Berita Bangka Tengah

Klarifikasi SMKN 2 Koba Soal Dua Siswi yang Ikut Ajang Tingkat Internasional OKSEF di Turki

Pengalaman sekolah kami SMKN 2 Koba mengirim siswa ke Thailand pada tahun 2017, terbukti bahwa walaupun

Penulis: Riki Pratama | Editor: Iwan Satriawan
bangkapos/riki
Wika Wilandari (kanan) dan Windy Wulandari (kiri) siswi kelas 11 jurusan Bisnis Manajemen SMKN 2 Koba merupakan siswa berprestasi dan satu- satunya siswi perwakilan dari Indonesia terpilih untuk mengikuti event tingkat Internasional. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Pihak SMKN 2 Koba sampaikan klarifikasi terkait keikut sertaan dua siswi mereka di even Oguzhanozkaya Educational Karademir Science Energy Engineering Fair (OKSEF) yang akan dilaksanakan di Negara Turki, pada, 9-16 Juni 2019 mendatang.


Klarifikasi tersebut terkait pemberitaan berita online, yang menjelaskan keikutsertaan siswa-siswi SMK Negeri 2 Koba di ajang festival/lomba karya tulis ilmiah di tingkat Internasional.


Berita itu berjudul: Tak Punya Dana Berangkatkan dua Siswi Ikut Lomba ke Turki Sekolah Terpaksa Tebar Proposal dan Waktu Sudah Mepet Dua Siswi Berprestasi ini Khawatir Tak Bisa Berangkat ke Turki yang terbit pada, Selasa (5/3/2019).


Dari pemberitaan tersebut, Kepala Sekolah SMKN 2 Rusdianto, menyampaikan klarifikasi, menurutnya memang benar bahwa Wika Wulandari dan Windi Wulandari merupakan pelajar SMKN 2 Koba yang  masih duduk di kelas XI.

"Keduanya memang terpilih menjadi finalis lomba karya ilmiah remaja yang diselenggarakan oleh OKSEF Turki, pihak sekolah memiliki dana untuk mendukung kegiatan tersebut,

namun sekolah belum mampu mendukung biaya secara keseluruhan (jadi tidak benar kalau pihak sekolah terkesan tidak mendukung kegiatan tersebut," kata Rusdianto dalam surat penyampaian Klarifikasi kepada wartawan, Jumat (7/3/2019).


Ia menjelaskan pada saat kedua siswa tersebut diwawancarai oleh pihak wartawan, kedua siswa tersebut tidak berkonsultasi dengan pihak sekolah mungkin mereka punya kekhawatiran jika tidak jadi berangkat.

Dan juga saat ini mereka masih melakukan kegiatan praktik kerja lapangan di Pemda Bangka Tengah (kantor Bupati) sehingga mereka tidak tahu bagaimana langkah-langkah yang selalu diambil oleh pihak sekolah dalam memecahkan solusi.

"Pengalaman sekolah kami SMKN 2 Koba mengirim siswa ke Thailand pada tahun 2017, terbukti bahwa walaupun sekolah diberi ultimatum deadline batas pengiriman biaya tiket, namun siswa-siswi kami akhirnya tetang ikut berangkat walaupun dananya menyusul kemudian,"sambungnya.

Rusdianto mengatakan tidak benar bahwa pihak Provinsi maupun Dinas Pendidikan belum merespon masalah ini karena beberapa minggu yang lalu kepala SMKN 2 Koba telah menemui Gubernur serta Kepala Dinas Pendidikan,

dan justru pemerintah provinsi dan dinas pendidikan telah memberikan solusi jalan keluarnya kepada pihak SMKN 2 Koba untuk mengatasi masalah ini.

"Bahkan mereka justru telah ikut juga memberikan informasi bahkan turut mengetahui proposal yang sekolah ajukan untuk mencukupi kekurangan dana yang ada,

dan justru pak Gubernur dan kepala dinas pendidikan selalu peduli dengan prestasi peserta didik di SMKN 2 Koba dan hal ini selalu dibuktikan dengan bantuan moril dan materil yang senantiasa diberikan kepada pelajar SMKN 2 Koba yang sering berlaga di tingkat internasional beberapa waktu yang silam,"ujarnya.(*)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved