HUT Ke 71 Brimob

Sekelumit Kisah Korps Brimob, dari Resimen Pelopor, Pasukan Elite Tertua Hingga Hadapi SAS Inggris

Brimob termasuk satuan elit (pasukan khusus) dalam jajaran kesatuan POLRI. Brimob tergolong sebagai sebuah unit paramiliternegara

Editor: Iwan Satriawan
ist
Anggota Resimen Pelopor 

Resimen Pelopor tercatat sudah melakukan banyak sekali pertempuran penting. Selain melawan SAS tadi, masih ada beberapa perang yang mereka jalani.

Salah satunya adalah misi pembebasan Irian Barat. Ketika itu Resimen Pelopor bekerja sama dengan TNI untuk mengusir Belanda.

Nggak hanya itu, dalam dua agresi Belanda, Resimen satu ini juga berperan sangat aktif. Oh iya, satu lagi, Resimen ini juga pernah memberangus beberapa aksi pemberontakan seperti DI/TII.

Akhir Cerita Resimen Pelopor

Meskipun jasanya sangat luar biasa, tapi pada akhirnya resimen ini dihapuskan. Alasannya sendiri nggak begitu prinsip sih, hanya karena pemindahan kekuasaan saja.

Begitu Presiden Soekarno lengser, pasukan ini pun langsung dilebur.

Meskipun satuannya hilang, tapi anggota Resimen Pelopor tetap masuk dalam kepolisian. Sayangnya, mereka nggak lagi berlatih militer sehingga kemampuannya pun pudar.

Seiring dengan berjalannya waktu, orang-orang pun sudah benar-benar lupa kalau Indonesia pernah memiliki satu pasukan khusus nan jemawa yang jasanya benar-benar nggak tergantikan.

Hilangnya Resimen Pelopor bisa dibilang adalah hal yang sangat disayangkan. Pasalnya secara kualitas mereka sangat mumpuni dan jadi yang paling hebat.

Seumpama nih pasukan satu ini terus dipertahankan sampai hari ini, mungkin Resimen Pelopor namanya akan segarang SWAT-nya Amerika serikat atau pasukan elit kepolisian terbaik dunia lainnya.

Berganti nama menjadi Brimob
 
Pada 14 November 1961 bersamaan dengan diterimanya Pataka Nugraha Sakanti Yana Utama, satuan Mobrig berubah menjadi Korps Brigade Mobil (Korps Brimob).

Brimob pernah terlibat dalam beberapa peristiwa penting seperti Konfrontasi dengan Malaysia tahun 1963 dan aneksasi Timor Timur tahun 1975. Brimob sampai sekarang ini kira-kira berkekuatan 30.000 personel, ditempatkan di bawah kewenangan Kepolisian Daerah masing-masing provinsi.

Pada tahun 1981 Brimob membentuk sub unit baru yang disebut unit Penjinak Bahan Peledak (Jihandak).

Semenjak tahun 1992 Brimob pada dasarnya adalah organisasi militer para yang dilatih dan diorganisasikan dalam kesatuan-kesatuan militer.

Brimob memiliki kekuatan sekitar 12.000 personel. Brigade ini fungsi utamanya adalah sebagai korps elite untuk menanggulangi situasi darurat, yakni membantu tugas kepolisian kewilayahan dan menangani kejahatan dengan tingkat intensitas tinggi yang menggunakan senjata api dan bahan peledak dalam operasi yang membutuhkan aksi yang cepat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved