Terkuak Pangkalan LPG 3 Kg ini Jual Gas Melon Diatas HET
awalnya pekerja pangkalan berdalih gas melon sudah habis, namun selang beberapa saat, petugas pangkalan tersebut kembali
Penulis: Antoni Ramli | Editor: Iwan Satriawan
Laporan Wartawan Bangka Pos Anthoni Ramli
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Apeng, pekerja gudang di Pangkalan LPG 3 kg Apiang Toboali, memastikan penyaluran dan distribusi gas elpiji 3 kg sesuai aturan dan regulasi yang ada.
Termasuk soal Harga Eceran Tertingi (HET) yang ditetapkan Pangkalan LPG 3 kg Apiang. Menurut Apeng, pembelian di Pangkalan LPG milik mereka harus membawa KTP dan Kartu Keluarga (KK). 1 KK maksimal dua tabung gas.
Sementara harga HET tabung gas elpiji 3 kg di Pangkalian Apiang di jual Rp 17.000 per tabung.
" Biarpun mereka bawa tiga sampai lima tabung, cuma tetap yang kami kasih maksimal dua tabung, itupun harus pakai kk dan KTP, kalau harga seperti biasa tujuh belas ribu untuk gas melon," ujar Apeng ditemui di Pangkalan Apiang di kawasan Simpang Kepoh, Toboali Basel, Rabu (7/11/2018)
Namun selang beberapa jam dari pernyataan Apeng tersebut, terkuak HET di pangkalan LPG 3 kg Apiang, bertambah menjadi Rp 20.000 per tabung.
Hal ini diungkapkan Maroh, salah satu pedagang warung nasi, di kota Toboali. Maroh mengaku sempat kelimpungan mencari gas melon di kota Toboali.
Kemudian ia mendatangi pangkalan LPG 3 Apiang. Diakui Maroh, awalnya pekerja pangkalan berdalih gas melon sudah habis, namun selang beberapa saat, petugas pangkalan tersebut kembali menawarkan tabung gas melon kepada Maroh, dengan catatan harganya Rp 20.000 per tabung.
Awalnya Maroh sempat kaget, lantaran harga tabung gas di Pangkalan LPG Apiang lebih mahal dibandingkan toko dan Pangkalan gas lain di kota Toboali.
Sementara pemilik pangkalan Apiang, belum memberikan pernyataan terkait dugaan praktik penjualan gas elpiji di atas HET. Rabu (7/11/2018) malam, bangkapos.com sempat menghubungi nomor telepon Apiang namun tidak ada jawaban.
Selain itu, bangkapos.com juga sempat minta tanggapan Apiang melalui pesan What's App (WA), namun hingga berita ini turunkan tidak ada jawaban dari yang bersangkutan.(*)