Berpelukan Dalam Kobaran Api

Kematian M Sholeh (40) bersama istrinya, Zulfi Heriza (34), sungguh tragis

zoom-inlihat foto Berpelukan Dalam Kobaran Api
net
Ilustrasi

BANGKAPOS.COM, SIDOARJO - Kematian M Sholeh (40) bersama istrinya, Zulfi Heriza (34), sungguh tragis. Pasangan suami istri (pasutri) asal Perumahan Citra Fajar Golf Blok AT 2000 B 2026 RT 07 RW 06, Desa Gebang, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo itu tewas terbakar di rumahnya dengan posisi berpelukan.

Kebakaran yang terjadi pada Jum­at (22/7/2011) sekitar pukul 10.15 WIB itu, diduga bersumber dari api rokok yang kemudian menyulut ke bensin. Sebelum kebakaran, Sholeh sedang memindahkan bensin dari jeriken ke botol. Sehari-hari keluarga itu berjualan bensin eceran.

Selama memindahkan bensin, Sholeh memiliki kebiasaan merokok. Diduga, api rokok menyambar bensin dan menghanguskan seisi dapur rumah. Nahas, Sholeh dan istrinya terjebak dalam kepungan api dan tidak mampu menyelamatkan diri.

Para tetangga sebenarnya sudah berhasil memadamkam api kendati tanpa bantuan mobil pemadam kebakaran, sayangnya suami istri itu tak terselamatkan. Warga menemukan tubuh kedua korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa. M Sholeh dan Zulfi Heriza ditemukan dalam posisi duduk setengah jongkok berpelukan menghadap timur di pojok ruang belakang dekat sumur.

Tubuh keduanya gosong. Pakaian yang dikenakan serta rambut mereka habis serta kulit kaki pecah-pecah. Diduga, pasutri itu tewas saat berusaha menyelamatkan diri dari serangan api. Dalam peristiwa itu, burung kicau kesayangan korban juga ikut terbakar.

Sholeh sehari-hari berjualan bensin eceran di depan rumahnya. Sedangkan Zulfi bekerja sebagai guru les siswa sekolah dasar (SD) dan pekerja borongan lepas sebuah perusahaan minyak goreng. Sholeh kerap memindahkan bensin dari jeriken plastik ukuran 20 liter ke beberapa botol di depan pintu dekat dapur. Sedangkan istrinya saat kejadian memasak menggunakan kompor minyak tanah di sebelah timur yang jaraknya sekitar 3 meter dari lokasi pemindahan bensin.

Saat memindahkan bensin dari jeriken ke botol, Sholeh diduga sembari merokok. Warga mengakui bahwa Sholeh seorang perokok. Sebelumnya, korban sudah mengeluarkan sejumlah botol bensin di depan rumahnya dan barang itu belum dibeli pelanggan. “Kemungkinan rokoknya mengenai bensin lalu terbakar,” jelas seorang warga.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, sewaktu api mulai membakar bensin, M Sholeh diduga panik dan lari menghindar atau mematikan api. Ketika berjalan itu, kaki Sholeh menyenggol salah satu botol hingga api cepat merembet dan membakar bensin lainnya. Di lokasi kejadian polisi menemukan pecahan botol bensin.

Zulfi yang tengah memasak, disinyalir berusaha ikut memadamkan api tapi juga gagal. Hingga akhirnya posisi Zulfi yang saat itu di sebelah timur lari ke barat mendekat ke suaminya. Karena sudah tidak mampu, keduanya diperkirakan berusaha sembunyi di sudut karena lokasinya sekitar 3 meter dari sumber api yang ada di depan pintu.

Rupanya, angin saat itu berembus kencang hingga menjilat tubuh pasutri itu. Saat kejadian, pintu utama rumah korban terbuka lebar. Melihat berkobarnya api disertai asap hitam dan beberapa kali ledakan, warga sebenarnya langsung tanggap. Dody, tetangga yang tinggal di depan rumah korban sempat melihat kobaran api karena pintu terbuka. Ia langsung lari untuk menolong Sholeh dan Zulfi. Ketika menginjakkan kaki di ruang tamu, ia masih mendengar suara ah… ah…. Namun, begitu warga berhasil memasuki area dapur, kedua korban sudah tidak bergerak maupun bersuara. Api saat itu masih berkobar.

Melihat rumah tetangganya terbakar, Dody sebenarnya sontak teriak minta tolong. Warga lain berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Bahkan ada warga yang mengambil air comberan di got sekitar rumah.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, jika rumah tipe 36 itu dibiarkan terbakar maka akan merembet ke rumah warga lain. Posisi rumah saling berimpitan dan di lahan terbuka karena dekat tambak. Begitu pula, jika rumah yang ada di belakang rumah korban tidak dipagar tembok tinggi kemungkinan juga ikut terbakar karena api sudah menjilat pagar.

Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Ernesto Seiser mengatakan, kedua jenazah korban dievakuasi ke kamar mayat RSUD Sidoarjo untuk diotopsi. Namun, pihaknya belum bisa menyimpulkan apa penyebab pasti terjadinya kebakaran. Ia mengaku masih menunggu hasil olah TKP secara keseluruhan. “Yang jelas saat itu korban menuangkan bensin ke botol di dapur, saat itu pula istrinya sedang memasak pakai kompor minyak tanah,” tutur Ernesto.

Sebatang kara

Dalam peristiwa itu, anak tunggal korban, Soleha Rahma Junia selamat. Saat kejadian, siswa kelas I SMAN 2 Sidoarjo itu masih di sekolah. Soleha yang kemudian dijemput tetangganya untuk pulang terlihat shock. Ia histeris karena orang yang sangat dicintai itu telah tiada. Padahal, pagi hari sang ayah masih sempat mengantarkannya ke sekolah.

Untuk menenangkannya, Soleha Rahma dibawa warga ke salah satu rumah tetangga. Meski demikian, tangis Rahma terus meledak. “Bapak… Ibu….,” katanya meratapi nasib hidup sebatang kara.

Cewek yang baru saja merampungkan Masa Orientasi Siswa (MOS) itu baru memberanikan diri melihat kondisi rumah setelah jenazah ayah dan ibunya dievakuasi petugas dari Polres Sidoarjo. Dengan dipapah kerabat dan tetangga, Soleha Rahma melihat langsung kondisi rumahnya yang hangus terbakar. Ia pun terus menangis sampai akhirnya dibawa kembali ke rumah tetangga.

Sementara Suwarsih Yusuf (69), ibunda Zulfi Heriza yang tinggal di Blok AT 1000 di perumahan yang sama juga terlihat shock setelah dikabari anak dan menantunya tewas. Sembari dipapah keluarga dan tetangga, perempuan tua itu menuju rumah anaknya. Dia tak sanggup berdiri setelah tahu bahwa anaknya sudah meninggal dunia.

Di depan rumah korban, Suwarsih didudukkan di kursi. Ia beberapa kali menggelengkan kepala seolah tak percaya anak dan menantunya itu meninggal secepat itu.

“Untuk sementara Soleha biar tinggal bersama saya dulu. Kalau untuk jenazah ibu dan bapaknya belum tahu akan dimakamkan di mana, karena masih menunggu saudara lainnya,” ujar wanita berkerudung yang selama ini tinggal sendirian di rumahnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved