Tampilkan Miniatur Bagan, KIP dan TI Apung Jangan Obok-Obok Perairan Deniang

Laporan Wartawan Bangka Pos Nurhayati

BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Desa Deniang Kecamatan Riausilip Kabupaten Bangka menampilkan miniatur bagan lengkap dengan kincir pemutar bagan dan jaring dengan burung elangnya yang terbang berputar-putar di atas bagan tersebut serta ikan nila yang berenang di kolam miniatur.

Replika bagan ini tepat berada di depan stand Desa Deniang saat Pameran Pembangunan memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Taman Hiburan Rakyat Batin Tikal.

Desa ini menampilkan Deniang Bahari yang mengandalkan Pesona Wisata Deniang di Pantai Pulo Tiga dan Pulau Simbang.

"Kami menampilkan pesona wisata dengan tema Deniang Bahari yang artinya Bersih, Aman, Ramah dan Indah. Kami ingin menampilkan wisata bahari ada pantai, wisata nelayan dan di dalam ada wisata kuliner. Berbagai macam produk dari warga kita yang dikumpulkan bersama ibu-ibu PKK," jelas Ketua BPD Desa Deniang Slamet kepada bangkapos.com, Rabu (24/8/2016) malam di THR Batin Tikal Sungailiat.

Dia mengatakan, masyarakat Desa Deniang ingin mengembangkan wisata Pantai Pulo Tiga yang masih asri dan indah. Menurutnya Pantai Pulo Tiga masih bersih dan alami belum dinodai pertambangan kapal isap produksi (KIP) maupun tambang inkonvensional apung.
"Masih suci belum pernah diobok-obok tambang liar atau tambang yang memang legal. Sampai sekarang kami berjuang jangan sampai kotor," tegas Slamet.

Ditegaskannya warga Desa Deniang menolak masuknya penambangan timah di laut Deniang. Dengan bersihnya laut, maka para nelayan mudah mendapatkan ikan. Jika sudah diobok-obok KIP atau TI apung membuat nelayan resah.
"Kalau sudah banyak lumpur ya waullahualam," ungkap Slamet.

Menurutnya dengan adanya replika bagan di depan stand Desa Deniang ini agar masyarakat tahu bagan di laut tempat nelayan menjaring ikan.