Mengharukan! Siswa SMP Ini Rela Kerja Serabutan demi Hidup Sang Nenek dan Ayahnya

Seorang pelajar SMP di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, harus bekerja serabutan demi merawat dan menghidupi nenek dan bapaknya

Editor: M Zulkodri
Idris (15) pelajar SMP asal Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan hidupi nenek dan bapaknya yang gangguan jiwa, Rabu (11/4) | Kompas.com/Abdul Haq 

BANGKAPOS.COM - Seorang pelajar SMP di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, harus bekerja serabutan demi merawat dan menghidupi neneknya yang sudah uzur dan bapaknya yang mengalami gangguan jiwa.  

Ia pun nyaris tak pernah bermain bersama teman sebayanya.  

Ia lebih memilih bekerja agar asap dapur gubuknya tetap mengepul.  

Idris (15), remaja yang baru duduk di bangku kelas 2 SMP asal Dusun Batu Lanteang, Desa Pattopakang, Kecamatan Mangngarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, ini biasanya bekerja sepulang sekolah.   

"Kalau pulang sekolah, saya kerja sembarangan. Kadang disuruh sama orang atau ada warga di sini yang butuh bantuan, saya bantu. Di situ saya dapat uang, kadang juga cuma dikasih (diberi) makan," ujar Idris, Rabu (11/4). 

Baca: 5 Penemuan Ini Membuat Orang Kaya Mendadak Ada yang Temukan Benda Senilai Rp 71 miliar

"Kalau dapat uang, saya belanja kebutuhan dapur, kalau ada sisanya, saya simpan untuk biaya sekolah," tambahnya. 

Idris tinggal di sebuah rumah panggung bersama neneknya, Se'do (78), dan bapaknya, Mallu (43).  

Sang nenek kini sudah tua renta sehingga tak sanggup lagi menggarap sawah milik orang lain.  

Sementara bapaknya mengalami gangguan jiwa setelah kecelakaan kerja yang dialaminya 2011 silam. Sebenarnya Idris memiliki dua saudara.  

Baca: Tak Hanya Berhati Malaikat, 5 Fakta Tentang Jefri Nichol Ini Bikin Kamu Klepek-klepek

Namun, kedua saudaranya dibawa pergi ibunya yang nekat meninggalkannya lantaran kondisi kejiwaan bapaknya yang tak kunjung sembuh.  

Hal ini membuat Idris harus banting tulang mencari nafkah meski usianya masih terbilang sangat belia untuk mencari nafkah.  

Kondisi ini pula yang membuat Idris nyaris tak pernah memiliki waktu untuk bermain bersama rekan sebayanya. 
Waktunya dihabiskan untuk belajar serta merawat dan menghidupi nenek dan orangtuanya. 

Baca: Tarik Uang 2,1 Miliar Kakek Ini Dikira Penipuan dan Dilapor Polisi, Ternyata Ini Alasannya

"Cuma dia saja bisa kerja karena neneknya sudah tidak bisa jalan dan bapaknya begitu saja cuma duduk termenung setiap hari karena gangguan jiwa. Jadi, kalau pulang sekolah, dia kerja sembarang kadang disuruh sama orang," kata Jumadin Daeng Tarra, salah seorang warga. (*) 

(Abdul Haq/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved