Kisah Dramatis Penangkapan Pembunuh Satu Keluarga di Aceh, 2 Kali Lolos Akhirnya Menyerah di Bandara
Ridwan, pelaku pembunuhan sadis satu keluarga di Banda Aceh bertekuk lutut di Bandara Kualanamu Medan.
BANGKAPOS.COM, BANDA ACEH - Penemuan ketiga jenazah di dalam ruko di Dusun Pocut, Meurah Inseun, Gampong Mulia, Aceh Senin (8/1/2018) membuat pihak kepolisian bekerja cepat.
Setelah mengumpulkan sejumlah informasi, kecurigaan polisi mengarah pada sosok Ridwan 'Iwan' Maulana (22) yang tak lain adalah salah satu pekerja di rumah korban, Asun.
Setelah melakukan pelariannya yang panjang, pria asal Desa Paya Seumantok, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya itu, harus bertekuk lutut ke pihak kepolisian di Bandara Kualanamu, Medan.
Berikut Grid.ID rangkum kronologi pengejaran Ridwan seperti dilansir Serambinews:
1. Diburu sejak dini hari
Senin (8/1/2018) warga Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh digegerkan dengan temuan mayat tiga orang di dalam sebuah ruko di dusun Pocut Baren.
Setelah melapor ke pihak polisi, personel Sat Reskrim Polresta Banda Aceh pun langsung ke lokasi kejadian. Tiga mayat kemudian ditemukan di dalam ruko itu dalam keadaan sadis, bersimbah darah.
Polisi melakukan identifikasi, proses evakuasi baru dilakukan beberapa jam kemudian, tepatnya pada pukul 03.00 WIB, Selasa (9/1/2018).
Sedangkan beberapa personel polisi lainnya, langsung bergerak memburu pelaku.
Malam itu juga, pada dini hari, polisi memburu Ridwan, ia langsung diketahui polisi sebagai pelaku atas penyelidikan polisi yang ekstra cepat.
Baca: Motif Pembunuhan Sadis di Aceh Terungkap, Pelaku Gorok Sekeluarga Hanya Gara-gara Ucapan Ini
2. Menghilang dari kontrakannya
Sejak awal, polisi sudah menaruh curiga kepada Ridwan. Sebab, setelah dilakukan penyelidikan, ia adalah salah satu orang yang bekerja di tempat korban.
Polisi disebut-sebut sempat mencari Ridwan ke kontrakannya, namun Ridwan sudah lebih duluan menghilang. Sehari setelah ketiga mayat ditemukan dalam ruko, hanya Ridwan yang tidak datang saat dipanggil polisi. Sedangkan dua temannya yang juga bekerja di tempat Asun, datang saat dipanggil polisi.
Berbekal informasi itulah, tim khusus yang dibentuk Polresta Banda Aceh dan Polda Aceh langsung memburu tersangka.