Pengakuan Pengemis Bermobil di Bogor yang Viral di Media Sosial
Ketika ditanya perihal mobil yang ia bawa saat berangkat mengemis, pria itu langsung membantah.
BANGKAPOS.COM--Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor berhasil meringkus seorang pengemis yang terciduk mengendarai mobil dan sempat viral, Rabu (20/3/2019).
Saat penangkapan, pria yang mengemis itu diketahui tengah bersembunyi di warung dekat masjid di Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Simpang Semplak.
Pria yang diketahui tinggal di wilayah Leuwiliang itu tak melakukan perlawanan pada petugas Satpol PP saat diringkus.
Ketika ditanya perihal mobil yang ia bawa saat berangkat mengemis, pria itu langsung membantah.
"Enggak saya enggak punya mobil, beneran," ujar pria itu, seperti dikutip dari artikel Tribun Bogor yang berjudul 'Terungkap ! Begini Pengakuan Pengemis yang Bawa Mobil di Bogor, Tertangkap Saat Sembunyi di Warung'.
Namun Ia pun mengakui jika berangkat mengemis dari rumahnya dirinya menaiki mobil.
"Iya naik mobil, tapi mobilnya bukan punya saya, saya cuma nyewa, nanti orangnya bisa dipanggil," ucapnya.
Mengenai kabar dirinya memiliki istri tiga, pengemis itu pun membantahnya.
"Enggak enggak ada istri sampai tiga," ujarnya.
Ia pun mengaku bukan juga juragan angkot.
"Bukan itu bukan bohong, enggak saya bukan juragan angkot," ujarnya.
Saat ini pria itu pun dibawa ke Mako Satpol PP.
Sebelumnya, Seorang pengemis bermobil di Kota Bogor jadi viral di media sosial.
Pengemis yang tidak diketahui identitasnya itu, terjaring operasi yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Kota Bogor.
Pria tua yang dikabarkan membawa mobil sendiri itu kerap mengemis di sekitaran simpang lampu merah Yasmin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Masih dikutip dari artikel serupa, berikut tujuh fakta menarik terkait pengemis di Bogor yang terciduk kendarai mobil dan viral di medsos.
• Ternyata Seperti Ini Beda Perlakuan Ibu Reino Barack Pada Luna Maya dan Syahrini
1. Pengemis saat siang dan sore
Pengemis tua yang dikabarkan membawa mobil sendiri itu kerap kali meminta-minta belas kasihan pengendara yang melintas di jalan KH Sholeh Iskandar dan jalan KH Abdulah bin Nur, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Simpang lottemart atau simpang Yasmin Kota Bogor (TribunnewsBogor.com)
Ia sering terlihat mengemis pada waktu siang dan sore hari.
Pria tua itu mendekati setiap pengendara yang sedang menunggu lampu merah disekitaran simpang Yasmin atau simpang Lotte Mart Kota Bogor.
2. Berpakaian lusuh
Pengemis tua yang belum diketahui identitasnya itu selalu berpakian lusih ketika mengemis di lampu merah.
Tak hanya itu, saat mengemis ia juga memakai baju koko dan kain sarung ketika mengemis di jalanan.
Dari pengamatan TribunnewsBogor.com, pakaian yang dikenakannya ketika mengemis tampak tidak pernah ganti.
Baju kokok berwarna putih dan kain sarung bercorak kotak-kota hijau selalu dogunakan oleh pengemis tua ini saat meminta belas kasihan di jalanan.
3. Bikin Iba Pengendara
Pengemis yang dikabarkan membawa mobil sendiri ini memang membuat iba pengendara yang melihatnya.
Ia kerap meninjukan wajah lemas ketika mendekati pengendara yang sedang menunggu lampu merah.
Kondisi fisiknya yang cacat dimanfaatkan pengemis ini untuk mengharapkan belas kasihan dari pengendara.
4. Terdapat cacat di wajah
Wajah pengemis tua ini memang memiliki cacat dibagian wajah.
Dibagian wajahnya tampak berlubang cukup besar.
Belum diketahui pasti penyebab cacat wajah pengemis ini.
Namun, hal itu membuat pengendara selalu berbelas kasihan sehingga memberinya uang.
5. Dilepaskan Satpol PP
Pengemis tua ini sebenarnya keperhok petugas Satpol PP Kota Bogor yang tengah melakukan penertiban kala itu.
Penertiban Satpol PP kala itu terkait penertiban alat peraga Kampanye yang dipasang tanpa izin.
Namun, petugas membiarkan pengemis tua tersebut pergi.
Bahkan, dalam foto yang beradar viral di media sosial tampak terlihat petugas Satpol PP berdiri tidak jauh dari pengemis yang hendak membuka pintu mobil bercat hijau itu.
Menurut Kasatpol PP Kota Bogor, Herry Karnadi mengatakan, kepergokanya pengemis bermobil itu ketika petugas Satpol PP melakukan penertiban alat peraga kampanye (APK) di sepanjang Jalan Raya KH Abdullah Bin Nuh (Yasmin) pada, Senin (18/3/2019) kemarin.
“Itu Kemarin (Senin, red) saat anggota melakukan penertiban APK bertemu dengan orang itu. Tapi, kemarin hanya diusir saja karena posisi anggota sedang penertiban bersama Bawaslu,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (19/3/2019).
6 Satpol PP Bakal Lakukan Validasi
Kabid Dalops Satpol PP Kota Bogor Dimas Tiko membenarkan jika pria tersebut merupakan seorang pengemis yang sering meminta-minta di jalan.
