Wow, Lomba-lomba yang Sering Dimainkan Jelang 17 Agustus, Ternyata 'Warisan' Jepang & Belanda?

Berbagai jenis perlombaan unik dan seru pun dipertandingkan dalam suasana meriah mulai dari kampung hingga kota. Umumnya, perlombaan yang jadi main...

Twitter/HerrFoxtrot_
Orang-orang Belanda yang mengikuti lomba ketika masih berada di Indonesia 

BANGKAPOS.COM -- Tak terasa peringatan Hari Ulang Tahun bangsa Indonesia tinggal menghitung waktu.

Untuk memperingatinya ,tiap daerah di peosok Indonesia memiliki caranya sendiri.

Salah satunya adalah dengan menggelar lomba-lomba khas 17-an.

Baca: Ini 12 Fakta Keliru Tentang Abad Pertengahan, Bumi Datar hingga Malam Pertama,No 10 Fenomenal

Berbagai jenis perlombaan unik dan seru pun dipertandingkan dalam suasana meriah mulai dari kampung hingga kota.

Umumnya, perlombaan yang jadi main event adalah panjat pinang yang membutuhkan tingginya kerjasama antar peserta.

Baca: Minggu Depan, Menara Jam Big Ben Bakal Diam Selama 4 Tahun, Ternyata Ini Alasannya

Selain lomba itu, masih ada juga berbagai lomba lainnya, sebut saja makan kerupuk, gigit koin, dan masih banyak lainnya.

Nah, dari lomba-lomba yang ada ini, tahu nggak sih guys jika permainan itu ternyata mirip dengan lomba tentara penjajah baik dari Jepang maupun Belanda?

Baca: Jadi Viral, Wanita Ini Gunakan Garpu Sebagai Alat Rias, Hasilnya Cukup Menakjubkan

Sejarawan JJ Rizal mengatakan, perlombaan 17-an yang ada sampai sekarang merupakan hasil comotan dari Belanda dan Jepang saat menjajah negara ini.

Terutama lomba seperti panjat pinang, tarik tambang, dan kuda-kuda.

"Panjat pinang itu sudah terlihat di gambar-gambar kolonial. Lantas pada zaman Jepang saat ulang tahun Djawa Baroe yang dekat dengan masuknya Jepang ke Indonesia, di acara itu sudah terlihat lomba tarik beban berat, lomba kuda-kuda," ujar Rizal.

Baca: Inilah 6 Fakta Menarik Ryu Jun Yeol Sang Kekasih Hyeri Girls Day yang Langsung Curi Perhatian



Panjat Pinang Jaman Penjajahan (Serubareng)
Panjat Pinang Jaman Penjajahan (Serubareng)

Peninggalan itu "diterima dan diteruskan untuk mengenang momen bersejarah melalui perayaan yang menimbulkan keriaan."

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved