Berawal dari Nelayan Hingga Sekarung Kerupuk Jadi 'Modal' Pembentukan Provinsi Babel
Perjuangan pembentukan provinsi baru tentunya tak mudah seperti membalikan telapak tangan. Banyak proses yang mesti dilalui tokoh-tokoh daerah...
PANGKALPINANG, BANGKAPOS -- Perjuangan pembentukan provinsi baru tentunya tak mudah seperti membalikan telapak tangan. Banyak proses yang mesti dilalui tokoh-tokoh daerah.
Bahkan kenangan manis maupun pahit hingga kini tak mudah lekang oleh waktu.
BACA: Tegasnya Bupati Bangka Barat 'Jangan Ganggu Rumah Tangga Kami'
Seperti halnya dialami mantan wartawan harian Bangka Pos dan Sriwijaya Pos, Eddy Jajang Jaya Atmaja.
Eja sapaan pria berkacamata itu mengaku banyak dirasakanya kenangan pahit dan manis saat awal perjuangan pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Menurutnya terbentuknya Provinsi Kepulauan Babel ini sesungguhnya berawal dari obrolan segelintir para tokoh Babel pada tahun 1999 lalu.
BACA: Rekor Muri, Ada Rumah Harganya Mulai Rp 50 Juta
Para tokoh pejuang pembentukan provinsi Kepulauan Babel itu diantaranya Johan Murod, Saviat termasuk dirinya saat itu masih berprofesi sebagai jurnalis di harian Sriwijaya Pos sekaligus kepala Biro Perwakilan Bangka Belitung.
Wacana ingin membentuk provinsi baru (Provinsi Kepulauan Babel) berawal dari obrolan bersama Johan Murod bersama para tokoh lainnya di tempat pelelangan ikan (TPI) di Kota Pangkalpinang.
"Saat itu kita awalnya membicarakan soal kasus nelayan-nelayan asing yang kerap mengambil secara ilegal potensi kelautan di wilayah perairan kita. Nah dari wacana itu timbulah pemikiran dari kawan-kawan untuk membentuk provinsi baru," ujar Eja ditemui di kediamannya Pangkalan Baru, Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (19/11) siang.
Selanjutnya obrolan atau wacana ingin membentuk provinsi baru tersebut kembali dilanjutkan pada hari-hari berikutnya hingga obrolan tersebut di tempat-tempat lainnya yang dianggap nyaman untuk berdiskusi.
Masih pada tahun 1999 itu, Johan Murod berinisiatif untuk untuk menghubungi Yusril Ihza Mahendra terkait wacana perjuangan ingin membentuk provinsi Babel.
"Yusril saat itu merespon baik terkait wacana pembentukan provinsi Babel yang disampaikan oleh Johan Murod. Dan beliau berpesan agar untuk mempersiapkanya semaksimal mungkin," ujar pria yang kini berprofesi sebagai dosen di Universitas Bangka Belitung (UBB).
Pada tahun itu (1999), wacana pembentukan provinsi kepualauan Babel pun mulai digelontorkan tepatnya yakni bulan Januari hingga Juni 1999.
Seiring berjalan waktu, tepatnya pada tanggal 18 Juni 1999 sekitar pukul 14.00 WIB, para tokoh pemuda maupun tokoh masyarakat Babel melakukan pertemuan atau berkumpul di gedung Hamidah Kota Pangkalpinang.
Pada saat itu menurut Eja, awalnya Johan Murod berencana akan mendeklarasikan Dewan Pemuda Bangka Belitung, namun pada saat itu malah terjadi perdebatan 'seru' di kalangan tokoh pemuda maupun para tokoh lainnya, namun akhirnya perdebatan tersebut pun menyatukan para tokoh-tokoh pemuda/masyarakat.
"Hasil kesepakatan pertemuan hari itu akhirnya dibentuklah sebuah Komite Perjuangan Pembentukan Provinsi Bangka Belitung," jelasnya.
Pertemuan para tokoh masih berlangsung di Gedung Hamidah Pangkalpinang. Ada kebahagian tak terlupakan di kala perut merasa lapar harus menikmati satu karung kerupuk yang dibawa seorang pemuda bernama Mido.
"Alangkah bahagianya kawan-kawan waktu itu menyantap kerupuk meski perut masih terasa lapar demi memperjuangkan pembentukan provinsi Bangka Belitung ini," ujar Eja seraya tersenyum simpul mengenang kisah perjuangan para tokoh pemuda/masyarakat untuk membentuk provinsi Babel ini. (rap)
