Kebakaran Ruko di Tanjungpandan Belitung Api Berkobar Hampir 13 Jam
Kebakaran yang terjadi Minggu (4/12) sekitar pukul 20.00 WIB itu baru bisa dipadamkan kemarin sekitar pukul 09.30 WIB.
TANJUNGPANDAN, BANGKA POS - Kebakaran rumah dan toko di Jalan Sriwijaya, Kelurahan Kampung Damai, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung, Minggu (4/12) menjadi kebakaran terbesar selama empat tahun terakhir.
Api berkobar di bangunan yang berada di sebelah rumah makan Diva itu selama hampir 13 jam.
Kebakaran yang terjadi Minggu (4/12) sekitar pukul 20.00 WIB itu baru bisa dipadamkan kemarin sekitar pukul 09.30 WIB.
Baca: Beredar Kabar Rencana Nagita Mau Cerai Hingga Tinggal di Luar Negeri
Baca: Anak Ronaldo Ternyata Bukan Fans Ayahnya, Melainkan Pemain Ini
Baca: Kapolri Beberkan Operasi Anti-Makar Menjelang Fajar
Sejauh ini, pemilik bangunan belum mengetahui barang- barang berharga miliknya yang hangus terbakar. Yang pasti gudang yang berisi barang-barang usaha milik keluarga besar Hartono Wijaya alias Asung itu hampir menjadi arang.
Satu ruangan berukuran cukup besar, berdinding luar berwarna abu-abu sempat disebut-sebut sebagai titik api muncul kali pertama. Bangunan berlantai dua itu, berada tepat di bagian belakangan rumah sekaligus gudang barang pecah belah milik keluarga Memei (33).
"Dari dalam itu lah (gudang -- red), waktu kami masuk itu belum ada api cuma asap tebal saja. Jadi agak sulit padangannya, mau tau api itu dari mana, yang jelas asap semua awalnya, sampai masuk asap itu ke lantai dua," kata Ationg (31), karyawan toko, Senin (5/12).
Baca: Ini Penjelasan Produsen Sari Roti soal Roti Gratis untuk Mujahid pada Aksi 212
Baca: Kapolri Bingung Jutaan Peserta Aksi Super Damai 212 Hilang Bagai Ditelan Bumi
Asap tebal itu membuat upaya evakuasi barang-barang sulit dilakukan. Alhasil isi dari ruko sekaligus gudang dan rumah itu, yang secara keseluruhan merupakan barang-barang keperluan dagangan atau usaha, hampir habis terbakar.
"Iya ini punya kami semua lah, barang-barang toko semua. Belum tahu ini ada surat - surat berharga atau tidak, soalnya belum mengecek. Yang nempatin ini adek saya (Memei). Tidak ada asuransi ini, murni musibah," kata Gunawan.
Berkobar lagi
Meski api sudah sempat padam, namun kembali si jago merah muncul di bagian tengah hingga kebagian belakang gudang, sejak pukul 10.00 WIB. Petugas Damkar pun kembali bekerja.
"Alhamdulillah tidak ada personel yang terluka, cuma kami minta kepada pemilik bangunan untuk tetap waspada," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung, Alkar, kemarin.
Alkar mencatat upaya pemadaman api di ruko Memei memakan waktu 12 jam dan 30 menit. Selama empat tahun menjabat, dia menilai kebakaran kali ini merupakan yang paling besar.
"Saya rasa sejak saya menjabat sudah empat tahun disini (Satpol PP), ini kejadian kebakaran yang paling besar," ujarnya.
Baca: Vietnam Anggap Penunjukan Wasit Asal China Sebagai Mimpi Buruk
Baca: Ini 5 Faktor yang Bisa Membuat Timnas Indonesia Menang
Hal serupa diakui Kabag Ops Polres Belitung, Kompol Siswo Dwi Nugroho.
"Kalau lihat kondisi semalam, memang begitu (kebakaran paling besar -- red). Lagi pula, kondisi akses jalan untuk damkar hanya bagian depan, sedang posisi api awalnya dari bagian belakang," kata Siswo kepada Pos Belitung, Senin (5/12).
Diduga, penyebab kobaran api semakin membesar hingga ke bagian lantai tiga bangunan itu, lantaran di bagian ruko, gudang dan rumah itu banyak menyimpan barang-barang pecah belah bersifat plastik, serta barang lainnya yang mudah terbakar secara lama.