FPI Bantah Terima Rp 10 Miliar untuk Demo Ahok: Itu Dana Gotong Royong
Satu ormas keagamaan disebut-sebut menerima dana Rp 10 miliar dari mantan petinggi negeri ini yang menginginkan Ahok tumbang sebelum Pilgub DKI 2017.
BANGKAPOS.COM - Pengurus Front Pembela Islam (FPI), Habib Novel Bamukmin membantah demo terhadap cagub petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga telah menistakan agama dan menghina ulama dibayar oleh pihak tertentu.
Sebelumnya beredar isu demonstrasi anti Ahok yang dimotori ormas keagamaan di beberapa daerah, dimobilisasi pihak tertentu.
Baca: Isu Demo 4 November Bakal Rusuh, Ini Reaksi Mabes Polri
Baca: Gelar Aksi Damai, Ribuan Orang dari Ormas Islam di Babel Tuntut Ahok Ditangkap
Baca: Putri Bung Karno Laporkan Habib Rizieq ke Bareskrim, Ternyata karena Hal Ini
Baca: Ketua Umum PBNU Larang Warga NU Ikut Demo 4 November
Satu ormas keagamaan disebut-sebut menerima kucuran dana hingga Rp 10 miliar dari mantan petinggi negeri ini yang menginginkan Ahok tumbang sebelum berlaga dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.
Baca: Putri Bung Karno Laporkan Habib Rizieq ke Bareskrim, Ternyata karena Hal Ini
"Bohong itu kalau kami terima dana miliaran buat demo Ahok. Demo kami murni untuk membela agama. Kalau ada nyumbang paling air minum," kata Novel saat dihubungi, Selasa (25/10/2016).
Baca: Ormas Islam di Babel Gelar Konpers Minta Ahok Ditangkap
Baca: Protes Tangkap Ahok Bukan Kepentingan Politik
Novel mengatakan jika dihitung, mungkin tidak akan ada yang sanggup menggerakkan orang sebesar yang telah terjadi, baru-baru ini, sehingga mustahil membayar orang yang berdemonstrasi di DKI Jakarta.
Baca: Pakar Hukum Pidana Ini Sebut Langkah Kapolri Tangani Kasus Ahok Patut Diapresiasi
Novel menegaskan, selama 18 tahun berdiri, FPI tidak pernah menerima bayaran untuk menggelar unjuk rasa.
"Kalau memang ada yang nggak bener, anggota langsung bergerak," ujar Novel.
Sebelumnya Tim Pendampingan Hukum DPP PPP kubu Djan Faridz, Muara Karta mengaku, sudah mengetahui informasi kucuran dana untuk memobilisasi massa, sejak beberapa hari yang lalu.