VIDEO: Ratusan Imigran Berebut Naik Kapal Ikan Berubah Jadi Pesta Kematian
Sebuah rekaman video satu perahu penuh imigran untuk bisa mencapai Eropa malah berubah tragis.
BANGKAPOS.COM, TUNISIA - Sebuah rekaman video satu perahu penuh imigran untuk bisa mencapai Eropa malah berubah tragis.
Perahu berisi ratusan migran itu mendekat ke sebuah kapal ikan dengan cepat di laut Mediterania.
Mengira kapal itu petugas penjaga pantai, perahu itu langsung merapat.
Baca: Beredar Kabar Rizieq Shihab Dipukul Personel Kostrad Ini Reaksi Panglima TNI Jenderal Gatot
Baca: Ayu Ting Ting Ngamuk Tendang Kursi, Lihat Videonya
Ratusan orang yang berada di dalam perahu langsung berebutan untuk menaiki kapal tersebut.
Namun, apa lacur, perahu mereka justru terbalik dan para imigran ini berjatuhan ke laut.
Tidak aatu orang pun yang akhirnya bisa naik ke kapal tersebut.
Rekaman video yang tidak diketahui waktunya itu diambil oleh awak kapal menggunakan sebuah telepon seluler dari atas kapal.
Rekaman itu kemudian beredar luas di internet setelah diunggah ke situs Youtube.
Baca: Wanita Ini Curhat Perselingkuhan Suaminya dengan Bella Shofie
Baca: Suap Pejabat Ditjen Pajak Rp 6 M Biar Bebas Kewajiban Pajak Rp 78 M
Pengunggah menyebutkan "Awak (kapal) enggan membantu karena membiarkan mereka naik kapal bisa menimbulkan risiko keamanan yang serius, karena mereka kalah jumlah 10:1."
'Satu-satunya cara untuk membantu mereka hanyalah dengan memberikan alat untuk mengapung sampai petugas bisa menemukan mereka."
Penjaga pantai Italia mengatakan bahwa delapan imigran ditemukan meninggal dunia dan selebihnya dinyatakan hilang.
Dalam rekaman itu, perahu yang digunakan imigran diduga perahu karet berwarna putih, sarat penumpang dengan jumlah sekitar 60 orang.
Mereka berebutan dan memaksa untuk naik ke kapal ikan tersebut, namun tidak diizinkan.
Pemilik kapal hanya bisa melemparkan sejumlah pelampung dan sekoci ke laut, namun tidak bersedia membawa para imigran tersebut.
Imigran yang jatuh ke laut setelah gagal naik kapal ikan.
Diduga kapal ikan itu milik pengusaha ikan Tunisia atau Italia karena awak di kapal itu berteriak- teriak dalam bahasa Italia, "Calma (Tetap tenang)".
Namun, para imigran ini sepertinya tidak peduli dengan peringatan tersebut.
Mereka terus berebut memanjat kapal sampai akhirnya perahu mereka terbalik dan beberapa orang terlihat jatuh ke laut.
Beberapa lama kemudian, petugas pantai menemukan beberapa mayat yang mengambang di permukaan.
Para penjaga pantai Italia memiliki kebijakan mengawal dan membantu setiap migran yang ditemukan di laut.
Para imigran yang diduga dari Afrika ini mungkin berpikir bahwa kapal yang mereka temukan itu adalah penjaga pantai Italia. Mereka tidak menyadari itu hanya sebuah kapal nelayan yang beroperasi dari pelabuhan Tunisia.
Menurut palang merah, Selasa (22/11/2016), diperkirakan banyak dari mereka yang hilang dan tewas.
"Beberapa orang berhasil dselamatkan, namun sebagian meninggal karena mengalami hipotermia," kata juru bicara MOAS (Migrant Offshore Aid Station) Maria Teresa Sette seperti dikutip DailyMail.
Para penjaga pantai Italia mengatakan, sepanjang Senin hingga Selasa, ini 1.200 imigran dari 11 kapal berhasil diselamatkan dalam sebuah operasi penyelamatan.
Satu kapal kayu membawa hampir 500 orang. Ada juga dua kapal kayu kecil serta dan sedang yang penuh sesak dengan penumpang.
Para imigran itu berasal dari Suriah, Palestina, Lebanon dan sub-Sahara Afrika.
Jumlah korban tewas di Laut Mediterania mencapai 4.655 imigransepanjang tahun ini. dipastikan tewas atau hilang di Mediterania, menurut data Organisasi Internasional untuk Migrasi dan Pngungsi PBB (UNHCR).
Lihat videonya ini: