yang benar, yaitu berdoa dengan penuh keyakinan, kesungguhan, dan keikhlasan.
Ketika seseorang berdoa dengan berkata “Ya Allah, sembuhkan aku jika Engkau berkenan”, seolah ia ragu apakah Allah akan mengabulkan doanya atau tidak.
Padahal, seorang Muslim seharusnya yakin bahwa Allah Maha Mampu dan Maha Mengabulkan doa, tanpa perlu memberi syarat pada kehendak-Nya.
Rasulullah bersabda dalam hadis lain:
اُدْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ
(رواه الترمذي)
Latin:
Ud‘u Allāha wa antum mūqinūna bil-ijābah.
(HR. Tirmidzi)
Artinya:
“Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa doa kalian akan dikabulkan.”
(HR. Tirmidzi)
Doa yang Dianjurkan dalam Islam
Dalam Islam, doa yang baik adalah doa yang penuh keyakinan dan kerendahan hati, misalnya:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Latin:
Allāhumma ighfir lī warḥamnī, innaka anta al-ghafūru ar-raḥīm.
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Atau doa memohon kebaikan:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Latin:
Rabbana ātinā fid-dunyā ḥasanah wa fil-ākhirati ḥasanah wa qinā ‘adzāban-nār.
Artinya:
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka.”
(QS. Al-Baqarah: 201)
Berdoa dengan Keyakinan dan Ketulusan
Berdoa adalah bentuk penghambaan tertinggi seorang Muslim kepada Allah.
Karena itu, doa harus dilakukan dengan keyakinan penuh, tanpa ragu dan tanpa syarat seperti “jika Engkau berkenan.”
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dia mengabulkan doa hamba-Nya sesuai dengan kebijaksanaan dan kehendak-Nya.
Mari kita jadikan setiap doa sebagai wujud keyakinan dan cinta kepada Allah, bukan sebagai bentuk keraguan terhadap kekuasaan-Nya.
Dengan begitu, doa kita insya Allah akan lebih mudah dikabulkan dan membawa keberkahan dalam hidup.
(Bangkapos.com/Zulkodri)
| Bacaan Doa Sujud Tilawah: Dibaca Ketika Mendengar Ayat-ayat Sajadah |
|
|---|
| Doa dan Amalan Menempati Rumah Baru serta Tata Caranya |
|
|---|
| Kumpulan Doa Nabi Ibrahim Lengkap Arab, Latin dan Artinya, Amal Diterima, Rezeki & Keturunan Saleh |
|
|---|
| Doa Ketika Menjenguk Orang Sakit atau Diri Sendiri, Arab Latin dan Artinya |
|
|---|
| Doa Pendek yang Dirindukan Surga dan Dibenci Setan, Penjelasan Lengkap dari Syekh Ali Jaber |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.