Lima Pemuda Babel Ikuti Pertukaran Pemuda Antar Negara
Setelah penantian yang cukup panjang sejak dilaksanakannya berbagai tahap seleksi PPAN

Laporan Wartawan Bangka Pos, Emil Mahmud
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Setelah penantian yang cukup panjang sejak dilaksanakannya berbagai tahap seleksi PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara) 2014 oleh Dispora Bangka Belitung, 2-5 April 2014 di Hotel Bangka City, akhirnya pada Senin kemarin (14/4/2014) tim penyeleksi memutuskan lima nama dari 32 peserta yang terpilih mewakili seluruh kabupaten/kota untuk mengikuti seleksi tahap akhir tersebut.
Seperti press release yang diterima redaksi Bangkapos.com, Selasa (15/4/2014) bahwa kelima nama pemuda yang berhasil meraih skor tertinggi dan akan mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk mengikuti program Pertukaran Pemuda Antar Negara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tahun ini dengan lima negara tujuan berbeda.
1. Najmul Fajri Usman Sarjana S1 Environmental Science ke Australia
2 Yudi Pranata Dokter Muda Unsri ke Negara ASEAN plus Korea
3 Wira Tri Barkah Mahasiswa S1 Fakultas Perikanan IPB ke Jepang
4 Primalita Putri Distina, Sarjana Psikologi UI ke Kanada
5 Anisah Sarjana Pendidikan UNJ ke Malaysia
Kelima nama yang lolos tersebut nantinya akan mengikuti PDT (Pre-Departure Training) atau pelatihan sebelum keberangkatan. PDT akan dilakukan pada dua fase, yaitu PDT lokal dan PDT nasional. Pada tahap ini, setiap peserta akan mendapat pelatihan mengenai segala hal yang berhubungan dengan negara tujuan.
Salah satu peserta lolos seleksi tersebut, Primalita, mengaku sangat terkejut dan tidak bisa berkata apa- apa. Prima merasa apa yang dulu dia impikan dan perjuangkan akhirnya tercapai.
Dan mengenai keberhasilan tersebut Prima menjelaskan bahwa ini bukanlah mengenai jalan-jalan ke luar negeri, namun lebih ke proses pembelajaran yang akan ia peroleh nantinya di negara tujuan.
Selain itu, sepulang dari program nanti dirinya sudah memikirkan kontribusi untuk Provinsi Kepulauan Babel melalui Post Program Activity (Aktifitas Pasca Program).
Tidak jauh berbeda dengan peserta yang lolos lainnya, Najmul Fajri Usman dan Yudi Pranata. Fajri yang lolos seleksi program PPAN ke Australia, mengatakan bahwa dirinya sangat bangga mengetahui hasil seleksi tersebut.
Baginya tidak mudah mempertahankan skor tertinggi selama beberapa tahap seleksi, karena semua peserta sangat kompetitif dan berbakat.
Fajri juga menilai, seleksi pada tahun ini sangat transparan, hal ini dibuktikan dengan pemberitahuan detail skor- skor peserta pada tiap- tiap tahapan seleksi.
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang dokter muda, Yudi Pranata yang lolos program kapal ASEAN plus Jepang. Yudi sangat bersyukur atas keberhasilannya dalam program ini.
Dirinya menilai semua peserta seleksi sangat hebat dan kompetitif. Namun yang lebih penting adalah kontribusi yang akan diberikannya pasca program nantinya.
Edwinata Bustami, salah seorang Panitia seleksi PPAN 2014 yang pernah mengikuti program kapal ASEAN plus Jepang tahun 2011, mengaku bahwa untuk tahun ini relatif sulit untuk menentukan peserta yang berhak lolos program PPAN.
Dirinya juga mengaku bahwa dari ketiga puluh dua peserta, semuanya sangat kompetitif dan memiliki kemampuan unik yang berbeda- beda.
Karenanya, penentuan peserta lolos seleksi PPAN 2014 tahun ini menjadi lebih lama dari jadwal yang ditentukan. Pasalnya, ada banyak skor yang harus dinilai mulai dari pengetahuan umum lokal, nasional, dan negara tujuan, TOEFL, tes bakat personal, tes kesenian grup, tes fisik, presentasi kelompok, Focus Discussion Group, wawancara hingga psikotes.
“Sangat sulit untuk menentukan peserta lolos seleksi, karena semuanya sangat kompetitif, namun setelah melalui proses panjang dan perekapan nilai, kini kami sudah memiliki nama- nama pemenang yang akan dikirim ke pusat (Kemenpora)”, ujar Edwin serara menambahkan kesemua itu butuh waktu untuk mengakumulasian data.