Edy Tetap Pangkostrad, Panglima TNI Anulir 16 Rotasi Jabatan Perwira Tinggi yang Dilakukan Gatot
"Untuk mengemban amanah sebagai Panglima TNI saya telah melaksanakan evaluasi berkesinambungan terhadap sumber daya manusia .."
BANGKAPOS.COM, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa kebijakannya untuk menganulir rotasi jabatan perwira tinggi di tubuh TNI telah melewati proses evaluasi.
Rotasi ini dilakukan oleh Panglima TNI sebelumnya, Jenderal Gatot Nurmantyo, terhadap 85 perwira tinggi.
Baca: Cerita Jokowi, Ngaku Gagal saat Daftar Jadi Pegawai Perhutani, tapi Diterima Jadi Presiden
Baca: Terkuak, James Cameron Akhirnya Ungkap Alasan Mengapa Jack Meninggal di Film Titanic, Ternyata
Namun 16 diantaranya dibatalkan oleh Hadi.
"Untuk mengemban amanah sebagai Panglima TNI saya telah melaksanakan evaluasi berkesinambungan terhadap sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan tantangan tugas kedepan," ujar Hadi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (20/12/2017).
Baca: Heboh, Video Teman Pengasuhnya Rafatar Bongkar Keburukan Nagita, Fakta Sebenarnya Ternyata
Selain itu, Hadi mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan evaluasi berdasarkan penilaian sumber daya manusia. Penilaian tersebut didasarkan pada profesionalitas dan manned system.
Mantan Danlanud Adi Soemarmo Solo ini juga mengungkapkan bahwa sistem pembinaan karier di tubuh TNI telah baku. Sehingga, dirinya menegaskan tidak ada alasan subjektif dalam pemilihan jabatan perwira Tinggi TNI.
Baca: Bikin Salut, Saking Cintanya, Pria Ini Tak Tangisi Istri yang Meninggal Kecelakaan
"Tidak ada istilah di dalam pembinaan karier adalah like and dislike," tegas Hadi.
Seperti diketahui, Hadi menerbitkan surat keputusan dari bernomor Kep/928.a/XII/2017 tertanggal 19 Desember untuk menganulir surat mutasi yang diterbitkan Gatot bernomor Kep/982/XII/2017.
Baca: 3 Merek Paling Laris, Inilah 10 Smartphone Paling Banyak Dicari Orang Indonesia Tahun 2017
Melalui surat keputusan baru ini, rotasi terhadap 16 perwira tinggi TNI yang sebelumnya dilakukan Gatot dinyatakan tidak ada.
Salah satu perwira tinggi yang batal dirotasi adalah Letjen TNI Edy Rahmayadi.