Gus Mus Dihina Lagi, Sang Pelaku Kini Jadi Bulan-bulanan Netizen

Parahnya, netizen pengguna akun @OdyiusJacare malah menanggapi kicauan menyejukan dari Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut ...

Surya/ahmad zaimul haq
H A Mustofa Bisri atau Gus Mus saat berbicara hadapan peserta Muktamar Ke-33 NU di alun-alun Jombang, Senin (3/8/2015) 

@wijayaryputu: cuman kuli bangunan katanya

@MRel_batamy: @Takviri harusnya kita nyegoro kyak simbah yai @gusmusgusmu ngadepin orang kyak gitu pake tenaga malah ribet nanti

Sebelumnya, Gus Mus juga pernah dihina melalui akun Twitter.

Pelakunya adalah Pandu Wijaya, seorang pekerja di perusahaan BUMN, PT Adhi Karya.

Akibat perbuatannya itu, netizen pemilik akun @panduwijaya_ itu langsung dikecam banyak orang, khususnya warga NU (Nahdlatul Ulama).

Mereka menganggap, cuitan Pandu Wijaya tersebut sangat tidak sopan dan jauh dari adab mengingat bahwa Gus Mus yang merupakan sosok pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Rembang tersebut adalah sosok yang sangat dihormati banyak orang karena ilmu dan kharismanya.

Penghinaan terhadap Gus Mus tersebut bermula ketika Gus Mus melalui akun Twitter berkomentar soal sholat Jumat di ibukota yang rencananya akan digelar di jalan raya.

Dalam cuitannya itu yang dibuat Rabu (23/11/2016) tersebut, Gus Mus melalui akun @gusmusgusmu mengatakan demikian:

1. Aku dengar kabar di ibu kota akan ada Jum'atan di jalan raya. Mudah2an tidak benar.

2. Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID'AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran.

3. Kalau benar, apakah dalil Quran dan Hadisnya? Apakah Rasulullah SAW, para sahabat, dan tãbi’iin pernah melakukannya atau membolehkannya?

4. Kalau benar, apakah salat TAHIYYATAL MASJID diganti salat TAHIYYATAT THÃRIQ atau TAHIYYATASY SYÃRI’?

5. Kalau kabar itu benar, kepada saudara2ku muslim yg percaya bahwa aku tdk punya kepentingan politik apa pun, kuhimbau untuk memikirkan hal

6. ini dg pikiran jernih. Setelah itu silakan anda bebas utk melakukan pilihan anda. Aku hanya merasa bertanggungjawab mengasihi saudaraku.

7. In uriidu illal ishlãha mãs tatha’tu wamã taufiiqii illa biLlãhil ‘Aliyyil ‘Azhiim…

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved