Ceng Beng di Belinyu, Tak Lupa Otak-otak Belinyu dan Pantainya
Warga Etnis Tionghoa asal Belinyu yang sudah lama menetap di Jakarta, salah satu diantaranya, Lana Kartasasmita
Laporan Wartawan Bangka Pos Riyadi
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ribuan warga etnis Tionghoa asal Belinyu Kabupaten Bangka, yang tinggal di luar daerah dan luar negeri, sejak seminggu lalu sudah pulang kampung, untuk momen Ceng Beng (pelaksanaan sembahyang kubur untuk para leluhur).
Selama berada di kampung halamannya, selain dengan tujuan utama untuk Ceng Beng, warga etnis tersebut, juga tak bisa lupa akan kuliner khas Belinyu, yakni otak-otak.
Obyek wisata pantai, juga tak di lupakan dan 'wajib' dikunjungi.
Warga Etnis Tionghoa asal Belinyu yang sudah lama menetap di Jakarta, salah satu diantaranya, Lana Kartasasmita menyebutkan, setiap pulang ke Belinyu, tak bisa lupa dengan kuliner yakni otak-otak Belinyu.
"Dalam momen apapun, seperti pulang saat Ceng Beng seperti ini, saya dan keluarga tak lupa makan otak-otak Belinyu. Juga sekaligus berwisata ke pantai," kata Lana kepadabangkapos.com di Belinyu, Senin (3/4/2017).
Setiap pulang dari Belinyu ke Jakarta, Lana juga harus membawa kuliner khas Belinyu seperti kemplang, kretek dan kerupuk khas Belinyu.
"Harus bawa lah, untuk oleh-oleh," ujarnya.
Pemilik dan Pengelola Warung Kuliner otak-otak Afung di Belinyu, Afung menyebutkan, kalau di hari-hari biasanya yang di jual di warungnya, tidak hanya otak-otak saja, tapi ada juga empek-empek.
"Tapi kalau pas Ceng Beng atau Imlek, kami hanya jual otak-otak saja, lumayan lah ramainya, ada yang makan langsung disini, ada juga yang bungkus untuk di makan di rumah," kata Afung.