"Kalau terkait yang bersangkutan pengemis betul adanya, lokasi biasanya di sekitaran simpang lampu merah yasmin atau simpang lotte mart," katanya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Selasa (19/3/2019).
Namun mengenai dugaan pengemis bermobil pihaknya belum bisa memberikan keterangan.
"Kalau terkait mobil dan sebagainya kami masih lakukan validasi dan pendalaman, insyaallah nanti kita share kembali," ujarnya.
7. Lampu Merah Jadi langganan pengemis
Dari pengamatan TribunnewsBogor.com, lampu merah di Kota Bogor kerap kali menjadi langganan para pengemis untuk meminta-minta.
Salah satunya lampu merah yang berlokasi disekitaran simpang lampu merah Yasmin bukan hanya sosok pria tua saja yang terlihat pengemis disana.
Pengemis yang berpura-pura kakinya sakit diamankan Satpol PP Kota Bogor (IST)
Namun, ada juga sejumlah wanita yang mengemis disekitaran lampu merah itu.
Mirisnya lagi, para wanita ini membawa seorang bayi kecil untuk meminta-minta di jalanan.
Penjelasan Satpol PP Terkait Pengemis yang Kendarai Mobil
Saat dikonfirmasi Kabid Dalops Satpol PP Kota Bogor Dimas Tiko membenarkan jika pria tersebut merupakan seorang pengemis yang sering meminta-minta di jalan.
"Kalau terkait yang bersangkutan pengemis betul adanya, lokasi biasanya di sekitaran simpang lampu merah yasmin atau simpang lotte mart," katanya Selasa (19/3/2019) dikutip dari artikel Pengemis di Simpang Lampu Merah Yasmin Bogor Disebut Pulang Bawa Mobil Sendiri, ini Kata Satpol PP.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah mobil yang dibawa pria tersebut merupakan mobil pribadinya.
"Kalau terkait mobil dan sebagainya kami masih lakukan validasi dan pendalaman, insyaallah nanti kita share kembali," ujarnya.
Kasus serupa juga pernah terjadi di tanah air. Legiman (52), seorang pengemis dari Pati, Jawa Tengah diketahui memiliki kekayaan lebih dari Rp 1 miliar.
Kekayaan Legiman bukan hanya berupa uang, namun juga rumah serta sejumlah tanah.
Kekayaan Legiman yang nilainya lebih dari Rp 1 miliar itu terungkap setelah tim Satpol PP Pemkab Pati menggelar operasi penertiban Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT) di Kawasan Simpang Lima Pati, Sabtu (12/1/2019) malam.
Operasi di gelar sejak pukul 19.00 WIB hingga sekira pukul 20.00
Meski hujan deras, Regu Kembangjoyo dan Regu Penjawi tetap melaksanakan tugasnya malam itu.
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Kabupaten Pati, Udhi Harsilo Nugroho mengungkapkan, dalam operasi itu hanya didapat seorang PGOT di Simpang Lima.
Namun, tak lama kemudian, Udhi dan petugas Satpol PP lainnya menemukan fakta yang mereka nilai mengejutkan mengenai sosok Legiman.
Legiman, pengemis berharta Rp 1 miliar lebih di Pati, Jawa Tengah. ()
"Setelah kami interogasi, yang bersangkutan mengaku memiliki rumah senilai Rp 250 juta, tanah senilai Rp 275 juta, dan tabungan di bank sejumlah Rp 900 juta," terang Udhi.
Pengemis yang diketahui beralamat di Perumahan Ngawen, Kecamatan Margorejo, Pati ini juga didapati mendapat perolehan yang cukup besar setiap kali mengemis.
"Minggu lalu dia sudah pernah tertangkap. Kami hitung hasil mengemisnya, dapat Rp 1.043.000. Malam ini, kami hitung perolehannya Rp 695 ribu," tambah Udhi.
Udhi menjelaskan, perolehan Rp 695 ribu itu pun dinilai tak sebanyak biasanya oleh pengemis tersebut.
"Dia bilang, berhubung hujan, jadi sepi," kata Udhi.
Mengenai hal ini, Udhi kemudian mengingatkan masyarakat untuk menaati Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2018.
"Baik yang meminta-minta maupun yang memberi dikenakan denda Rp 1 juta. Jangan dikira pengemis-pengemis itu orang yang tidak berpunya," jelasnya.
Sebelumnya pada Sabtu siang, Satpol PP Kabupaten Pati mengamankan tiga pengemis dalam patroli PGOT di perempatan Lawet Jalan Panglima Sudirman.
Satu di antara pengemis tersebut membawa anak perempuannya.
Di antara mereka, ada pula yang membawa senjata tajam berupa pisau.
"Ada juga yang memiliki kartu ATM dan buku tabungan," ujar Udhi Harsilo Nugroho.
Dari ketiga pengemis tersebut, hanya satu warga Pati.
Dua lainnya masing-masing warga Jepara dan Magelang.
"Baru beberapa jam mengemis, masing-masing mereka mendapat Rp 25.500, Rp 35 ribu, dan Rp 59.500," ujar Udhi.
Udhi menjelaskan, senjata tajam yang dibawa seorang pengemis disita oleh Satpol PP.
Adapun uang hasil mengemis dikembalikan pada mereka.
Setelah magrib, mereka dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Yang dari luar kota dititipkan ke petugas Dinas Perhubungan untuk dipulangkan dengan menumpang bus dari terminal," terang Udhi.
(Akira Tandika Paramitaningtyas)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pengakuan Pengemis di Bogor yang Terciduk Bawa Mobil hinggal Viral di Medsos, ini 7 Fakta Menariknya.