TEROR BOM GEREJA
RIP Intan: Maafkan Kami yang Gagal Melindungimu
Di Twitter, tagar #RIPIntan langsung menjadi topik tren. Rasa pilu terasa begitu menyesap perih di sanubari para netizen.
Pojok Gus Dur mengingatkan kepada kita semua, betapa kejinya perbuatan menghilangkan nyawa seorang anak.
“Dalam perang, bahkan Rasul SAW melarang pasukannya melukai anak-anak, perempuan, dan orang tua renta. Jadi siapa junjunganmu? #RIPIntan,” kata akun @pojokgusdur.
Mengenang balita Intan, seperti yang sudah tersiar di berbagai kanal media sosial, nanti malam akan diselenggarakan Malam 1000 Lilin untuk Intan. Sumardi vet dengan akun @sumardisaja membagikan informasi itu.
“Malam ini 1000 lilin bunga doa n cinta untuk Intan di Bundaran HI, Mari dukung #RIPIntan,” kata Sumardivet.
Hal yang melegakan, perbuatan teror seperti ini juga santer ditentang oleh generasi muda. Mereka rata-rata tak mengerti dengan apa yang diperjuangkan teroris.
Intan dan anak-anak kita
Bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, balita adalah “intan” keluarga yang tak ternilai harganya. Ia adalah titipan Allah SWT yang harus kita jaga. Tak ada hak bagi siapapun, atas nama apapun, untuk menganggu anak-anak kita.
Jangankan membunuh, membakar, mengebom, mengganggu pun sungguh perbuatan keji dan siapapun orangtuanya, akan berada di depan untuk berusaha melindungi. Bahkan, negara pun wajib melindungi hak-hak anak untuk tumbuh berkembang dengan aman.
Kini, foto Intan dengan baju kuning dan dengan tas sekolah di punggung yang tersebar di berbagai kanal media sosial, sungguh mengguncang hati kita semua.
Setelah beberapa pekan ini linimasa media sosial dipenuhi berbagai broadcast yang mengarah pada nuansa kebencian dan menyulut emosi, saatnya kita kembalikan fungsi media sosial untuk berbagi hal-hal baik yang menggugah hati.
Sudahi perang broadcast untuk kepentingan 5 tahun. Akhiri perlombaan memasang tagar di media sosial hanya untuk mengobarkan sikap marah dan benci.
Sepakat dengan anjuran dari berbagai pihak, bahwa Jarimu adalah Harimaumu. Tetap berhati-hatilah saat berbagi di media sosial, teliti kontennya jangan sampai menyebar kebencian sesama. Jangan sampai satu klik jari kita bisa berkontribusi petaka di pihak lain, entah di suatu waktu dan suatu lokasi tertentu.
Ingatlah Intan-Intan lainnya yang harus kita jaga. Dekap hangat untuk asa Intan tersayang, semoga Allah SWT memberikan surga terbaik di sisi-Nya. Maafkan kami, Nak, maafkan....(kompas.com/Amir Sodikin)