Soal KIP, KSOP Buat Edaran Konsep DLkr di Perairan Muntok

Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muntok, langsung action menanggapi keberada Kapal Isap Produksi

Penulis: Antoni Ramli | Editor: edwardi
IST
Kapal Isap di perairan Muntok 

Laporan Wartawan Bangka Pos, Anthoni Ramli

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muntok, langsung action menanggapi keberada Kapal Isap Produksi (KIP) yang disebut-sebut beroperasi hanya ratusan meter dari dermaga Jeti Teluk Rubiah, Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat baru-baru ini.

Bahkan Capt Muas Effendi yang baru sehari menjabat sebagai kepala KSOP Muntok, langsung menyusun Konsep dan pemetaan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) wilayah perairan Muntok yang digunakan secara langsung untuk kegiatan pelabuhan.

Selain (DLKr), KSOP juga akan memetakan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) di sekeliling daerah lingkungan kerja perairan Muntok untuk menjamin keselamatan pelayaran.

Nantinya Konsep DLKr dan DLKp ini akan diedarkan dan disampaikan kepada seluruh stake holder diwilayah Kabupaten Bangka Barat.

Dikatakan Capt Muas dalam aturan Kementrian Perhubungan, wilayah kerja KIP harus diluar lima mil (DLkr). Namun dirinya belum bisa memetakan KIP yang dikabarkan beroperasi tersebut masuk dalam DLKr atau tidak.

" Tadi sudah kami bahas, kebetulan saya baru sehari menjabat pasca dilantik kemarin. Menanggapi pemberitaan KIP kemarin, kami sudah membuat konsep dan pemetaan DLKr dan DLKp di perairan Muntok. Nanti kami buat surat edaran dan sebarkan ke seluruh stakeholder," ujar Capt Muas diruang kerjanya, Senin (27/11/2017) tadi siang.

Diberitakan sebelumnya Camat Muntok Sukandi, mengeluhkan beroperasi nya Kapal Isap Produksi (KIP) di depan Kampung Teluk Rubiah persisnya di depan dermaga Jeti pasar Ikan Muntok, Kabupaten Bangka Barat.

Terlebih menurut Sukandi, wilayah beroperasinya KIP hanya berjarak 100 meter dari dermaga Jeti pasar ikan Muntok. dirinya Khawatir jika hal ini dibiarkan, akan mengancam keberadaan jembatan Jeti yang menelan biaya hingga miliaran tersebut.

" saya kaget waktu ke pasar ikan, sempat lihat ada KIP beroperasi sekitar 100 meter dari Dermaga Jeti. Ya tentu tidak sesuai, setelah timahnya habis bisa-bisa dermaga jeti yang menghabiskan biaya miliayaran rupiah roboh," ujar Sukandi kepada bangkapos.com, Minggu (26/11/2017) kemarin

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved