Waspada Ayam Afkir Mengandung Antibiotik
Masyarakat diminta waspada terhadap kemungkinan adanya ayam afkir mengandung antibiotik beredar di pasaran.
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Masyarakat khususnya Kabupaten Bangka Barat diminta waspada terhadap kemungkinan adanya ayam afkir mengandung antibiotik beredar di pasaran menjelang lebaran.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkab Bangka Barat drh Suhadi mengatakan ayam afkir ini biasanya didatangkan dari luar daerah, terutama saat menghadapi musim lebaran.
"Ayam afkir merupakan ayam petelur yang sudah tidak produktif, yang dijual untuk dikonsumsi dagingnya. Kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada. Biasanya ayam afkir dijual para peternak dijadikan untuk ayam konsumsi, untuk menekan kerugian karena ayam tersebut tidak produktif menghasilkan telur lagi," ungkap Suhadi kepada bangkapos.com, Jumat (3/8/2012).
Ayam afkir yang dijual untuk konsumsi, tandas Suhadi, dulunya pernah menjadi ayam petelur yang secara berkala diberi suntikan antibiotik untuk menambah kekebalan tubuh dari serangan berbagai macam penyakit.
"Ada kemungkinan antibodi yang diberikan masih bekerja aktif atau membentuk residu itu bisa membahayakan orang yang mengonsumsi daging ayam afkir secara terus menerus," kata Suhadi.
Suhadi menjelaskan orang yang mengonsumsi daging ayam afkir secara terus menerus, maka secara otomatis juga mengonsumsi antibiotik yang terkandung dalam ayam tersebut.
Bagi warga yang ingin mengonsumsi ayam afkir, satu-satunya cara untuk menetralisir kandungan antibiotik dalam daging ayam, sebaiknya mendiamkan dulu ayam-ayam tersebut selama minimal 28 hari.
"Namun jika hanya sesekali makan daging ayam dari ayam afkir tidak akan banyak berpengaruh terhadap kesehatan yang mengonsumsinya. Efek tersebut akan timbul jika mengonsumsi daging ayam afkir yang masih mengandung antibiotik secara terus menerus," jelas Suhadi.
Suhadi menghimbau agar warga memastikan daging yang akan dikonsumsi merupakan daging sehat.
"Jika memang akan mengonsumsi ayam afkir, sebaiknya dipelihara terlebih dahulu minimal selama 28 hari untuk menghilangkan kandungan antibiotik yang ada dalam daging ayam tersebut," tandasnya.